Jenis Penelitian lokasi Penelitian

44

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Metode kombinasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dominant-less design Cresweel: 1994 , dimana pendekatan kualitatif dijadikan sebagai dominant qualitative-dominant sedangkan pendekatan kuantitatif dijadikan sebagai less dominant quantitative-less dominant . Selanjutnya juga dikatakan apabila metode-metode kuantitatif menjadi penunjang bagi metode kualitatif maka metode kuantitatif cenderung mengisi tiga fungsi, dimana salah satu fungsinya yaitu surve kuantitatif dapat memberikan landasan bagi sampling kasus-kasus dan kelompok- kelompok pembanding yang membentuk studi intensif. Data yang secara statistik representatif memungkinkan peneliti untuk memutuskan apakah perlu membuat sampel kasus - kasus dengan kriteria representatif atau kriteria lain Brannen 2004: 42-43 . Pendekatan kualitatif yang menekankan pada prosesual dimaksudkan agar peneliti dan proses penelitian tidak terjebak pada kerangka pemikiran teoritik yang kaku dan bersifat stereotip. Dengan penekanan pada proses, maka penelusuran data dan informasi secara diakronik akan dilakukan untuk mengetahui dan memahami secara runtun. Penelitian kualitatif ini digunakan dengan metode deskriptif. Maksud dari metode ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi dengn kata - kata dan tindakan - tindakan. Pendekatan deskriptif ini digunakan untuk menggambarkan atau melukiskan apa yang sedang diteliti dan berusaha memberi gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi pokok permasalahan. Universitas Sumatera Utara 45

3.2. lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Nagori Teluk Lapian, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun. Alasan peneliti memilih daerah ini adalah karena di nagori tersebut terdapat 40 kepala keluarga yang mata pencaharian utamanya sebagai pengrajin batu bata, dengan banyaknya pengrajin 227 orang pekerja pengrajin dan pengusaha pengrajin, dikarenakan pekerja pengrajin bukan pekerja tetap sebagai pengerajin batu bata, selain itu peneliti sangat tertarik untuk kehidupan masyarakat pengrajin batu bata dan ingin melihat secara dekat segala kegiatan atau aktifitas mereka terutama dalam mempertahankan hidup ditengah himpitan ekonomi yang mendesak mereka, dimana mereka hanya mengandalkan mata pencaharian sebagai pengerajin batu yang pendapatannya tidak menentu. Dalam hal ini justru mereka semakin terpuruk dan semakin sulit dalam kemiskinan karena lahan atau tanah dan sawah yang mereka miliki sudah tidak dapat dikelolah akibat sudah menjadi kubangan yang tanahnya diambil untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan batu bata. 3.3. Unit Analisis dan Informan 3.3.1 Unit Analisis