133
2 Siswa dan guru menyimpulkan hasil pekerjaantugas mengidentifikasi unsur-
unsur cerita Waktu yang dialokasikan untuk tahap penutup adalah 10 menit.
2 Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung
Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran apresiasi cerita rakyat pada siklus II adalah:
a Ruang kelas yang digunakan adalah kelas yang biasa digunakan setiap hari.
Kelas tidak didesain secara khusus. Khusus untuk pelaksanaan diskusi, kursi diatur sedemikaian rupa sehingga siswa dapat melakukan diskusi dengan baik
sesuai kelompoknya. b
Teks Cerita Rakyat “Dua Musang Bersaudara” dipersiapkandiambil dari buku paket.
3. Mempersiapkan Lembar Pengamatan Observasi
Lembar pengamatan atau observasi yang digunakan untuk merekam segala aktivitas siswa selama pelaksanaan pembelajaran, yaitu: bagaimana aktivitas siswa
selama mendengar pembacaan teks cerita pendek oleh guru, menentukan unsur-unsur dalam cerita pesanamanat, tokoh dan perwatakansifat-sifatnya, latar atau setting,
mengidentifikasi peristiwa penting dalam cerita.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan perbaikan pada siklus II ini dilakukan pada 22 September 2008 yang diawali dengan dialog antara guru dengan siswa yang mengarah kepada ulasan
134
mengenai pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. Mengingat pada siklus I siswa kurang dapat memanfaatkan waktu, maka pada siklus II ini, siswa diarahkan untuk
dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Guru mengulas mengenai pentingnya apresiasi dan menentukan unsur-unsur dalam cerita.
Pada langkah berikutnya, siswa pun sangat antusias mengerjakan perintah guru untuk menentukan pesan atau amanat tema, tokoh dan sifat-sifatnya
perwatakan tokoh, latar atau setting. Mereka tampak senang, bersemangat,dan aktif mencatat unsur-usnur yang ada dalam cerita dan dianggap penting karena sebagai
pembangun cerita itu sendiri. Guru tidak lagi banyak memberikan pengarahan. Bahkan, dengan catatatan-catatan penting yang telah dipersiapkan oleh siswa,
membuat kegiatan belajar dapat berlangsung lebih efektif dan terarah. Untuk melengkapi bahan catatantulisannya, siswa pun banyak bertanya kepada guru atau
teman sebangku. Beberapa siswa sudah menyiapkan dengan rapi hasil analisis unsur cerita tersebut.
Setelah menentukan unsur-unsur cerita, hasilnya didiskusikan dalam kelompok diskusi yang beranggota empat orang. Guru berkeliling sambil
memberikan pengarahan dan bimbingan, sehingga siswa dapat mencatat secara teratur hasil analisis unsur-unsur cerita. Siswa yang telah selesai mengerjakan
tugasnya, langsung memberikan hasilnya kepada teman sebangku dalam kelompok diskusinya untuk dimintakan tanggapankomentar. Dengan beberapa upaya
penyempurnaan masing-masing kelompok mempersiapkan hasil finalnya. Melalui salah satu wakil anggota diskusi mempresentasikan di depan, siswa yang lain
135
kelompok lain memberikan tanggapan secara tertulislisan sampai waktu habis. Pembelajaran pada siklus II, pertemuan ke-1 dan 2 diakhiri dengan refleksi . Siswa
dan guru merefleksi terhadap kegiatan diskusi, jalannya diskusi, dan perevisian hasil pekerjaan. Siswa dan guru menyimpulkan hasil pekerjaantugas mengidentifikasi
unsur-unsur cerita. Alokasi waktu yang digunakan untuk refleksi 10 menit.
