BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Berdasakan analisis pengolahan dan pembahasan data, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Faktor penyebab terjadinya permasalahan pada sistem distribusi perusahaan
adalah aliran informasi yang tidak baik mengenai keadaan persediaan dan kebutuhan setiap DC pada periode berikutnya serta penentuan ukuran lot
ekonomis dalam 1 kali pengiriman. 2.
Dengan menggunakan fungsi peramalan terpilih berdasarkan metode regresi maka diperoleh total permintaan untuk 12 bulan kedepan, yaitu 315.596 botol
pada distribution center TIV, 1.125.382 botol pada distribution center SM, 375.317 botol pada distribution center AWS, 96.167 botol pada distribution
center GCKM, 504.936 botol pada distribution center TDR, 491.987 botol pada distribution center HMT, 1.052.417 botol pada distribution center
TSMS, dan 6.960.903 botol pada distribution center TSML. 3.
Jumlah optimum yang diperoleh berdasarkan metode EOQ untuk masing- masing distribution center adalah 17.072 botol pada distribution center TIV,
85.170 botol pada distribution center SM, 54.166 botol pada distribution center AWS, 32.886 botol pada distribution center GCKM, 62.826 botol pada
distribution center TDR, 62.016 botol pada distribution center HMT, 90.702
Universitas Sumatera Utara
botol pada distribution center TSMS, dan 80.025 botol pada distribution center TSML.
4. Hasil perhitungan safety stock untuk masing-masing distribution center
adalah 8.473 botolpesan pada distribution center TIV, 18.381 botolpesan pada distribution center SM, 7.371 botolpesan pada distribution center
AWS, 2.407 botolpesan pada distribution center GCKM , 19.734 botolpesan pada distribution center TDR, 8.894 botolpesan pada distribution center
HMT, 18.390 botolpesan pada distribution center TSMS, dan 80.025 botolpesan pada distribution center TSML.
5. Dengan menerapkan metode DRP perencanaan jadwal distribusi menjadi
lebih teratur, metode DRP memberikan penurunan frekuensi jumlah pemesanan. Distribusi produk yang dilakukan perusahaan sepanjang tahun
2012 sebanyak 220 pemesanan. Apabila menerapkan metode DRP distribusi hanya dilakukan sebanyak 153 pemesanan, dengan persentasi penurunan
sebesar 30,45. 6.
Pembentukan sub rute pada rute usulan dengan menggunakan metode saving matriks menghasilkan sub rute yang lebih sedikit dari rute distribusi yang
diterapkan perusahaan, dimana sub rute usulan adalah 6 sub rute sedangkan sub rute yang selama ini diterapkan perusahaan adalah 7 sub rute.
7. Pembentukan sub rute pada rute usulan dengan menggunakan metode saving
matriks dan nearest neighbor menghasilkan jarak yang lebih minimum dengan penghematan jarak sebesar 1.464 km.
Universitas Sumatera Utara
8. Dengan menggunakan metode Savings Matrix maka perusahaan dapat
menghemat biaya distribusi sebesar Rp. 67.896.000 – Rp. 55.249.000 = Rp.
12.647.000 atau sebesar 37,27 . 9.
Dengan menggunakan alat angkut Mitsubishi FUSO 190 PS roda 6 untuk pengangkutan dibawah kapasitas 550 box, maka perusahaan dapat
menghemat biaya transportasi sebesar Rp. 6.488.150.
7.2. Saran