132 Berdasarkan dari hasil pemeparan informan di atas, dapat dijelaskan bahwa
pekerjaan serabutan pengrajin batu bata sangat beragam. Tujuanya dari pekerjaan serabutan tersebut adalah untuk menambah pendapatan. Pekerjaan serabutan ini biasa
dilakukan pada saat musim penghujan. Hal ini disebabkan ada saat musim penghujan mereka tidak dapat bekerja, sehingga untuk mengisi waktu luang mereka mencari
pekerjaan.
5.3 Dampak Kegiatan Produksi Batu Bata.
Dengan semakin tinggi tingkat masyarakat pedesaan ataupun perkotaan akan kebutuhan batu bata untuk membagun rumah ataupun gedung – gedung pertokoan
membuat para pengrajin batu bata semakin banyak memproduksi batu bata dengan mengeksploitasi tanah yang dimiki untuk digali secara terus menerus yang mengakibatkan
kerusakan tanah. Kerusakan tanah berupa galian - galian dari sisa kegiatan produksi batu bata hingga mencapai 5 meter. Dengan rusaknya tanah mengakibatkan tanah yang menjadi
tidak produktif dan turunnya nilai jual tanah. Seperti pernyataan informan sebagai berikut
“ Ya,,,kalok dibilang si rusak,,,,tapi mau kayak mana lagi, mau beli tanah gak ada uang, jadi selagi masik punya tanah, ya,,,itu aja yang
digali, paling nanti kalok gak ada dibuat kolam ikan”. Hasil wawancara dengan Bapak Wagino,Oktober 2012.
Begitu juga dengan pernyataan informan berikut ini. “ Ya kalau uda digali gitu, ya jadi lubang – lubang lah, paling nanti
dibuat kolam ikan. Ya ini uda habis tanahnya di belakang, makanya sekarang ada jual tanah beli aja kalau mau buat batu”. Ibu
Sudarni .
Berdasarkan pemaparan informan di atas dapat digambarkan, akibat dari aktifitas produksi batu bata hanya akan menyisahkan kubangan yang dijadikan kolam ikan tidak
produktif. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Wagino dan Ibu Sudarni, melihat
Universitas Sumatera Utara
133 semakin terbatasnya tanah yang dimiliki pengusaha bsatu bata tempat mereka bekerja,
membuat pengusaha pengrajin batu bata saat ini membeli tanah ke luar daerah. Sama halnya dengan pemaparan pengusaha batu bata berikut ini.
“ ya gimana ya dibilang, karena orang sini memang rata – rata pada buat batu, kalau dibilang si memang rusak. Ini aja uda lubang
– lubang semua. Makanya orang sekarang pada beliin tanah kalau mau buat batu. Kalau yang masi banyak tanahnya masih ada yang
pakek tanah sendiri, yang uda tinggal sedikit lagi tanahnya pada beli tanah lah kalau mau buat batu. Ya ujung- ujungnya nanti bekas
galiannya tu di buat kolam ikan lah “ Abang Hendra
Berdasarkan hasil wawancara dengan Abang Hendra, kegiatan produksi batu bata banyak menyisakan lubang dan hanya akan dijadikan sebagai kolam ikan yang tidak
produktif. Dengan semakin terbatasnya tanah yang dimiki, maka saat ini banyak pengusaha yang membeli tanah dari luar daerah untuk memproduksi batu bata.
Berdasarkan pemaparan beberapa informan di atas terdapat kesamaan pernyataan bahwa adanya kegitan produksi bata bata mengakibatkan lahan atau tanah yang dimiliki
pengusaha batu semakin terbatas, sehingga untuk mengantisipasi semakin berkurang tanah yang mereka miliki maka pengusaha batu saat ini membeli tanah dari luar daerah.
Universitas Sumatera Utara
134
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil penelitian ini meliputi 1. Kemiskinan yang terjadi di Nagori Teluk Lapian disebabkan karena faktor internal yaitu
rendahnya SDM Sumber Daya Manusia yang dimiliki, seperti rendahnya pengetahuan atau pendidikan, keterbatasan skill yang dimiliki, dan faktor kultur kebiasaan
masyarakat. Sedangkan faktor eksternal diantaranya yaitu tingkat pendapatan atau upah yang rendah, keterbatasan lapangan pekerjaan atau sulitnya akses pekerjaan, kekuasaan
agen menentukan harga jual batu bata, serta tidak adanya jaminan sosial berupa dana penciun, jaminan kesehatan dan jaminan kematian.
2. Rendahnya pendapatan pekerja pengrajin batu bata dipengaruhi oleh fluktuasi harga jual batu dan relasi dengan agen yang tidak seimbang. Fluktuasi harga yang terjadi disebabkan
karena penetapan harga ditentukan oleh agen. 3. Strategi yang mereka lakukan untuk bertahan hidup dari kemiskinan yaitu dengan
memanfaatkan asset tenaga kerja labour assets yaitu dengan anak dan istri berpartisipasi
dalam pengatur perekonomian keluarga, serta dengan strategi jaringan sosial demi pemenuhan kebutuhan keluarga.
4. Pekerjaan pengrajin batu bata merupakan pekerjaan nonproduktif dilihat dari aspek lingkungan karena dapat menyebabkan ketidakproduktifan tanah dan menurunnya nilai jual
tanah, hal ini disebabkan karena pola pikir mereka yang tidak memikirkan pelestarian lingkung
Universitas Sumatera Utara