kedua kontrak khusus yang dapat diatur dengan spesialis transportasi untuk mendapatkan kontrak jasa-jasa pengangkutan. Dan yang ketiga adalah suatu
perusahaan dapat memperoleh jasa-jasa dari perusahaan transportasi berijin yang menawarkan pengangkutan dari suatu tempat ke tempat tertentu dengan biaya
tertentu atau disebut dengan angkutan umum. Dilihat dari sudut pandang logistik, terdapat tiga faktor yang memegang peranan penting dalam menentukan
kemampuan pelayanan transportasi yaitu : biaya, kecepatan, dan konsistensi. Kegiatan logistik akan berjalan dengan efektif dan efisien apabila
memenuhi empat syarat yaitu : tepat jumlah, tepat mutu, tepat ongkos dan tepat waktu.
6
Tujuan logistik adalah menyediakan produk dalam julah yang tepat, kualitas yang tepat, pada waktu yang tepat dengan biaya yang rendah. Ciri utama
kegiatan logistik adalah tercapainya sistem yang integral dari berbagai dimensi dan tujuan kegiatan terhadap pemindahan movement serta penyimpanan
storage secara strategis di dalam pengelolaan perusahaan.
3.5. Konsep Logistik Terpadu
Dekade sekarang ini manajemen logistik dalam perkembangannya menuju pada manajemen logistik terpadu. Kalau kita lihat sebelum tahun 1950 organisassi
perusahaan hanya menangani manajemen logistik secara terpisah. Pada tahun 1970-1978 merupakan periode perubahan prioritas. Dalam periode prioritas ini
pihak manajemen mulai merumuskan rencana terhadap penyimpanan atau
6 Gitosudarmo, Indriyo, Manajemen Bisnis Logistik yogyakarta : BPFE, 1998, p
.7
Universitas Sumatera Utara
pergudangan, pengangkutan dan bukan hanya merencanakan operasi untuk bereaksi terhadap permintaan pasar.
Bowersox,1978,p.24 konsep logitik terpadu terdiri dari 2 usaha yang berkaitan yaitu :
1. Operasi Logistik
Aspek operasional logistik ini adalah mengenai manajemen pemindahan dan penyimpanan material dan produk jadi perusahaan. Jadi operasi logistik itu
dapat dipandang berawal dari pengangkutan pertama material atau komponen-komponen dari sumber perolehannya dan berakhir pada
penyerahan produk yang dibuat atau diolah pada langganan atau komsumen. Operasi logistik dapat dibagi dalam 3 kategori yaitu :
- Manajemen Distribusi Fisik
Proses manajemen distribusi fisik adalah menyangkut pengangakutan produk kepada pelangan. Dalam distribusi fisik, pelanggan dipandang
sebagai pemberhentian terakhir dalam saluran pemasaran. Jika produk yang tepat tidak dapat diserahkan pada waktu yang dibutuhkan degan cara
yang ekonomis maka mungkin banyak usaha pemasaran yang berada dalam bahaya. Melalui proses distribusi fisik inilah waktu dan ruang dalam
pelayanan nasabah menjadi bagian yang internal dari pemasaran. Jadi distribusi fisik mengubungkan suatu perusahaan dengan nasabahnya.
- Manajemen Material
Manajemen material adalah menyangkut perolehan dan pengangkutan material, suku cadang, dan persediaan barang jadi dari tempat pembelian
Universitas Sumatera Utara
ke tempat pembuatan data perakitan, gudang, atau toko pengecer. Seperti halnya distribusi fisik, manajemen material berkenaan dengan penyediaan
jenis material yang dikehendaki ditempat dan pada waktu yang dibutuhkan. Kalau distribusi fisik adalah mengenai pengiriman keluar
yaitu nasabah, maka manajemen material adalah mengenai pergerakan ke dalam yaitu pembuatan, penyortiran atau perakitan.
- Internal Inventory Transfer
Proses pemindahan persediaan barang di dalam perusahaan yaitu mengenai pengawasan terhadap komponen-komponen setengah jadi pada saat
mengalir diantara tahap-tahap manufacturing, dan pengangkutan dari produk jadi ke gudang atau saluran pengecer. Yang terpenting dari
manajemen terpadu merupakan koordinasi dari ketiga jenis pergerakan tersebut. Ketiga pergerakan tersebut bergabung untuk memberikan
manajemen operasional bagi material. Komponen setengah jadi dan produk-produk yang bergerak diantara berbagai lokasi, sumber suplai, dan
ara langganan dari perusahaan secara keseluruhan. Dalam pengertian ini, maka logistik adalah mengenai manajemen strategi dari keseluruhan
pergerakan dan dan penyimpanan. 2.
Koordinasi Logistik Koordinasi logistik adalah mengenai identifikasi kebutuhan pergerakan dan
penetapan rencana untuk memadukan seluruh kegiatan operasi logistik. Koordinasi logistik adalah menyangkut perencanaan dan pengawasan
terhadap masalah-masalah operasional. Fungsi koordinasi logistik adalah
Universitas Sumatera Utara
untuk memastikan bahwa seluruh pergerakan dan penyimpanan diselesaikan seefektif dan seefisien mungkin.
Prestasi logistik diukur dengan 3 variabel, yaitu : 1.
Penyediaan availability adalah menyangkut kemampuan perusahaan untuk secara konsisten memenuhi kebutuhan materialbahan produksi. Jadi hal ini
menyangkut level persediaan atau variabel persediaan, semakin rendah frekuensi pengeluaran untuk stok yang direncanakan, berarti semakin tinggi
investasi yang harus disiapkan. 2.
Kemampuan capability adalah menyangkut jarak waktu antara penerimaan suatu pesanan dengan pengantaran barang yang dipesan. Kemampuan ini
terdiri dari kecepatan pengantaran dan konsistensinya dalam jangka waktu tertentu.
3. Mutu quality yaitu menyangkut seberapa jauh sebaiknya tugas logistik
secara keseluruhan dilaksanakan, besarnya kerusakan, item-item yang betul, pemecahan masalah yang timbul. Jadi, quality menyangkut penjagaan
terhadap tingkat kesalahan yang rendah dan pemecahan masalah-masalah pada waktunya.
3.6. Sistem Transportasi