Tabel 6.1. Perbandingan Frekuensi Pemesanan
No. Distribution
Center
Frekuensi Pemesanan 12 Bulan Lalu Tanpa DRP
Rencana Frekuensi Pemesanan 12 Bulan
Kedepan Dengan DRP
1 TIV
33 19
2 SM
28 14
3 TSML
48 87
4 GCKM
20 3
5 HMT
20 8
6 TSMS
24 12
7 TDR
24 9
8 AWS
20 7
Total 220
153
Dengan menggunakan metode distribution resource planning maka diperoleh penurunan frekuensi jumlah pemesanan dari 220 pemesanan menjadi 153 pemesanan
dengan persentasi penurunan sebesar 37,27. Penurunan jumlah pemesanan dapat menurunkan biaya pemesanan pada perusahaan.
6.4. Analisis Perhitungan Safety Stock
Perhitungan safety stock dilakukan sebagai acuan pemesanan kembali pada masing-masing distribution center. Hasil perhitungan safety stock untuk masing-masing
distribution center adalah 8.473 botolpesan pada distribution center TIV yang berada di Medan, 18.381 botolpesan pada distribution center SM yang berada di Banda Aceh,
7.371 botolpesan pada distribution center AWS yang berada di Padang, 2.407 botolpesan pada distribution center GCKM yang berada di Batam, 19.734 botolpesan
pada distribution center TDR yang berada di Padang, 8.894 botolpesan pada distribution
Universitas Sumatera Utara
center HMT yang berada di Pekanbaru, 18.390 botolpesan pada distribution center TSMS yang berada di Pekanbaru, dan 80.025 botolpesan pada distribution center TSML
yang berada di Medan.
6.5. Analisis Analisis DRP Worksheet dan Pegging Information
Sistem DRP memberikan aliran produk dari CSF ke setiap distribution center pada waktu dan jumlah yang sudah terintegrasi, sehingga dapat menjaga kelancaran
pengiriman barang untuk memenuhi kebutuhan serta meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan melalui perencanaan pendiristribusian yang memproyeksikan kebutuhan yang
akan datang sehingga dapat mengurangi stock out. DRP tidak membuat persediaan yang berlebihan, tetapi persediaan diusahakan sesuai dengan kebutuhan. Dengan menggunakan
metode distribution resource planning maka sistem pendistribusian produk Aqua pada PT. Tirta sibayakindo dapat terjadwal dengan baik sesuai perencanaan berdasarkan
jumlah pengiriman optimal dan waktu pengiriman, tidak menggunakan trial and error seperti periode sebelumnya.
Pegging information merupakan hasil rekapitulasi dari DRP worksheet yang menjadi sumber informasi untuk central supply facilities dalam mempersiapkan jumlah
permintaan dari seluruh distribution center pada satuan waktu tertentu. Untuk mengetahui waktu pengiriman barang dari tiap DC, maka dibuat penjadwalan distribusi untuk setiap
DC. Penjadwalan distribusi ini dirangkum pada pegging information. Dengan adanya DRP worksheet dan pegging information, perusahaan mengetahui dengan jelas kapan
produk akan dikirim dan berapa jumlah produk yang akan dikirim untuk setiap DC.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.1. Kondisi Persediaan DC TIV Menggunakan DRP
Gambar 6.2. Kondisi Persediaan DC GCKM Menggunakan DRP
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.3. Kondisi Persediaan DC SM Menggunakan DRP
Gambar 6.4. Kondisi Persediaan DC TSML Menggunakan DRP
Gambar 6.5. Kondisi Persediaan DC TDR Menggunakan DRP
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.6. Kondisi Persediaan DC TSMS Menggunakan DRP
Gambar 6.7. Kondisi Persediaan DC HMT Menggunakan DRP
Gambar 6.8. Kondisi Persediaan DC AWS Menggunakan DRP
Universitas Sumatera Utara
6.6. Analisis Sub Rute Distribusi