Tabel 5.12. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode Kuadratis Lanjutan
T Y
t
2
t
3
t
4
t.Y t
2
.Y
10 28.800
100 1.000
10.000 288.000
2.880.000 11
26.880 121
1.331 14.641
295.680 3.252.480
12 28.461
144 1.728
20.736 341.534
4.098.409
78 315.589,35 650,00 6.084,00 60.710,00 2.224.240,59
19.013.591,18
=
3 2
t n
t t
= 78650 – 126084 = -22308
=
2 2
t n
t = 78
2
– 12650 = -1.716 =
4 2
2
t n
t
= 650
2
– 1260710 = -306.020 =
tY
n Y
t
= 78315.589,35 – 122.224.240,59 = -2.074.918,04
=
Y
t n
Y t
2 2
= 650315.589,35 – 1219.013.591,18
= -23.030.018,95
b =
2
. .
.
=
2
22308 1716
020 .
306 22308
8,95 -23.030.01
,04 -2.074.918
306.020 -
= 4.410,39 c =
b
=
020 .
306 22308
39 ,
410 .
4 ,95
23.030.018 -
= -246,25
a = n
x c
x b
Y
2
=
12 650
25 ,
246 78
39 ,
410 .
4 315.589,35
= 10.970,12
Universitas Sumatera Utara
Fungsi peramalannya adalah :
Y ’ = 10.697,17+ 4.410,39 t - 246,25 t
2
5. Menghitung setiap kesalahan setiap metode Perhitungan kesalahan menggunakan metode SEE Standard Error of
Estimation dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Dimana : y = data aktual
y’ = data peramalan n = banyak data
f = derajat kebebasan
a. Metode Siklis f = 3
Adapun perhitungan SEE untuk metode Siklis, yaitu :
Tabel 5.13. Perhitungan SEE pada Peramalan Jumlah Permintaan Distribution Center TIV dengan Metode Siklis
Sumber : Pengolahan Data
T Y
Y Y-Y
Y-Y
2
1 19.200,00
20.638,53 -1.438,53
2.069.368,56 2
18.520,00 18.846,79
-326,79 106.791,70
3 19.200,00
19.051,64 148,36
22.010,69 4
19.200,00 21.198,81
-1.998,81 3.995.241,42
5 25.880,00
24.712,22 1.167,78
1.363.710,13 6
28.800,00 28.651,13
148,87 22.162,28
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.13. Perhitungan SEE pada PeramalanJumlah Permintaan Distribution Center TIV dengan Metode Siklis lanjutan
f n
Y Y
SEE
2
=
3 12
,78 40.814.606
= 2.129,54
b. Metode kuadratis f = 3
Adapun perhitungan SEE untuk metode kuadratis, yaitu : Tabel 5.14. Perhitungan SEE pada Peramalan Jumlah Permintaan
Distribution Center TIV dengan Metode Kuadratis t
Y Y
Y-Y Y-Y
2
1 19.200
15.134,26 4.065,74
16.530.249,88 2
18.520 18.805,90
-285,90 81.738,24
3 19.200
21.985,04 -2.785,04
7.756.442,23 4
19.200 24.671,68
-5.471,68 29.939.271,08
5 25.880
26.865,82 -985,82
971.839,10 6
28.800 28.567,46
232,54 54.075,32
7 33.560
29.776,60 3.783,40
14.314.123,13 8
32.527 30.493,24
2.033,82 4.136.423,79
9 34.561
30.717,38 3.843,73
14.774.275,69 10
28.800 30.449,02
-1.649,02 2.719.263,66
X Y
Y Y-Y
Y-Y
2
7 33.560,00
31.959,69 1.600,31
2.560.992,10 8
32.527,06 33.751,43
-1.224,37 1.499.081,90
9 34.561,11
33.546,58 1.014,53
1.029.271,12 10
28.800,00 31.399,41
-2.599,41 6.756.932,35
11 26.880,00
27.886,00 -1.006,00
1.012.036,00 12
28.461,18 23.947,09
4.514,09 20.377.008,53
78 315.589,35 315.589,32
0,03 40.814.606,78
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.14. Perhitungan SEE pada Peramalan Jumlah Permintaan Distribution Center TIV dengan Metode Kuadratis Lanjutan
t Y
Y Y-Y
Y-Y
2
11 26.880
29.688,16 -2.808,16
7.885.756,97 12
28.461 28.434,80
26,38 695,75
78 315.589,35 315.589,35
0,00 99.164.154,84
Sumber : Pengolahan Data
f n
Y Y
SEE
2
=
3 12
,84 99.164.154
= 3.319,37
6. Menghitung pola peramalan yang terbaik dengan perhitungan distribusi f
Ho : SEE Siklis
≤ SEE Kuadratis Hi : SEE Siklis SEE Kuadratis
α : 0,05
Uji statistik :
2 2
3.319,37 2.129,54
Kuadratis Siklis
hitung
SEE SEE
F = 0,42
F tabel = 0,05 12-3,12-3 = 3,18
Oleh karena F
hitung
0,42F
tabel
3,18, maka Ho diterima. Jadi hasil pengujian menyatakan bahwa metode Siklis lebih baik daripada metode
Kuadratis. Adapun fungsi Siklis tersebut adalah Y = 26.299,11 - 7.247,47 sin
n t
2
- 2.352,02 cos
n t
2
7. Verifikasi peramalan Tujuan proses verifikasi dilakukan adalah untuk mengetahui apakah fungsi
yang telah ditentukan dapat mewakili data yang akan diramalkan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.15. Perhitungan Hasil Verifikasi Peramalan Jumlah Permintaan Distribution Center TIV
t Y
Y Y-Y
MR
1 19.200
20.638,53 -1.438,53
- 2
18.520 18.846,79
-326,79 1.111,74
3 19.200
19.051,64 148,36
475,15 4
19.200 21.198,81
-1.998,81 2.147,17
5 25.880
24.712,22 1.167,78
3.166,59 6
28.800 28.651,13
148,87 1.018,91
7 33.560
31.959,69 1.600,31
1.451,44 8
32.527 33.751,43
-1.224,37 2.824,68
9 34.561
33.546,58 1.014,53
2.238,90 10
28.800 31.399,41
-2.599,41 3.613,94
11 26.880
27.886,00 -1.006,00
1.593,41 12
28.461 23.947,09
4.514,09 5.520,09
78 315.589,35 315.589,32
0,03 25.162,02
Sumber : Pengolahan Data
MR
=
1 n
MR 1
12 25.162,02
= 2.287,46
UCL = 2,66 x
MR
= 2,66 x 2.287,46= 6.084,64 13 UCL = 13 x 6.084,64= 2.028,21
23 UCL = 23 x 6.084,64= 4.056,42 LCL
= - 2,66 x
MR
= -2,66 x 2.287,46= -6.084,64 13 LCL = 13 x -6.084,64 = -2.028,21
23 LCL = 23 x -6.084,64 = -4.056,42
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.3. Moving Range Chart Jumlah Permintaan Distribution Center TIV
Terlihat keseluruhan titik hasil peramalan telah berada dalam batas sehingga peramalan dengan metode Siklis cukup memenuhi persyaratan dengan fungsi
peramalan : Y = 26.299,11 - 7.247,47 sin
n t
2
- 2.352,02 cos
n t
2
Berikut ini merupakan scatter diagram perbandingan permintaan PT. Tirta Investama setelah dilakukan peramalan permintaan untuk periode 12 bulan
kedepan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.4. Grafik Perbandingan Jumlah Permintaan Hasil Peramalan Dengan Jumlah Permintaan Aktual pada
Distribution Center TIV
Dengan menggunakan cara yang sama, rekapitulasi Perhitungan SEE pada setiap Distribution Center diuraikan pada Tabel 5.16.
