BAB VI
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisis Hasil Peramalan Permintaan Distribution Center
Berdasarkan data permintaan 12 bulan sebelumnya yang dimulai dari Januari 2012 sampai dengan Desember 2012 dilakukan peramalan pada masing-masing
distribution center untuk 12 bulan kedepan. Metode yang digunakan pada peramalan permintaan ini adalah metode regresi yang merupakan salah satu metode times series.
Pemilihan trend peramalan yang dipergunakan dipilih berdasarkan nilai SEE terkecil dari dua alternatif trend yang dipergunakan pada perhitungan peramalan berdasarkan scatter
diagram. Dari hasil peramalan terdapat perbedaan antara permintaan masa lalu perusahaan
dengan peramalan permintaan masa yang akan datang. Dengan menggunakan fungsi peramalan terpilih maka diperoleh total permintaan untuk 12 bulan kedepan, yaitu
315.596 botol pada distribution center TIV, 1.125.382 botol pada distribution center SM, 375.317 botol pada distribution center AWS, 96.167 botol pada distribution center
GCKM, 504.936 botol pada distribution center TDR, 491.987 botol pada distribution center HMT, 1.052.417 botol pada distribution center TSMS, dan 6.960.903 botol pada
distribution center TSML.
6.2. Analisis Perhitungan Order Quantity
Perhitungan order quantity dilakukan untuk mengetahui jumlah optimum yang akan dikirimkan untuk setiap kali pemesanan. Perusahaan tidak memiliki jumlah
pengiriman optimum pada periode-periode sebelumnya sehingga melakukan trial and
Universitas Sumatera Utara
error. Perhitungan order quantity dilakukan menggunakan metode economic order quantity. Jumlah optimum yang diperoleh berdasarkan metode EOQ untuk masing-
masing distribution center yaitu 17.072 botol pada distribution center TIV yang berada di Medan, 85.170 botol pada distribution center SM yang berada di Banda Aceh, 54.166
botol pada distribution center AWS yang berada di Padang, 32.886 botol pada distribution center GCKM yang berada di Batam, 62.826 botol pada distribution center
TDR yang berada di Padang, 62.016 botol pada distribution center HMT yang berada di Pekanbaru, 90.702 botol pada distribution center TSMS yang berada di Pekanbaru, dan
80.025 botol pada distribution center TSML yang berada di Medan.
6.3. Analisis Perhitungan Frekuensi Pemesanan
Banyak atau sedikitnya frekuensi pemesanan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi biaya pendistribusian produk. Salah satu biaya yang merupakan
biaya pendistribusian barang pada PT. Tirta Sibayakindo adalah biaya bongkar muat barang dan biaya transportasi. Pada Tabel 6.1. dapat dilihat perbandingan frekuensi
pemesanan 12 bulan lalu dengan rencana frekuensi pemesanan 12 bulan ke depan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.1. Perbandingan Frekuensi Pemesanan
No. Distribution
Center
Frekuensi Pemesanan 12 Bulan Lalu Tanpa DRP
Rencana Frekuensi Pemesanan 12 Bulan
Kedepan Dengan DRP
1 TIV
33 19
2 SM
28 14
3 TSML
48 87
4 GCKM
20 3
5 HMT
20 8
6 TSMS
24 12
7 TDR
24 9
8 AWS
20 7
Total 220
153
Dengan menggunakan metode distribution resource planning maka diperoleh penurunan frekuensi jumlah pemesanan dari 220 pemesanan menjadi 153 pemesanan
dengan persentasi penurunan sebesar 37,27. Penurunan jumlah pemesanan dapat menurunkan biaya pemesanan pada perusahaan.
6.4. Analisis Perhitungan Safety Stock