Uji Asumsi Klasik Uji Hipotesis dan Analisis Data
mana yang berhubungab dengan variabel X lainnya adalah dengan meregres setiap Xi terhadap variabel X sisanya dan
menghitung nilai R
2
. 4.
Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Apabila VIF tidak disekitar 1 maka tidak terjadi gejala multikoleniaritas,
tetapi jika VIF melebihi 1 maka terjadi multikoleniaritas. Kemudian melihat nilai tolerance.
b Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali 2014, Uji heteroskedasitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika nilai residual atau eror dalam model regeresi adalah
homoskedastisitas atau memiliki varian yang sama, maka asumsi homoskedastisitas berarti sama dan sebaran memiliki variance yang
sama atau E
2
=
2
i= 1,2,3……, n Mendeteksi
permasalahan heteroskedastisitas
dapat dilakukan dengan menggunakan uji park, uji glesjer, uji korelasi
spearman, uji goldfield-quandt, uji breusch-pagan-godfrey dan uji white
c Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali 2014, uji autokorlasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam suatu model terdapat korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berturut-turut sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya.
Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya.
Hal ini sering ditemukan pada data runtun waktu atau time series karena “gangguan” pada individu atau kelompok cenderung
mempengaruhi “gangguan” pada individu atau kelompok yang sama pada periode berikutnya. Pada data cross-section silang
waktu, masalah autokorelasi relatif jarang terjadi karena gangguan pada observasi yang berbeda berasal dari individu atau kelompok
yang berbeda. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk
mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, diantaranya adalah: 1
Uji Durbin Waston DW test Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi
tingkat satu first order autocorrelation dan mensyaratkan adanya intercept konstant dalam model regresi dan tidak ada
variabel lag diantara variabel independen.
Ho = tidak ada autokorelasi p = 0 Ha = ada autokorelasi p ≠ 0
2 Uji Lagrange Multiple LM test
Uji autokorelasi dengan LM test digunakan untuk sample besar diatas 100 observasi. Uji ini lebih tepat
digunakan dibanding uji DW terutama apabila sampel yang digunakan relatif besar dan derajat autokorelasi lebih dari satu.
Uji LM akan menghasilkan statistik Breusch-Godfrey sehingga uji LM juga kadang disebut uji Breusch-Godfrey.