Tabel 5.16. Rekapitulasi Hasil Perhitungan SEE Pada Distribution Center
Distribution Center
Metode Digunakan
SEE Metode Terpilih
AWS Linier
4.986,32 Kuadratis
Kuadratis 4.626,92
TDR Siklis
6.775,32 Siklis
Kuadratis 7.541,70
HMT Siklis
4.711,99 Siklis
Kuadratis 6.140,97
TSMS Linier
15.624,23 Kuadratis
Kuadratis 13.737,17
GCKM Linier
1.710,90 Linear
Eksponensial 1.774,17
TSML Siklis
34.569,68 Siklis
Kuadratis 45.282,88
SM Siklis
15.983,64 Siklis
Kuadratis 19.496,68
TIV Siklis
2.129,54 Siklis
Kuadratis 3.319,37
Sumber : Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
Hasil peramalan data permintaan selama 12 bulan kedepan untuk setiap distribution center dapat dilihat pada Tabel 5.17.
Tabel 5.17. Rekapitulasi Hasil Peramalan Permintaan Distribution Center Bulan Januari 2013 sampai Desember 2013
Periode Rekapitulasi Hasil Peramalan Botol
TIV SM
AWS GCKM
TDR HMT
TSMS TSML
Januari 2013 20.639
83.074 21.641
5.789 31.372
33.646 80.895
319.124 Februari 2013
18.847 93.166
24.758 6.194
26.402 37.000
87.865 334.745
Maret 2013 19.052
103.423 27.465
6.598 25.633
41.426 93.116
364.698 April 2013
21.199 111.097
29.763 7.003
29.270 45.737
96.646 400.956
Mei 2013 24.713
114.131 31.652
7.407 36.340
48.780 98.457
433.804 Juni 2013
28.652 111.713
33.131 7.812
44.947 49.737
98.548 454.441
Juli 2013 31.960
104.490 34.200
8.216 52.785
48.353 96.919
457.337 Agustus 2013
33.752 94.399
34.860 8.621
57.755 44.999
93.570 441.716
September 2013 33.547
84.141 35.110
9.025 58.524
40.573 88.502
411.763 Oktober 2013
31.400 76.468
34.951 9.430
54.887 36.261
81.714 375.505
November 2013 27.886
73.433 34.382
9.834 47.817
33.219 73.206
342.656 Desember 2013
23.948 75.852
33.404 10.239
39.210 32.262
62.978 322.019
Total 315.595
1.125.387 375.317
96.167 504.942
491.993 1.052.417 4.658.764
Sumber : Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
5.2.2. Perhitungan Order Quantity untuk Setiap Distribution Center
Metode yang digunakan dalam perhitungan order quantity untuk setiap distribution center adalah economic order quantity. Perhitungan EOQ dilakukan
dengan menggunakan rumus berikut:
Keterangan: D = Jumlah kebutuhan barang selama satu periode tahun k
= Ordering cost setiap kali pesan h
= Holding cost setiap kotak selama satu periode tahun Berikut perhitungan EOQ untuk masing-masing distribution center:
Tabel 5.18. Rekapitulasi Perhitungan Order Quantity
No. Distribution Center
Order Quantity BotolPesan
1 TIV
17.040 2
SM 85.170
3 AWS
54.166 4
GCKM 32.886
5 TDR
62.827 6
HMT 62.016
7 TSMS
90.702 8
TSML 65.468
Sumber : Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
5.2.3. Perhitungan Safety Stock
Safety stock dalam sistem ini merupakan suatu acuan untuk melakukan pemesanan kembali guna memenuhi hasil peramalan. Dalam perencanaan sistem
Distribution Resource Planning ini perkiraan safety stock dilakukan dengan cara sederhana dengan menganggap permintaan normal selama lead time distribusi dan
tingkat pelayanan yang diinginkan perusahaan adalah 95. Sebagaimana pada bagian landasan teori maka perhitungan safety stock yang dipakai adalah sebagai
berikut :
Safety Stock = s x Z Dimana : s = Standar deviasi permintaan pada distribution center
Z = Nilai di bawahkurva normal yang ditentukan oleh tingkat pelayanan
Tingkat pelayanan perusahaan terhadap konsumen ialah sebesar 95 dan nilai Z diperoleh ialah sebesar 1,65. Nilai ini diperoleh dari tabel distribusi normal.
Perhitungan safety stock untuk distribution center dapat dilihat pada Tabel 5.19.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.19. Perhitungan Safety Stock Setiap Distribution Center Bulan Januari 2013 sampai Desember 2013
Periode Rekapitulasi Hasil Peramalan Botol
TIV SM
AWS GCKM
TDR HMT
TSMS TSML
Januari 2013 20.639
83.074 21.641
5.789 31.372
33.646 80.895
319.124 Februari 2013
18.847 93.166
24.758 6.194
26.402 37.000
87.865 334.745
Maret 2013 19.052
103.423 27.465
6.598 25.633
41.426 93.116
364.698 April 013
21.199 111.097
29.763 7.003
29.270 45.737
96.646 400.956
Mei 2013 24.713
114.131 31.652
7.407 36.340
48.780 98.457
433.804 Juni 2013
28.652 111.713
33.131 7.812
44.947 49.737
98.548 454.441
Juli 2013 31.960
104.490 34.200
8.216 52.785
48.353 96.919
457.337 Agustus 2013
33.752 94.399
34.860 8.621
57.755 44.999
93.570 441.716
September 2013 33.547
84.141 35.110
9.025 58.524
40.573 88.502
411.763 Oktober 2013
31.400 76.468
34.951 9.430
54.887 36.261
81.714 375.505
November 2013 27.886
73.433 34.382
9.834 47.817
33.219 73.206
342.656 Desember 2013
23.948 75.852
33.404 10.239
39.210 32.262
62.978 322.019
Total 315.595 1.125.387 375.317
96.167 504.942
491.993 1.052.417 4.658.764
Z 95 1,65
1,65 1,65
1,65 1,65
1,65 1,65
1,65 Sstandar
deviasi
5627,39 15035,51 4467,07 1458,34
12329,22 6460,8
11144,89 51896,77
Safety Stock = s x Z
9286 24809
7371 2407
20344 10661
18390 85630
Sumber : Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini merupakan nilai perbandingan Safety Stock yang diterapkan perusahaan sepanjang tahun 2012 dengan hasil perhitungan yang dilakukan untuk
periode 12 bulan kedepan.