Gambar 7. Salah satu wakil anggota kelompok diskusi sedang menceritakan kembali cerita rakyat yang dibacanya, anggota kelompok lain
menyimaknya dengan seksama terjadi pada Siklus II c. Observasi – Interpretasi
Hasil observasi pada siklus II ini dapat dideskripsikan bahwa sebagian besar siswa dapat memanfaatkan waktu dengan baik. Siswa antusias, bersemangat
melakukan kegiatan yang diperintahkan guru karena termotivasi dengan cara-cara
136
guru membimbing, mengarahkan, dan adanya kerja kelompok sesama teman. Persiapan-persiapan berupa catatan penting tentang unsur-unsur dalam cerita oleh
siswa dapat dijadikan pengingat dan kelancaran dalam memberi komentara hasil kerja teman kelompok lain. Dalam menentukan dan pengidentifikasikan unsur-unsur
cerita rakyat seakan-akan siswa sudah mengetahui apa yang mesti harus dilakukan. Dengan kesadaran sendiri, tanpa terbebani mereka melakukan kegiatan tersebut.
Untuk melengkapi hasil kerjanya, mereka sering bertanya kepada guru atau teman sebangku. Kelengkapan hal-hal yang telah dicatat siswa sangat berpengaruh
terhadap penyusunan cerita yang akan disampaikan kembali. Siswa sudah dapat
melakukan kegiatan apresiasi cerita rakyat dengan cukup baik, walaupun masih perlu ditingkatkan. Mereka tidak kelihatan canggung pada saat memulai menceritakan
kembali hasil analisis unsur-unsur cerita yang berhasil meraka identifikasi. Pada saat berdiskusi, siswa juga sudah melakukannya dengan baik. Ada peningkatan aktivitas
siswa dalam
berdiskusi. Ternyata,
dengan mendiskusikan
hasil kerja
sendirikelompok tentang unsur-unsur dalam cerita rakyat ini sangat bermanfaat bagi siswa, karena kesalahan yang semula tidak disadari oleh mereka, setelah dikoreksi
oleh temannya, kesalahan tersebut dapat diketahui. Berdasarkan koreksi dari teman tersebut, siswa dapat melakukan perbaikan atau revisi terhadap hasil kerjanya.
Guru sebagai fasilitator dan motivator dalam pembelajaran sudah melakukan tugasnya dengan baik. Bahkan, kedekatan dan sikap ramah yang ditunjukkan guru
terhadap siswa, dirasakannya memiliki nilai tersendiri. Suasana pembelajaran dirasakan oleh siswa sebagai hal yang menyenangkan, sehingga siswa pun merasa
137
bahwa pembelajaran apresiasi cerita rakyat itu sebagai pembelajaran yang menarik dan melatih kerja sama sesama teman secara kompak dan bermakna.
Tingkat aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan kriteria baik pada Siklus II ini dapat diketahui dari hasil pengamatan observasi sebagai berikut:
1 mendengarkan dengan baik pembacaan cerita rakyat oleh guru 61,76, 2 menentukan dengan baik unsur cerita rakyat 76,47, 3 mengidentifikasi dengan
baik peristiwa penting dalam cerita 82,35, 4 mengikuti dengan baik diskusi kelompok 79,41; dan 5 menceritakan kembali dengan baik isi cerita rakyat
dengan kata-kata sendiri 67,64. Jadi, rerata aktivitas siswa dengan baik 73,52
lihat Lampiran 9.
Sementara itu, hasil pembelajaran apresiasi cerita rakyat pada siklus II disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4. Nilai Kemampuan Mengapresiasi Cerita Rakyat Siswa Kelas V SD Negeri Jatisobo 02 Polokarto Sukoharjo pada Siklus II
No Uraian Pencapaian Hasil
Jumlah Nilai
1 Siswa yang memperoleh nilai di bawah 70
6 2
Siswa yang memperoleh nilai di atas atau sama dengan 70 28
3 Nilai rata-rata
75,18 4
Ketuntasan klasikal 82,35
Hasil nilai pada tabel di atas, menunjukkan enam siswa mendapat nilai kurang dari di bawah 70. Sebanyak 28 siswa mendapat nilai 70 atau lebih. Nilai
rerata kelas 75,18. Ketuntasan secara klasikal sebesar 82,35 lihat Lampiran 6.
138
Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa nilai rerata yang dicapai sudah memenuhi indikator kinerja. Namun, secara klasikal belum mencapai batas tuntas.
d. Refleksi