130 Dari hasil wawancara dengan Bapak Lambang, pemenfaatan ekonomi subsistem ini
untuk dikonsumsi namun ada sebagian dari hasil panen juga di jual meskipun tidak terlalu banyak. Dari hasil penjualan sayuran digunakan untuk membeli kebutuhan lain.
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas, terdapat
kesamaanpernyataan bahwa pemanfaatan ekonomi subsistem untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari, sehingga dapat meringankan beban pengeluaran. Meskupun demikian
hasil dari lahan pertanian atau ladang tidak dapat dikonsumsi setiap hari, perlu waktu berbulan – bulan untuk menunggu hasil panen.
5.2.5 Mencari Pekerjaan Sampingan
Dalam strategi pemenuhan kebutuhan hidup, apabila penghasilan pekerja pengrajin batu bata tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup, maka mereka berusaha
untuk mencari pekerjaan sampingan yaitu dengan bekerja serabutan mocok – mocok . Hal ini disebabkan penghasilan atau upah sebagai pengrajin batu bata sangat minim.
Pekerjaan serabutan mocok – mocok yang dimaksud dalam penelitian ini adalah memperbaiki listrik, memanen padi milik orang lain, mencari rumput ataupun
memanenkan buah kelapa sawit milik orang lain. Seperti penuturan informan berikut. “ Kerja serabutan, terkadang kerja ngapain mesin babat rumput
kalau ada yang manggil, ya kadang ada bangunan – bangunan tarup suruh jaga tarup kalau ada orang pesta, entar 3 hari dapet
uang seratus lima puluh ribu, itupun karena punya persatuan sendiri. Ya banyak lah, pokoknya apa yang bisa dikerjain ya
dikerjain lah, kadang juga ada orang yang suruh manankan sawit, nanti dibayar”. Bapak Wagino.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Wagino, banyak sekali pekerjaan serabutan yang dilakukan, baik itu memotong rumput, menjaga tenda ketika ada orang
perta dan memanenkan sawit milik orang lain. Itu semua dilakukan Bapak Wagiman untuk menambah penghasilan untuk mencukupi segala kebutuhan keluarga.
Universitas Sumatera Utara
131 Begitu juga hal yang sama dilakukan oleh informan berikut ini.
“ Kalau gak buat batu ya paling bolohin listrik atau lampu kalau ada yang manggil, ya uda itu aja sih”. Bapak Marjuki .
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Marjuki, pekerjaan yang dilakukan jika tidak membuat batu bata adalah dengan memperbaiki listri atau lampu jika ada lampu
atau listrik orang yang rusak. Dari pekerjaan inilah Bapak Marjuki mendapatkan uang tambahan untuk memenuhi kebuhan hidup keluarga.
Mendukung informan di atas, berikut penuturan informan lainnya. “ Ya,,,biasanya itu kalau ada orang yang nyuruh ikut ngetek
manen padi di sawah, ya itu dulu yang di daulukan karena lumayan gajinya dapet dua puluh lima ribu sampe tiga puluh ribu
kalau nyetak batu kan Cuma dapet dua belas ribu sampe tiga belas ribu, tapi itukan gak tiap hari, paling waktu musim panen aja baru
di suruh orang. Kalau kerjaan yang lain si gak ada karena ya paling cm bisa nyetak batu aja, kalau uda kerja berat si sekarang aku uda
gak bisa karena uda sering sakit”. Ibu Sumarni .
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Sumarni, pekerjaan sampingan yang bisa dikerjakan hanya ikut orang memenen padi, selain mencetak batu bata. Dengan kondisi
yang sering sakit, sehingga menghambat aktifitas atau pekerjaan. Biasanya Ibu Sumarni lebih mendahulukan ikut bekerja panen di sawah dibandingkan dengan bekerja mencetak
batu bata, disebabkan upahnya lebih besar jika dibandingkan dengan mencetak batu bata,namun pekerjaan ini tidak sering dilakukan dan hanya pada saat musim masa panen
saja. Strategi inilah yang dilakukan Ibu Sumarni untuk menambah penghasilan agar memenuhi kebutuhan hidup.
Ditambahkan lagi dengan pemaparan informan berikut ini. “Kalau abang biasanya mocok – mocok cari kerja, kalau ada yang
ngajak kerja, ketimbang gak ada yang dikerjain sambil nyambi kalau sore. Kadang abang juga nyarik rumput buat lembu, nanti
habis itu dijual, lumayan lah satu goni itu sepuluh sampe lima belas ribu”. Ibu Sudarni .
Universitas Sumatera Utara
132 Berdasarkan dari hasil pemeparan informan di atas, dapat dijelaskan bahwa
pekerjaan serabutan pengrajin batu bata sangat beragam. Tujuanya dari pekerjaan serabutan tersebut adalah untuk menambah pendapatan. Pekerjaan serabutan ini biasa
dilakukan pada saat musim penghujan. Hal ini disebabkan ada saat musim penghujan mereka tidak dapat bekerja, sehingga untuk mengisi waktu luang mereka mencari
pekerjaan.
5.3 Dampak Kegiatan Produksi Batu Bata.
Dengan semakin tinggi tingkat masyarakat pedesaan ataupun perkotaan akan kebutuhan batu bata untuk membagun rumah ataupun gedung – gedung pertokoan
membuat para pengrajin batu bata semakin banyak memproduksi batu bata dengan mengeksploitasi tanah yang dimiki untuk digali secara terus menerus yang mengakibatkan
kerusakan tanah. Kerusakan tanah berupa galian - galian dari sisa kegiatan produksi batu bata hingga mencapai 5 meter. Dengan rusaknya tanah mengakibatkan tanah yang menjadi
tidak produktif dan turunnya nilai jual tanah. Seperti pernyataan informan sebagai berikut
“ Ya,,,kalok dibilang si rusak,,,,tapi mau kayak mana lagi, mau beli tanah gak ada uang, jadi selagi masik punya tanah, ya,,,itu aja yang
digali, paling nanti kalok gak ada dibuat kolam ikan”. Hasil wawancara dengan Bapak Wagino,Oktober 2012.
Begitu juga dengan pernyataan informan berikut ini. “ Ya kalau uda digali gitu, ya jadi lubang – lubang lah, paling nanti
dibuat kolam ikan. Ya ini uda habis tanahnya di belakang, makanya sekarang ada jual tanah beli aja kalau mau buat batu”. Ibu
Sudarni .
Berdasarkan pemaparan informan di atas dapat digambarkan, akibat dari aktifitas produksi batu bata hanya akan menyisahkan kubangan yang dijadikan kolam ikan tidak
produktif. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Wagino dan Ibu Sudarni, melihat
Universitas Sumatera Utara