Gambar 5.5. Nilai Perbandingan Safety Stock Perusahaan dengan Hasil Perhitungan Safety Stock
Gambar 5.6. Nilai Perbandingan Hasil Perhitungan Safety Stock dan POH DC TIV
Universitas Sumatera Utara
5.2.4. Perhitungan Jumlah Permintaan Setiap Minggu Distribution Center
Perhitungan jumlah permintaan setiap minggu dari setiap distribution center diperoleh dengan melakukan pembagian antara jumlah permintaan setiap
distribution center pada setiap bulannya dengan jumlah minggu yang ada pada setiap bulannya. Jumlah permintaan distribution center untuk setiap minggu dapat
dilihat pada Tabel 5.18.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.20. Jumlah Permintaan Distribution Center Setiap Minggu
Periode Jumlah
Minggu JumlahPermintaanDistribution Center Botol
TIV SM
TSML GCKM
BotolBulan BotolMinggu
BotolBulan BotolMinggu
BotolBulan BotolMinggu
BotolBulan BotolMinggu
Januari 2013 5
20.639 4.128
83.074 16.615
319.124 63.825
5.789 1.158
Februari 2013 4
18.847 4.712
93.166 23.292
334.745 83.686
6.194 1.549
Maret 2013 5
19.052 3.810
103.423 20.685
364.698 72.940
6.598 1.320
April 2013 4
21.199 5.300
111.097 27.774
400.956 100.239
7.003 1.751
Mei 2013 4
24.713 6.178
114.131 28.533
433.804 108.451
7.407 1.852
Juni 2013 4
28.652 7.163
111.713 27.928
454.441 113.610
7.812 1.953
Juli 2013 5
31.960 6.392
104.490 20.898
457.337 91.467
8.216 1.643
Agustus 2013 4
33.752 8.438
94.399 23.600
441.716 110.429
8.621 2.155
September 2013 5
33.547 6.709
84.141 16.828
411.763 82.353
9.025 1.805
Oktober 2013 4
31.400 7.850
76.468 19.117
375.505 93.876
9.430 2.358
November 2013 5
27.886 5.577
73.433 14.687
342.656 68.531
9.834 1.967
Desember 2013 3
23.948 7.983
75.852 25.284
322.019 107.340
10.239 3.413
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.20. Jumlah Permintaan Distribution Center Setiap Minggu Lanjutan
Periode JumlahMinggu
JumlahPermintaanDistribution Center Botol HMT
TSMS TDR
AWS BotolBulan
BotolMinggu BotolBulan
BotolMinggu BotolBulan
BotolMinggu BotolBulan
BotolMinggu
Januari 2013 5
33.646 6.729
80.895 16.179
31.372 6.274
21.641 4.328
Februari 2013 4
37.000 9.250
87.865 21.966
26.402 6.601
24.758 6.190
Maret 2013 5
41.426 8.285
93.116 18.623
25.633 5.127
27.465 5.493
April 2013 4
45.737 11.434
96.646 24.162
29.270 7.318
29.763 7.441
Mei 2013 4
48.780 12.195
98.457 24.614
36.340 9.085
31.652 7.913
Juni 2013 4
49.737 12.434
98.548 24.637
44.947 11.237
33.131 8.283
Juli 2013 5
48.353 9.671
96.919 19.384
52.785 10.557
34.200 6.840
Agustus 2013 4
44.999 11.250
93.570 23.393
57.755 14.439
34.860 8.715
September 2013 5
40.573 8.115
88.502 17.700
58.524 11.705
35.110 7.022
Oktober 2013 4
36.261 9.065
81.714 20.429
54.887 13.722
34.951 8.738
November 2013 5
33.219 6.644
73.206 14.641
47.817 9.563
34.382 6.876
Desember 2013 3
32.262 10.754
62.978 20.993
39.210 13.070
33.404 11.135
Sumber : Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
5.2.5. Distribution Resource Planning Worksheet
Dari perhitungan data diatas, maka dapat disusun perencanaan DRP untuk setiap DC dalam time bucket mingguan sebab lead time masing-masing DC tidak
melewati 1 bulan atau hanya dalam mingguan. Distribution resource planning sheet didapat setelah melalui beberapa tahapan,
yaitu: 1.
Gross Requirement : jumlah permintaan yang akan didistribusikan yang diperoleh dari hasil peramalan
2. Schedule receipt : jumlah penerimaan yang sudah terjadwal dari hasil PORel
sebelumnya 3.
Project On Hand : proyeksi jumlah persediaan yang masih ada pada suatu time- phased tertentu.
4. PORec Plan Order Receipt : jumlah pemesanan yang dijadwalkan pada periode
yang dibutuhkan 5.
PORel Plan Order Release : rencana pemesanan setelah informasi lead time diperhitungkan. Lead time adalah tenggang waktu antara pemesanan dan penerimaan
pesanan.
