75
Tabel 4.3.12 No
Membeli bajupakain F
1 1 stel
42 71
2 2 stel
12 20
3 3 stel
- -
4 Tidak ada
5 9
Jumlah 59
100 Sumber: Data lapangan, September 2012
Berdasarkan tabel di atas, dapat digambarkan bahwa mayoritas responden dapat membeli pakaian baru sejumlah 1 stel dalam kurun waktu 1 tahun sebanyak 42 orang
71. Hal ini dapat diterangkan bahwa sebagian besar responden hanya membeli pakaian disaat menjelang Hari Raya Idul Fitri, bahkan ada 5 responden 9 yang tidak membeli
pakaian dalam kurun waktu 1 tahun. Hal ini disebabkan karena responden lebih mementingkan kebutuhan pakaian bagi anak atau keluarganya. Pembelian pakaian ini
banyak dilakukan di pajak tradisional karena harganya relatif lebih murah.
4.3.13. Identitas responden berdasarkan kemampuan dalam memperoleh akses pengobatan.
Kemampuan perekonomian responden juga dapat dilihat dalam akses pengobatan. Di Nagori Teluk Lapaian ini, masyarakat pada umumnya berobat kebidan desa untuk
segala jenis penyakit kecuali penyakit yang parah dan perlu penanganan operasi. Hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
76
Tabel 4.3.13 No
Akses Berobat F
1 Rumah sakit
11 19
2 Klinik Bidan Desa
48 81
3 Alternatif
- -
Jumlah 59
100 Sumber: Data lapangan, September 2012
Berdasarkan tabel di atasdapat digambarkan bahwa responden memperoleh akses pengobatan di rumah sakit terdapat 11 orang 19 . Responden yang memperoleh akses
pengobatan di rumah sakit adalah responden yang memiliki penyakit parah seperti kanker rahim, dan usus buntu. Adapun biaya pengobatan yang dikeluarkan berasal dari bantuan
bersama dengan anak – anak mereka. Sedangkan yang dapat memperoleh akses pengobatan di klinik atau bidan desa terdapat 48 orang 81 , dengan jenis penyakit
darah tinggi, batuk, demam, luka, anemia dan laian – lain. Dari keterangan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang berobat ke rumah
sakit sebanyak 14 orang 24 , sedangkan yang berobat ke Klinik jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan yang berobat ke rumah sakit yaitu sebanyak 45 orang 76 dan
yang masih berobat ke paranormal sudah tidak ada lagi responden yang berobat dengan paranormal. Jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden jika sakit berobat di
klinik, disamping biaya berobat yang lebih murah jika dibandingkan di rumah sakit.
Universitas Sumatera Utara
77
4.3.14. Identitas responden berdasarkan kepemilikan aset kekayaan
Kemampuan perekonomian responden juga dapat dilihat dari kepemilikan aset kekayaan baik itu berupa tabungan uang maupun barang – barang berharga serta
kepemilikan lahan. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.3.14 No
Jenis Kekayaan F
1 Sepeda motor
43 73
2 Emas
1 2
3 Hewan Ternak
10 17
4 Ladang Sawah
5 8
5 Tabungan Uang
- -
Jumlah 59
100 Sumber: Data lapangan, September 2012
Berdasarkan tabel di atas, kepemilikan aset kekayaan berupa sepeda motor terdapat 43 orang 73 , dan responden yang memiliki hewan ternak terdapat 10 responden
17, sedangkan responden yang memiliki ladang sawah sebanyak 5 responden 8, serta yang memiliki emas sebagai tabungannya hanya 1 responden 2 . Hal ini dapat
diterangkan bahwa mayoritas responden memiliki tabungan atau kekayaan berupa sepeda motor. Selain itu responden juga ada yang memiliki kekayaan hewan ternak seperti ayam
1 – 10 ekor dan sapi 1 – 4 ekor , namun sebagian besar responden tidak menjadikan hewan ternak ayam sebagai aset kekayaan hanya untuk dikonsumsi dan akan dijual apabila
dalam keadaan terdesak. Responden yang memiliki aset kekayaan berupa ladang atau sawah merupakan hak milik pribadi dengan luas berkisar 250 m
2
- 2800 m
2
.
Universitas Sumatera Utara
78
4.3.15. Identitas responden berdasarkan tanggungan seluruh keluarga