Uji Parameter Individual Uji T

0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kepemilikan institusional pengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal. Sehingga hipotesis ketiga H 3 diterima. d. Business Risk Terhadap Struktur Modal H 4 Berdasarkan Tabel 4.7. diketahui bahwa nilai signifikan variabel business risk memiliki adalah sebesar 0,0061 dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,107248. Nilai signifikan 0,0061 alpha 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel business risk berpengaruh ngatif signifikan terhadap struktur modal. Sehingga hipotesis keempat H 4 diterima. e. Pajak Terhadap Struktur Modal H 5 Berdasarkan Tabel 4.7. diketahui bahwa nilai signifikan variabel pajak memiliki adalah sebesar 0,0204 dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,376597. Nilai signifikan 0,0204 alpha 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel pajak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Sehingga hipotesis kelima H 5 diterima.

4. Koefisien Determinasi R

2 Untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam merangkai variasi variabel dependen, maka digunakan uji koefisien determinasi R 2 . Dalam penelitian ini menggunakan nilai Adjusted R- Squared. Hasil Uji Adjusted R-Squared disajikan pada tabel 4.8. sebagai berikut: Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi R 2 Adjusted R-Squared 0,52076 Sumber Data : Lampiran 5 Dari hasil Tabel 4.8 tersebut diketahui nilai Adjusted R-squared sebesar 0,520756. Hal ini menunjukkan bahwa variabel dependen struktur modal dapat dijelaskan sebesar 52,07 oleh variabel independen yaitu Likuiditas, Profitabilitas, Kepemilikan Institusional, Business Risk dan Pajak. Sedangkan sisanya 47,93 dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini.

D. Pembahasan Hubungan Antara Variabel Interprestasi

Dari hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa likuiditas, kepemilikan institusional, business risk, pajak hipotesis diterima, sedangkan profitabilitas ditolak. Pada bagian ini menyajiakan hasil pengujian masing- masing variabel sebagai berikut: 1. Likuiditas Terhadap Struktur Modal Berdasarkan hasil pengujian statistik menggunakan uji T diperoleh hasil bahwa likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal, dengan nilai koefisien regresi adalah sebesar -0,663140 dan nilai signifikan variabel likuiditas sebesar 0,0000. Nilai signifikan 0,0000 alpha 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel likuiditas memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal. Semakin tinggi likuiditas maka semakin rendah penggunaan hutang dana eksternal. Semakin tinggi likuiditas maka kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan baik dalam setiap membayar hutangnya, sehingga akan mengurangi tingkat risiko yang diperoleh dari hutang. Dimana perusahaan akan menggunakan dana internal yaitu aktiva lancar untuk memenuhi kewajiban jangka pendek sehingga penggunaan hutang dalam perusahaan menurun. Sesuai dengan Pecking Order Theory menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat likuiditas tinggi memiliki dana internal yang besar sehingga perusahaan tersebut akan lebih memilih menggunakan dana internalnya terlebih dahulu untuk membiayai invetasinya sebelum menggunakan pembiayaan eksternal hutang. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Arini 2014 dan Merta Dewi 2014 dan Wardhana 2015 yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal. 2. Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Berdasarkan hasil pengujian statistik menggunakan uji T diperoleh hasil bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap struktur modal dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,055725 dan nilai signifikan variabel profitabilitas sebesar 0,2337, nilai signifikan 0,2337 alpha 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel profitabilitas tidak berpengaruh terhadap struktur modal.

Dokumen yang terkait

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 30 133

Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Likuiditas Perusahaan Terhadap Struktur Modal (Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2012)

0 5 132

Pengaruh karakteristik perusahaan dan kepemilikan keluarga terhadap penghindaran pajak : Studi empiris pada Perusahaan Manufaktur Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014

5 32 116

PENGARUH STRUKTUR MODAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)

0 5 24

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2012-2015)

0 4 111

PENGARUH STRUKTUR ASET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PENDANAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014)

0 6 119

Pengaruh kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional terhadap kebijakan hutang perusahaan : studi empiris perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011.

0 1 130

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 125

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 106

PENGARUH PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GROWTH OPPORTUNITY DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 109