Distribution Resource Planning Worksheet untuk setiap masing-masing distribution center dapat dilihat pada Tabel 5.17 hingga tabel 5.22
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.21. Distribution Resource Planning Sheet untuk Distribution Center TIV
DC TIV Stock On Hand = 1.138
Order Quantity = 17.040 Safety stock = 9.286
Lead Time = 1 Minggu
Ket Minggu
Past Due 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
GR
4.128 4128
4128 4128
4128
4.712 4.712
4.712 4.712
3.810 3.810
3.810 3.810
SR 17.040
POH
1138 14.050
9.922 22.835
18.707 14.579
9.867 22.196
17.484 12.772
26.002 22.192
18.382 14.572
PORec 17.040
17.040 17.040
17.040 PORel
17.040 17.040
17.040 17.040
Ket Minggu
Past Due 14
15 16
17 18
19 20
21 22
23 24
25 26
GR 3.810
5.300 5.300
5.300 5.300
6.178 6.178
6.178 6.178
7.163 7.163
7.163 7.163
SR POH
14.572 10.762
22.502 17.202
11.902 23.642
17.464 11.286
22.148 15.970
25.847 18.684
11.521 21.398
PORec 17.040
17.040 17.040
17.040 17.040
PORel
17.040 17.040
17.040 17.040
17.040 Ket
Minggu Past Due
27 28
29 30
31 32
33 34
35 36
37 38
39 GR
6.392 6.392
6.392 6.392
6.392 8.438
8.438 8.438
8.438 6.709
6.709 6.709
6.709 SR
POH 21.398
15.006 25.654
19.262 12.870
23.518 15.080
23.682 15.244
23.846 17.137
10.428 20.759
14.050 PORec
17.040 17.040
17.040 17.040
17.040
PORel
17.040 17.040
17.040 17.040
17.040
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.21. Distribution Resource Planning Sheet untuk Distribution Center TIV Lanjutan
Ket Minggu
Past Due
40 41
42 43
44 45
46 47
48 49
50 51
52 GR
6.709 7.850
7.850 7.850
7.850 5.577
5.577 5.577
5.577 5.577
7.983 7.983
7.983 SR
POH 14.050
24.381 16.531
25.721 17.871
10.021 21.484
15.907 10.330
21.793 16.216
25.273 17.290
9.307 PORec
17.040 17.040
17.040 17.040
17.040
PORel 17.040
17.040 17.040
17.040
Tabel 5.22. Distribution Resource Planning Sheet untuk Distribution Center SM
DC TIV Stock On Hand = 3561
Order Quantity = 85170 Safety stock = 24.809
Lead Time = 1 Minggu
Ket Minggu
Past Due
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 GR
16.615 16.615
16.615 16.615
16.615 23.292
23.292 23.292
23.292 20.685
20.685 20.685
20.685 SR
85.170
POH 3561
72.116 55.501
38.886 107.441
90.826 67.534
44.242 106.120
82.828 62.143
41.458 105.943
85.258
PORec 85.170
85.170 85.170
PORel 85.170
85.170 85.170
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.22. Distribution Resource Planning Sheet untuk Distribution Center SM Lanjutan
Ket Minggu
Past Due 14
15 16
17 18
19 20
21 22
23 24
25 26
GR 20.685
27.774 27.774
27.774 27.774
28.533 28.533
28.533 28.533
27.928 27.928
27.928 27.928
SR POH
85.258 64.573
36.799 94.195
66.421 38.647
95.284 66.751
38.218 94.855
66.927 38.999
96.241 68.313
PORec 85.170
85.170 85.170
85.170
PORel 85.170
85.170 85.170
85.170 Ket
Minggu Past Due
27 28
29 30
31 32
33 34
35 36
37 38
39 GR
20.898 20.898
20.898 20.898
20.898 23.600
23.600 23.600
23.600 16.828
16.828 16.828
16.828 SR
POH 68.313
47.415 26.517
90.789 69.891
48.993 25.393
86.963 63.363
39.763 108.105
91.277 74.449
57.621 PORec
85.170 85.170
85.170
PORel
85.170 85.170
85.170 85.170
Ket Minggu
Past Due
40 41
42 43
44 45
46 47
48 49
50 51
52 GR
16.828 19.117
19.117 19.117
19.117 14.687
14.687 14.687
14.687 14.687
25.284 25.284
25.284 SR
POH 57.621
40.793 106.846
87.729 68.612
49.495 34.808
105.291 90.604
75.917 61.230
35.946 95.832
70.548 PORec
85.170 85.170
85.170
PORel 85170
85170
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.23. Distribution Resource Planning Sheet untuk Distribution Center TSML
Stock On Hand = 2291 Order Quantity = 65.468
Safety stock = 85.630 Lead Time = 1 Minggu
Ket Minggu
Past Due 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
GR 63.825
63.825 63.825
63.825 63.825
83.686 83.686
83.686 83.686
72.940 72.940
72.940 72.940
SR 196.404
POH 2291
134.870 136.513
138.156 139.799
141.442 123.224
105.006 86.788
134.038 126.566
119.094 111.622
104.150
PORec 196.404
65.468 65.468
65.468 65.468
65.468 65.468
65.468 130.936
65.468 65.468
65.468 65.468
PORel 65.468
65.468 65.468
65.468 65.468
65.468 65.468
130.936 65.468
65.468 65.468
65.468 65.468
18 17
Ket Minggu
Past Due
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 GR
72.940 100.239
100.239 100.239
100.239 108.451
108.451 108.451
108.451 113.610
113.610 113.610
113.610 SR
POH 104.150
96.678 127.375
92.604 123.301
88.530 111.015
133.500 90.517
113.002 130.328
147.654 99.512
116.838
PORec 65.468
130.936 65.468
130.936 65.468
130.936 130.936
65.468 130.936
130.936 130.936
65.468 130.936
PORel 130.936
65.468 130.936
65.468 130.936
130.936 65.468
130.936 130.936
130.936 65.468
130.936 65.468
36
Ket Minggu
Past Due 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38 39
GR 91.467
91.467 91.467
91.467 91.467
110.429 110.429
110.429 110.429
82.353 82.353
82.353 82.353
SR POH
116.838 90.839
130.308 104.309
143.778 117.779
138.286 93.325
113.832 134.339
117.454 100.569
149.152 132.267
PORec
65.468 130.936
65.468 130.936
65.468 130.936
65.468 130.936
130.936 65.468
65.468 130.936
65.468
PORel 130.936
65.468 130.936
65.468 130.936
65.468 130.936
130.936 65.468
65.468 130.936
65.468 65.468
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.23. Distribution Resource Planning Sheet untuk Distribution Center TSML Lanjutan
Ket Minggu
Past Due
40 41
42 43
44 45
46 47
48 49
50 51
52 GR
82.353 93.876
93.876 93.876
93.876 68.531
68.531 68.531
68.531 68.531
107.340 107.340
107.340 SR
POH 132.267
115.382 86.974
124.034 95.626
132.686 129.623
126.560 123.497
120.434 117.371
140.967 99.095
122.691 PORec
65.468 65.468
130.936 65.468
130.936 65.468
65.468 65.468
65.468 65.468
130.936 65.468
130.936
PORel 65.468
130.936 65.468
130.936 65.468
65.468 65.468
65.468 65.468
130.936 65.468
130.936
Tabel 5.24. Distribution Resource Planning Sheet untuk Distribution Center GCKM
Stock On Hand = 405 Order Quantity = 32886
Safety stock = 2407 Lead Time = 1 Minggu
Ket Minggu
Past Due 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
GR 1.158
1.158 1.158
1.158 1.158
1.549 1.549
1.549 1.549
1.320 1.320
1.320 1.320
SR
32.886
POH 405
32.133 30.975
29.817 28.659
27.501 25.952
24.403 22.854
21.305 19.985
18.665 17.345
16.025
PORec PORel
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.24. Distribution Resource Planning Sheet untuk Distribution Center GCKM Lanjutan
Ket Minggu
Past Due 14
15 16
17 18
19 20
21 22
23 24
25 26
GR 1.320
1.751 1.751
1.751 1.751
1.852 1.852
1.852 1.852
1.953 1.953
1.953 1.953
SR POH
16.025 14.705
12.954 11.203
9.452 7.701
5.849 3.997
35.031 33.179
31.226 29.273
27.320 25.367
PORec 32.886
PORel 32886
Ket Minggu
Past Due 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38 39
GR 1.643
1.643 1.643
1.643 1.643
2.155 2.155
2.155 2.155
1.805 1.805
