Klasifikasi Metode Peramalan Peramalan

konstan sedangkan peramalan jangka panjang kemungkinan terjadinya perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan besar. Prinsip 5: Apabila dimungkinkan, perkiraan besarnya permintaan lebih disukai berdasarkan perhitungan dari pada hasil peramalan. Misalnya, dalam perencanaan produksi dalam lingkungan make to stock, apabila besarnya permintaan terhadap produk akhir telah diperkirakan berdasarkan hasil peramalan maka besarnya jumlah part, komponen, sub assembly, dan bahan baku untuk produk tersebut lebih baik dihitung berdasarkan principle of dependent demand dari pada masing-masing ditetapkan berdasarkan hasil peramalan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih metode peramalan adalah: a. Item yang akan diramalkan b. Interaksi situasi c. Waktu persiapan d. Jumlah data historis yang tersedia

3.1.4. Klasifikasi Metode Peramalan

3 Dalam sistem peramalan, metode yang berbeda akan memberikan hasil yang berbeda. Salah satu seni dalam peramalan adalah memilih metode peramalan. Metode peramalan yang ada secara umum dibagi atas dua model yaitu 3 Rosnani, Ginting. Op. Cit. Hal 41. Universitas Sumatera Utara model kualitatif dan model kuantitatif. Secara lengkap berbagai metode peramalan digambarkan pada Gambar 3.1. Peramalan Metode Kualitatif Metode Kuantitatif Metode Delphi Dugaan Manajemen Riset Pasar Metode Kelompok Terstruktur Time Series Regresi Smoothing Dekomposisi Kausal Input-Output Koefisien Korelasi Pemodelan Ekonomik Rata-rata Moving Average Exponential Smoothing Gambar 3.1. Taksonomi Peramalan 3.1.4.1.Peramalan Kualitatif Peramalan Kualitatif merupakan peramalan yang didasarkan atas kualitas pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan Universitas Sumatera Utara berdasarkan pemikiran yang besifat intuisi, judgement, pendapat, pengetahuan serta pengalaman dari penyusunnya. Beberapa metode peramalan yang yang digolongkan sebagai model kualitatif adalah sebagai berikut : a. Metode Delphi Dalam hal ini, sekelompok pakar mengisi kuisioner, kemudian moderator menyimpulkan hasilnya dan memformulasikan menjadi suatu kuisioner baru yang diisi kembali oleh kelompok tersebut, demikian seterusnya. Adapun tahapan yang dilakukan adalah menentukan beberapa pakar sebagai partisipan, melalui kuisioner diperoleh peramalan dari seluruh partisipan, simpulkan hasilnya yang kemudian didistribusikan kembali kepada partisipan dengan pertanyaan yang baru, simpulkan kembali revisi peramalan dan kondisi. b. Dugaan Manajemen Dalam hal ini, peramalan didasarkan pada pertimbangan manajemen, umumnya oleh menejemen senior. Metode ini akan cocok dalam situasi yang sangat sensitif terhadap intuisi dari suatu kelompok kecil orang yang karena pengalamannya mampu memberikan opini yang kritis dan relevan. c. Riset Pasar Merupakan metode peramalan yang didasarkan pada hasil-hasil dari survei pasar yang dilakukan oleh tenaga-tenaga pemasar produk atau yang mewakilinya. Metode ini akan menjaring informasi dari pelanggan, sehingga riset pasar tidak hanya untuk membantu peramalan, tetapi juga untuk meningkatkan desain produk dan perencanaan untuk produk-produk baru. Universitas Sumatera Utara d. Metode Kelompok Terstruktur Metode ini hampir sama dengan metode Delphi, namun dalam hal ini grup tidak berjumpa secara bersama dalam suatu forum untuk berdikusi, tetapi mereka diminta pendapatnya secara terpisah dan tidak boleh secara berunding. Hal ini dilakukan untuk menghindari pendapat yang bias karena pengaruh kelompok. e. Analogi Historis Merupakan teknik peramalan yang didasarkan pada pola data masa lalu dari produk-produk yang dapat disamakan secara analogi. Analogi historis akan cenderung lebih baik untuk penggantian produk di pasar dan apabila terdapat hubungan substitusi langsung dari produk dalam pasar itu. 3.1.4.2.Peramalan Kuantitatif Peramalan kuantitatif yaitu peramalan yang didasarkan pada data kuantitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat tergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Metode yang baik yaitu metode yang memberi nilai-nilai perbedaan atau penyimpangan yang mungkin. Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat tiga kondisi berikut: 1. Adanya informasi tentang keadaan yang lain. 2. Informasi tersebut dapat dikuantifikasikan dalam bentuk data dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan pada masa yang akan datang. Langkah-langkah peramalan secara kuantitatif dapat dilihat pada Gambar 3.2. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.2. Langkah –langkah Peramalan Secara Kuantitatif 1. Metode Time Series Metode Time Series merupakan metode yang dipergunakan untuk menganalisis serangkaian data yang merupakan fungsi dari waktu. Metode ini mengasumsikan beberapa pola atau kombinasi pola selalu berulang sepanjang waktu, dan pola dasarnya dapat diidentifikasi semata-mata atas dasar data historis dari serial itu. Dengan metode deret waktu dapat ditunjukkan bagaimana permintaan terhadap suatu produk tertentu bervariasi terhadap waktu. Sifat dari perubahan permintaan dari tahun ke tahun dirumuskan untuk meramalkan penjualan pada masa yang akan datang. Langkah I Langkah II Langkah III Langkah IV Langkah V Langkah VI Langkah VII Universitas Sumatera Utara Ada empat komponen utama yang mempengaruhi analisis ini, yaitu : a. Pola siklis, jika penjualan produk memilki siklus yang berulang secara periodik b. Pola musiman, jika pola penjualan berulang setiap periode c. Pola horizontal, jika nilai data berfluktuasi di sekitar nilai rata-rata d. Pola trend, jika data memiliki kecenderungan untuk naik atau turun terus menerus Dalam meramalkan biaya –biaya yang termasuk di dalam biaya operasi dipergunakan pola trend karena biaya tersebut cenderung naik jika mesinperalatan semakin tua atau semakin lama jangka waktu pemakaiannya. Ada beberapa trend yang digunakan di dalam penyelesaian masalah ini yaitu : 1. Trend linier Bentuk persamaan umum : Y = a + bt sedangkan peramalannya mempunyai bentuk persamaan Yt = a + bt         2 2 t t n Y t tY n b t t n t b Y a t     2. Trend Eksponensial atau Pertumbuhan Universitas Sumatera Utara Bentuk persamaan umum : Y = ae bt sedangkan peramalannya mempunyai bentuk persamaan : Yt = ae bt         2 2 ln ln t t n Y t Y t n b t t n t b Y a t     ln ln 3. Trend Logaritma Y = a + b log t sedangkan bentuk peramalannya : Yt = a + b log t         2 2 log log log log t t n Y t tY n b t t n t b Y a t     log 4. Trend Geometrik Bentuk persamaannya : Y = at b Universitas Sumatera Utara sedangkan bentuk peramalannya : Yt = at b         2 2 log log log log log . log t t n Y t Y t n b t t n t b Y a t     log log 5. Trend Hiperbola Bentuk persamaan umumnya adalah : Y = t b a sedangkan peramalnnya : Yt = t b a         2 2 log log . log t n t Y t Y t n b t t n t b Y a t     log log log Metode peramalan Time Series yang digunakan adalah : A. Metode Proyeksi Kecenderungan dengan Regresi Universitas Sumatera Utara Metode ini merupakan dasar garis kecenderungan untuk suatu persamaan, sehingga dengan dasar persamaan tersebut dapat di proyeksikan hal-hal yang akan diteliti pada masa yang akan datang. Bentuk fungsi dari metode ini dapat berupa: a. Konstan, dengan fungsi peramalan Yt: Yt = a, dimana N Y a   1 dimana : Yt = nilai tambah N = jumlah periode b. Linier, dengan fungsi peramalan: Yt = a + bt dimana : n bt Y a                  2 2 t t n y t ty n b c. Kuadratis, dengan fungsi peramalan : Yt = a + bt + ct 2 dimana : n t c t b Y a       2      b c 2          b        4 2 2 t n t Universitas Sumatera Utara      tY n Y t       Y t n Y t 2 2       3 2 2 t n t t  d. Eksponensial, dengan fungsi peramalan : Yt = ae bt dimana : n t b Y a     ln ln   2 2 ln ln ln         t t n Y t Y t n a e. Siklis, dengan fungsi peramalan : n t c n b a Y t   2 cos 2 sin ˆ    dimana : n t c n t b na Y   2 cos 2 sin      n t n t c n b n t a n t Y      2 cos 2 sin 2 sin 2 sin 2 sin 2       n t n t b n c n t a n t Y      2 cos 2 sin 2 cos 2 cos 2 cos 2        Universitas Sumatera Utara

3.2. Economic Order Quantity EOQ