1.805 1.805
SR POH
25.367 23.724
22.081 20.438
18.795 17.152
14.997 12.842
10.687 8.532
6.727 4.922
3.117 34.198
PORec 32.886
PORel
32886 Ket
Minggu Past Due
40 41
42 43
44 45
46 47
48 49
50 51
52 GR
1.805 2.358
2.358 2.358
2.358 1.967
1.967 1.967
1.967 1.967
3.413 3.413
3.413 SR
POH 34.198
32.393 30.035
27.677 25.319
22.961 20.994
19.027 17.060
15.093 13.126
9.713 6.300
2.887 PORec
PORel
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.25. Distribution Resource Planning Sheet untuk Distribution Center HMT
Stock On Hand = 1588 Order Quantity = 62.016
Safety stock = 10.661 Lead Time = 1 Minggu
Ket Minggu
Past Due 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
GR 6.729
6.729 6.729
6.729 6.729
9.250 9.250
9.250 9.250
8.285 8.285
8.285 8.285
SR POH
1588 56.875
50.146 43.417
36.688 29.959
20.709 11.459
64.225 54.975
46.690 38.405
30.120 21.835
PORec 62.016
62.016 PORel
Ket Minggu
Past Due
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 GR
8.285 11.434
11.434 11.434
11.434 12.195
12.195 12.195
12.195 12.434
12.434 12.434
12.434 SR
POH 21.835
13.550 64.132
52.698 41.264
29.830 17.635
67.456 55.261
43.066 30.632
18.198 67.780
55.346
PORec 62.016
62.016 62.016
PORel
Ket Minggu
Past Due 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38 39
GR 9.671
9.671 9.671
9.671 9.671
11.250 11.250
11.250 11.250
8.115 8.115
8.115 8.115
SR POH
55.346 45.675
36.004 26.333
16.662 69.007
57.757 46.507
35.257 24.007
15.892 69.793
61.678 53.563
PORec
62.016 62.016
PORel
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.25. Distribution Resource Planning Sheet untuk Distribution Center HMT Lanjutan
Ket Minggu
Past Due 40
41 42
43 44
45 46
47 48
49 50
51 52
GR 8.115
9.065 9.065
9.065 9.065
6.644 6.644
6.644 6.644
6.644 10.754
10.754 10.754
SR POH
53.563 45.448
36.383 27.318
18.253 71.204
64.560 57.916
51.272 44.628
37.984 27.230
16.476 67.738
PORec 62.016
62.016
PORel
Tabel 5.26. Distribution Resource Planning Sheet untuk Distribution Center TSMS
DC TSMS Stock On Hand = 2.291
Order Quantity = 90.702 Safety stock = 18.390
Lead Time = 1 Minggu
Ket Minggu
Past Due 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
GR 16.179
16.179 16.179
16.179 16.179
21.966 21.966
21.966 21.966
18.623 18.623
18.623 18.623
SR 90.702
POH 2291
76.814 60.635
44.456 28.277
102.800 80.834
58.868 36.902
105.638 87.015
68.392 49.769
31.146
PORec 90.702
90.702 PORel
90.702 90.702
90.702
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.26. Distribution Resource Planning Sheet untuk Distribution Center TSMS Lanjutan
Ket Minggu
Past Due 14
15 16
17 18
19 20
21 22
23 24
25 26
GR 18.623
24.162 24.162
24.162 24.162
24.614 24.614
24.614 24.614
24.637 24.637
24.637 24.637
SR POH
31.146 103.225
79.063 54.901
30.739 97.279
72.665 48.051
23.437 89.525
64.888 40.251
106.316 81.679
PORec 90.702
90.702 90.702
90.702
PORel 90.702
90.702 90.702
Ket Minggu
Past Due 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38 39
GR 19.384
19.384 19.384
19.384 19.384
23.393 23.393
23.393 23.393
17.700 17.700
17.700 17.700
SR POH
81.679 62.295
42.911 23.527
94.845 75.461
52.068 28.675
95.984 72.591
54.891 37.191
19.491 92.493
PORec 90.702
90.702 90.702
PORel
90.702 90.702
90.702 Ket
Minggu Past Due
40 41
42 43
44 45
46 47
48 49
50 51
52 GR
17.700 20.428
20.428 20.428
20.428 14.641
14.641 14.641
14.641 14.641
20.993 20.993
20.993 SR
POH 92.493
74.793 54.365
33.937 104.211
83.783 69.142
54.501 39.860
25.219 101.280
80.287 59.294
38.301 PORec
90.702 90.702
PORel 90.702
90.702
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.27. Distribution Resource Planning Sheet untuk Distribution Center TDR
Stock On Hand = 1.815 Order Quantity = 62.827
Safety stock = 19.734 Lead Time = 1 Minggu
Ket Minggu
Past Due 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
GR 6.274
6.274 6.274
6.274 6.274
6.601 6.601
6.601 6.601
5.127 5.127
5.127 5.127
SR 62.827
POH 1815
58.368 52.094
45.820 39.546
33.272 26.671
82.897 76.296
69.695 64.568
59.441 54.314
49.187
PORec 62.827
PORel Ket
Minggu Past Due
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 GR
5.127 7.318
7.318 7.318
7.318 9.085
9.085 9.085
9.085 11.237
11.237 11.237
11.237 SR
POH 49.187
44.060 36.742
29.424 22.106
77.615 68.530
59.445 50.360
41.275 30.038
81.628 70.391
59.154
PORec 62.827
62.827
PORel
Ket Minggu
Past Due 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38 39
GR 10.557
10.557 10.557
10.557 10.557
14.439 14.439
14.439 14.439
11.705 11.705
11.705 11.705
SR POH
59.154 48.597
38.040 27.483
79.753 69.196
54.757 40.318
25.879 74.267
62.562 50.857
39.152 27.447
PORec 62.827
62.827
PORel
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.27. Distribution Resource Planning Sheet untuk Distribution Center TDR Lanjutan
Ket Minggu
Past Due 40
41 42
43 44
45 46
47 48
49 50
51 52
GR 11.705
13.722 13.722
13.722 13.722
9.563 9.563
9.563 9.563
9.563 13.070
13.070 13.070
SR POH
27.447 78.569
64.847 51.125
37.403 23.681
76.945 67.382
57.819 48.256
38.693 25.623
75.380 62.310
PORec 62.827
62.827 62.827
PORel
Tabel 5.28. Distribution Resource Planning Sheet untuk Distribution Center AWS
Stock On Hand = 1.544 Order Quantity = 54.166
Safety stock = 7.371 Lead Time = 1 Minggu
Ket Minggu
Past Due 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
GR 4.328
4.328 4.328
4.328 4.328
6.190 6.190
6.190 6.190
5.493 5.493
5.493 5.493
SR
54.166
POH 1544
51.382 47.054
42.726 38.398
34.070 27.880
21.690 15.500
9.310 57.983
52.490 46.997
41.504
PORec 54.166
PORel 54.166
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.28. Distribution Resource Planning Sheet untuk Distribution Center AWS Lanjutan
Ket Minggu
Past Due 14
15 16
17 18
19 20
21 22
23 24
25 26
GR 5.493
7.441 7.441
7.441 7.441
7.913 7.913
7.913 7.913
8.283 8.283
8.283 8.283
SR POH
41.504 36.011
28.570 21.129
13.688 60.413
52.500 44.587
36.674 28.761
20.478 12.195
58.078 49.795
PORec 54.166
54.166
PORel 54.166
54.166 Ket
Minggu Past Due
27 28
29 30
31 32
33 34
35 36
37 38
39 GR
6.840 6.840
6.840 6.840
6.840 8.715
8.715 8.715
8.715 7.022
7.022 7.022
7.022 SR
POH 49.795
42.955 36.115
29.275 22.435
15.595 61.046
52.331 43.616
34.901 27.879
20.857 13.835
60.979 PORec
54.166 54.166
PORel 54.166
54.166 Ket
Minggu Past Due
40 41
42 43
44 45
46 47
48 49
50 51
52 GR
7.022 8.738
8.738 8.738
8.738 6.876
6.876 6.876
6.876 6.876
11.135 11.135
11.135 SR
POH 60.979
53.957 45.219
36.481 27.743
19.005 12.129
59.419 52.543
45.667 38.791
27.656 16.521
59.552 PORec
54.166 54.166
PORel 54.166
54.166
Sumber : Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
5.2.6. Pegging Information
Pegging Information adalah sumber informasi yang digunakan untuk melihat kembali sumber dari permintaan pada central supply facility untuk satu waktu tertentu.
Sumber informasi ini merupakan daftar dari permintaan yang menunjukkan dari mana permintaan tersebut berasal baik ditinjau dari waktu dan jumlah.
PadaTabel 5.29. Pegging Information
Minggu Ke
Pegging Information tiap DC Botol Total
Botol TDR
TSML TIV
AWS GCKM
HMT TSMS
SM
1 65.468
17.040 62.016
144.524 2
65.468 85.170
150.638 3
65.468 65.468
4 65.468
90.702 156.170
5 62.827
65.468 17.040
145.335 6
65.468 85.170
150.638 7
65.468 62.016
127.484 8
130.936 17.040
90.702 238.678
9 65.468
54.166 119.634
10 65.468
85.170 150.638
11 65.468
65.468 12
65.468 65.468
13 65.468
17.040 90.702
173.210 14
130.936 62.016
85.170 278.122
15 65.468
65.468 16
62.827 130.936
17.040 210.803
17 65.468
54.166 90.702
85.170 295.506
18 130.936
130.936 19
130.936 17.040
62.016 209.992
20 65.468
32.886 85.170
183.524 21
130.936 17.040
90.702 238.678
22 130.936
130.936 23
62.827 130.936
85.170 278.933
24 65.468
17.040 54.166
62.016 90.702
289.392 25
130.936 130.936
26 65.468
17.040 82.508
27 130.936
85.170 216.106
28 62.827
65.468 128.295
29 130.936
17.040 90.702
238.678 30
65.468 62.016
127.484 31
130.936 17.040
54.166 85.170
287.312 32
65.468 65.468
Universitas Sumatera Utara
PadaTabel 5.29. Pegging Information Lanjutan
Minggu Ke
Pegging Information tiap DC Botol Total
Botol TDR
TSML TIV
AWS GCKM
HMT TSMS
SM
33 62.827
130.936 17.040
90.702 301.505
34 130.936
85.170 216.106
35 65.468
65.468 36
65.468 17.040
62.016 144.524
37 130.936
130.936 38
65.468 54.166
32.886 90.702
243.222 39
62.827 65.468
17.040 85.170
230.505 40
65.468 17.040
82.508 41
130.936 130.936
42 65.468
90.702 156.170
43 62.827
130.936 17.040
62.016 272.819
44 65.468
85.170 150.638
45 65.468
54.166 119.634
46 65.468
17.040 82.508
47 65.468
65.468 48
65.468 17.040
90.702 173.210
49 62.827
130.936 85.170
278.933 50
65.468 65.468
51 130.936
54.166 62.016
247.118 52
Total 502.616
4.582.760 306.720
379.162 65.772
558.144 997.722
1.107.210 8.500.106
Universitas Sumatera Utara
5.2.7. Rute Awal Distribusi
Berikut ini merupakan rute awal distribusi yang dilakukan perusahaan dalam mengalokasikan pengiriman produk ke masing-masing distributor pada minggu ke 3
tanggal 13 Desember 2012 sebelum penerapan metode Savings Matrix.
Tabel 5.30. Rute Awal Distribusi Produk 13 Desember 2012
Rute Kode
Jarak Total Perjalanan ± Km
Jumlah Kirim Box
1 CSF
– TIV – CSF 141
1.068 2
CSF – SM – CSF
1.538 539
3 CSF
– TSML – CSF 139,2
1.097 4
CSF – HMT – CSF
1.424 1.324
5 CSF
– TSMS – CSF 1.434
748 6
CSF – TDR – CSF
1.494 302
7 CSF
– AWS – CSF 1.222
1.287
Total
7.392,2 6.365
Sumber : PT. Tirta Investama
Keterangan :
CSF : Central Supply Facilities PT. Tirta Sibayakindo
TIV : Tirta Investama
SM : Sepakat Maju
TSML : Tirta Sumber Menara Lestari
Universitas Sumatera Utara
GCKM : Guna Cipta Karsa Mandiri
HMT : Helindo Mitra Tirta
TSMS : Tirta Sumber Mekar Sari
TDR : Tirta Dimans Raya
AWS : Anugerah Wahyudi Sejahtera Berikut ini merupakan rincian biaya transportasi yang meliputi biaya bahan
bakar, biaya tenaga kerja, konsumsi, retribusi dan biaya sewa armada yang dikeluarkan perusahaan sebelum penerapan metode savings matrix pada periode 13 desember 2012
adalah :
Rute 1 :
Jarak tempuh untuk rute 1 yaitu sebesar 141 km, harga 1 liter BBM Rp. 4.500, sedangkan 1 liter BBM dapat digunakan untuk menempuh jarak 4 Km, maka biaya yang dibutuhkan
berdasarkan jarak yang ditempuh armada adalah RP. 158.625. maka rincian biaya transportasi yang dikeluarkan perusahaan adalah:
Biaya Transportasi = Biaya bahan bakartrip + Biaya Operasionaltrip Biaya Supir + Konsumsi + retibusi + Sewa Armadatrip =
RP. 158.625. + 310.000 + 986.375 = Rp. 1.455.000 Cara yang sama dilakukan untuk melakukan perhitungan biaya transportasi pada
masing-masing rute distribution center, dapat dilihat pada tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.31. Biaya Transportasi Sebelum Penerapan Savings Matrix
Distribution Center
Elemen Biaya Total Biaya
transportasi Rptrip Biaya Transportasi RpOrder
Bahan Bakar Operasional
Sewa Armada
TIV 158.625
310.000 986.375
1.455.000 SM
1.730.250 830.000
8.464.750 11.025.000
TSML 158.625
310.000 986.375
1.455.000 HMT
1.602.000 880.000
11.000.000 13.482.000
TSMS 1.613.250
880.000 11.000.000
13.493.250 TDR
1.680.750 880.000
11.000.000 13.560.750
AWS 1.545.000
880.000 11.000.000
13.425.000
Total 67.896.000
5.2.8. Identifikasi Matrix Jarak
Langkah pertama metode Saving Matrix adalah membuat matriks jarak distance matrix. Pada langkah ini diperlukan jarak CSF ke masing-masing distributor, dan jarak
antar distributor yang satu dengan distributor yang lainnya. Jarak tersebut digunakan untuk menentukan matriks penghematan Savings Matrix yang akan dikerjakan pada
langkah berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.32. Jarak CSF ke Distributor dan Jarak Antar Distributor
Jarak Km CSF
TIV SM
TSML HMT
TSMS TDR
AWS CSF
TIV 70,5
SM
769 601,9
TSML 69,6
0,9 601
HMT
712 686,9
1278 686
TSMS 717
691,9 1315
691 8,1
TDR 747
817,5 1356
816,6 332
325
AWS
611 681,5
1220 680,6
238 230
99,1 Sumber : Google Maps
5.2.9. Mengidentifikasi Matrix Penghematan Savings Matrix
Langkah kedua yaitu matriks penghematan saving matrix. Saving matrix merepresentasikan penghematan yang bisa direalisasikan dengan menggabungkan
dua atau lebih pelanggan kedalam satu rute.
Tabel 5.33. Tabel Penghematan Jarak
Jarak KM
TIV SM
TSML HMT
TSMS TDR
AWS TIV
SM 237,6
TSML 139,2
237,6 HMT
95,6 203
95,6 TSMS
95,6 171
95,6 1420,9
TDR 160
1127 1139
AWS 160
1085 1098
1258,9
Sumber : Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
Untuk penghematan jarak antara distributor SM dan distributor TIV, perhitungannya adalah sebagai berikut. Penghematan jarak antara distributor yang satu dengan yang
lainnya menggunkan rumus yang sama. S Sm,Tiv = J Csf, Sm + JCsf,Tiv
– JSm,Tiv Dimana:
SSm,Tiv = Penghematan Jarak
J Csf,Sm = Jarak Csf ke distributor SM
J Csf,Tiv = Jarak Csf ke distributor TIV
J Sm,Tiv = Jarak distributor SM ke distributor TIV
5.2.10. Mengalokasikan Tujuan ke Rute
Pada tahap ini dilakukan penentuaan kendaraan terhadap distributor. Tujuan dilakukannya penentuan kendaraan terhadap distributor adalah untuk memaksimalkan
penghemataan jarak, untuk itu diperlukan prosedur iterasi yang akan dilakukan dari matriks penghematan. Syarat utamanya adalah dua rute dapat digabung dalam satu rute
feasible jika total pengiriman kedua rute tidak melebihi kapasitas alat transportasi yang digunakan. Pada PT. Tirta Sibayakindo, membatasi jumlah beban pengiriman Aqua 600
ml sebanyak 1.400 box atau 33.600 botol untuk satu alat transportasi. Langkah pertama dari prosedur iterasi adalah menggabungkan dua rute
dengan penghematan tertinggi menjadi satu rute yang feasible. Prosedur ini dilakukan terus menerus sampai tidak ditemukan lagi kombinasi yang feasible.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.34. Tabel Penghematan Jarak Iterasi Pertama
Jarak KM
RUTE Jarak
KM TIV
SM TSML
HMT TSMS
TDR AWS
TIV TIV
SM SM
237,6 TSML
TSML 139,2
237,6 HMT
HMT 95,6
203 95,6
TSMS I
TSMS 95,6
171 95,6
1420,9 TDR
I TDR
160 1127
1139 AWS
II AWS
160 1085
1098 1258,9
Sumber : Pengolahan data
Keterangan :
: Penggabungan Diijinkan : Penggabungan Tidak Diijinkan
Pada penelitian ini, penghematan tertinggi adalah
1420,9
yang merupakan penggabungan rute pengiriman distributor TSMS dan distributor HMT. Pada proses
iterasi ini tidak memungkinkan dilakukan penggabungan karena total pengiriman yang dilakukan adalah untuk distributor TSMS jumlah produk yang akan dikirim
adalah 748 box dan distributor HMT total pengiriman adalah 1.324 box, maka total penjumlahan pengiriman adalah 748 + 1.324 = 2.072 box berada diatas kapasitas
yang diijinkan yaitu 1.400 box sehingga dua distributor tersebut tidak dapat digabung dalam satu rute pengiriman.
Penghematan tertinggi berikutnya yaitu
1258,9
yang merupakan gabungan dari distributor AWS dan distributor TDR, distributor AWS memiliki jumlah pengiriman
Universitas Sumatera Utara
sebanyak 1.287 box dan distributor TDR memiliki jumlah pengiriman 1.702 box, maka gabungan total kirim kedua distributor tersebut sebanyak 1.287 + 1.702 = 2.980
diatas batas maksimal yang ditetapkan perusahaan, maka penggabungan tidak diijinkan.
Penghematan tertinggi selanjutnya terdapat pada gabungan dari distributor TDR dan distributor TSMS yang memiliki kapasitas 302 + 748 = 1.050 berada
dibawah kapasitas yang diijinkan 1.400 box, maka penggabungan kedua rute tersebut diijinkan. Kedua rute tersebut tergabung dalam Rute I TDR dan TSMS .
Penghematan tertinggi selanjutnya yaitu TDR dan HMT, karena TDR sudah memiliki rute pengiriman yang tergabung dalam rute I TDR dan TSMS dengan
kapasitas 1.050, maka HMT akan digabung kedalam rute I, dengan perhitungan kapsitas TDR dan TSMS + HMT = 1.050 + 1.324 = 2.374 box, berada diatas
kapasitas 1.400 box, maka penggabungan tersebut tidak diijinkan. Penggabungan yang tidak diijinkan lainnya yaitu penghematan antara AWS
dan TSMS dengan kapasitas gabungan yaitu 1.287 + 748 = 2.035 box, berada diatas kapasitas yang ditetapkan perusahaan 1.400 box. Sama halnya seperti AWS dan
TSMS, penggabungan antara AWS dan HMT juga tidak diijinkan karena berada diatas kapasitas 1.400 box, yaitu 1.287 + 1.324 = 2.611 box.
Penghematan tertinggi selanjutnya yaitu SM dan TIV, dengan kapasitas gabungan yaitu 539 + 1.068 = 1.607 berada diatas kapasitas yang diijinkan 1.400 box,
sehingga penggabungan rute tidak diijinkan. Sama halnya seperti TSML dan SM dengan kapasitas gabungan yaitu 1.097 + 539 = 1.636 berada diatas kapasitas yang
Universitas Sumatera Utara
diijinkan. Selanjutnya penggabungan antara HMT dan SM juga tidak diijinkan, dengan kapasitas gabungan 1.324 + 539 = 1.863 box.
Penghematan tertinggi selanjutnya yaitu TSMS dan SM, karena TSMS sudah memiliki rute pengiriman yang tergabung dalam rute I TDR dan TSMS dengan
kapasitas 1.050, maka SM akan digabung kedalam rute I, dengan perhitungan kapasitas TDR dan TSMS + SM = 1.050 + 539 = 1.589 box, berada diatas
kapasitas 1.400 box, maka penggabungan tersebut tidak diijinkan. Penghematan tertinggi selanjutnya yaitu TSML dan TIV, dengan kapasitas
gabungan yaitu 1.097 + 1.068 = 2.165 berada diatas kapasitas yang diijinkan 1.400 box, sehingga penggabungan rute tidak diijinkan. Penggabungan lain yang memiliki
nilai penghematan yang sama dan tidak diijinkan yaitu HMT dan TIV, TSMS dan TIV, HMT dan TSML, serta TSMS dan TSML karena berada diatas kapasitas
yang diijinkan perusahaan yaitu 1.400 box.
Tabel 5.35. Savings Matrix Setelah Dilakukan Iterasi.
Jarak KM
RUTE Jarak
KM TIV
SM TSML
HMT TSMS
TDR AWS
TIV VI
TIV SM
V SM
237,6 TSML
IV TSML
139,2 237,6
HMT III
HMT 95,6
203
95,6 TSMS
I TSMS
95,6 171
95,6 1420,9
TDR I
TDR
160
1127 1139
AWS II
AWS 160
1085 1098
1258,9
Sumber : Pengolahan data
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil iterasi diperoleh 5 rute pengiriman yaitu :
Rute I : TDR dan TSMS Rute II : AWS
Rute III : HMT Rute IV : TSML
Rute V : SM Rute VI : TIV
Langkah selanjutnya adalah menentukan urutan-urutan distributor dalam setiap rute yang telah dikelompokkan. Untuk menentukan urutan distributor yang akan
dilalui dari sub rute yang terbentuk digunakan metode nearest neighbor. Prinsip dasar dari metode Nearet Neighbor adalah memilih jalur yang sudah
dikelompokan dalam satu rute yang memiliki jarak tempuh terkecil yang mempunyai jarak terdekat dengan distribution center DC kemudian dilanjutkan ke jarak
pelanggan yang terdekat dengan pelanggan yang sudah dilalui oleh alat transportasi, sampai seluruh customer dalam rute yang dikelompokan tersebut di layani semuanya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.36. Metode Nearest Neighbor Rute Kendaraan 1 Dc
TDR TSMS
1.464 717
717 30
Tabel 5.37. Metode Nearest Neighbor Rute Kendaraan 2 Dc
AWS 1.222
611 611
Tabel 5.38. Metode Nearest Neighbor Rute Kendaraan 3 Dc
HMT 1.424
712 712
Tabel 5.39. Metode Nearest Neighbor Rute Kendaraan 4 Dc
TSML 139,2
69,6 69,6
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.40. Metode Nearest Neighbor Rute Kendaraan 5 Dc
SM 1.538
769 769
Tabel 5.41. Metode Nearest Neighbor Rute Kendaraan 6 Dc
TIV 141
70,5 70,5
Setelah semua rute distributor diurutkan, maka diperoleh hasil urutan distributor yang akan dikunjungi berdasarkan lima rute yang diperoleh sebelumnya.
Urutan rute distributor yang akan dikunjungi terlebih dahulu dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.42. Urutan Rute Distribusi yang Akan Dikunjungi Terlebih Dahulu
Rute Urutan Perjalanan
Jarak Tempuh Km 1
TDR – TSMS
1.464
2 AWS
1.222
3 HMT
1.424
4 TSML
139,2
5 SM
1.538
6 TIV
141
Total 5.928,2
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.43. Biaya Transportasi Setelah Penerapan Savings Matrix
Rute Rute
Perjalanan Jarak
Tempuh Km
Elemen Biaya
Total Biaya transportasi
Rptrip
Biaya Transportasi Bahan
bakar Operasional
Sewa Armada
1
TDR –
TSMS 1.464
1.647.000
1.760.000 11.000.000
14.407.000
2
AWS 1.222
1.545.000 880.000
11.000.000
13.425.000
3 HMT
1.424
1.602.000 880.000
11.000.000
13.482.000
4 TSML
139,2
158.625 310.000
986.375
1.455.000
5 SM
1.538
1.730.250 830.000
8.464.750
11.025.000
Tabel 5.43. Biaya Transportasi Setelah Penerapan Savings Matrix Lanjutan
Rute Rute
Perjalanan Jarak
Tempuh Km
Elemen Biaya
Total Biaya transportasi
Rptrip
Biaya Transportasi Bahan
bakar Operasional
Sewa Armada
6
TIV 141
158.625 310.000
986.375
1.455.000
Total 5.928,20 6.841.500
4.970.000 43.437.500
55.249.000
Setelah dilakukan perhitungan savings matrix maka diperoleh penghematan biaya transportasi perusahaan sebesar Rp. 12.647.000
Universitas Sumatera Utara
BAB VI
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisis Hasil Peramalan Permintaan Distribution Center
Berdasarkan data permintaan 12 bulan sebelumnya yang dimulai dari Januari 2012 sampai dengan Desember 2012 dilakukan peramalan pada masing-masing
distribution center untuk 12 bulan kedepan. Metode yang digunakan pada peramalan permintaan ini adalah metode regresi yang merupakan salah satu metode times series.
Pemilihan trend peramalan yang dipergunakan dipilih berdasarkan nilai SEE terkecil dari dua alternatif trend yang dipergunakan pada perhitungan peramalan berdasarkan scatter
diagram. Dari hasil peramalan terdapat perbedaan antara permintaan masa lalu perusahaan
dengan peramalan permintaan masa yang akan datang. Dengan menggunakan fungsi peramalan terpilih maka diperoleh total permintaan untuk 12 bulan kedepan, yaitu
315.596 botol pada distribution center TIV, 1.125.382 botol pada distribution center SM, 375.317 botol pada distribution center AWS, 96.167 botol pada distribution center
GCKM, 504.936 botol pada distribution center TDR, 491.987 botol pada distribution center HMT, 1.052.417 botol pada distribution center TSMS, dan 6.960.903 botol pada
distribution center TSML.
6.2. Analisis Perhitungan Order Quantity