Statistik Deskriptif HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

standar deviasi sebesar 0,080996. Nilai rata-rata mean lebih besar dari standar deviasi yaitu 0,107787 0,080996. Artinya bahwa laba bersih yang diperoleh perusahan paling rendah adalah sebesar 0,007, paling tinggi sebesar 0,42, dengan rata-rata sebesar 0,10 dari total aset yang dimiliki perusahaan. 4. Kepemilikan Institusional Dari hasil pengujian statistik deskriptif pada tabel 4.1, dapat diketahui bahwa nilai minimum kepemilikan institusional sebesar 0,322200 dan nilai maksimum sebesar 0,962000. Dengan rata-rata mean 0,708875 pada standar deviasi sebesar 0,180221. Nilai rata-rata mean lebih besar dari standar deviasi yaitu 0,708875 0,180221. Artinya proporsi pemegang saham institusional pada perusahaan yang menjadi sampel penelitian paling rendah sebesar 32, paling tinggi adalah sebesar 96 dan rata-rata sebesar 70 dari total pemegang saham perusahaan. 5. Business risk Dari hasil pengujian statistik deskriptif pada tabel 4.1, dapat diketahui bahwa nilai minimum business risk sebesar 0,004280 dan nilai maksimum sebesar 0,116370. Dengan rata-rata mean 0,039449 pada standar deviasi sebesar 0,024290. Nilai rata-rata mean lebih besar dari standar deviasi yaitu 0,039449 0,024290. Artinya risiko yang dimiliki pada perusahaan sampel penelitian paling rendah sebesar 0,004, risiko tertinggi 0,11 dengan rata-rata sebesar 0,03 dari total aset yang dimiliki perusahaan. 6. Pajak Dari hasil pengujian statistik deskriptif pada tabel 4.1, dapat diketahui bahwa nilai minimum pajak sebesar 0,066820 dan nilai maksimum sebesar 0,405740. Dengan rata-rata mean 0,242136 pada standar deviasi sebesar 0,053247. Nilai rata-rata mean lebih besar dari standar deviasi yaitu 0,242136 0,053247. Artinya laba sebelum pajak perusahaan pada perusahaan sampel penelitian paling rendah sebesar 0,06, paling tinggi sebesar 0,40 dengan rata-rata sebesar 0,24 dari laba setelah pajak perusahaan.

B. Uji Asumsi Klasik

Dalam melakukan estimasi persamaan linier dengan menggunakan metode OLS, maka asumsi-asumsi dari OLS harus dipenuhi. Apabila asumsi tidak terpenuhi, maka tidak akan dapat menghasilkan nilai parameter yang BLUE Best Linier Unbiased Estimator. 1. Uji Multikoleniaritas Multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana satu atau lebih variabel independen terdapat korelasi atau hubungan dengan variabel independen lainnya atau dengan kata lain satu atau lebih variabel independen merupakan satu fungsi linear dari variabel independen lainnya. Salah satu cara untuk menganalisis ada atau tidaknya pengaruh multikolinearitas dalam penelitian ini dengan melihat nilai Variance Inflation Factors VIF. Kriteria pengujiannya yaitu apabila VIF 10 maka tidak terdapat multikolinearitas di antara variabel independent. Berikut hasil uji multikolinearitas sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Centered VIF Keterangan LOGLIK 1,086204 Tidak Terjadi Multikolinearitas LOGROA 1,153888 Tidak Terjadi Multikolinearitas LOGINST 1,161255 Tidak Terjadi Multikolinearitas LOGRISK 1,061330 Tidak Terjadi Multikolinearitas LOGTAX 1,157439 Tidak Terjadi Multikolinearitas Sumber Data : Lampiran 5 Berdasarkan hasi uji multikolinearitas pada tabel 4.2 terlihat bahwa menunjukkan semua nilai VIF dari semua variabel independen likuiditas, profitabilitas, kepemilikan institusional, business risk dan pajak dalam penelitian ini mempunyai nilai VIF 10, maka dapat dikatakan berarti data terbebas dari multikolineritas 2. Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varian tidak konstan atau berubah-ubah disebut dengan heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Gujarati, 2007:82. Pengujian dengan melihat probabilitas signifikansi 5. Hasil uji heteoskedastisitas yang diuji menggunakan eviews dapat dilihat di tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas ObsR-squared Prob. Chi-Square5 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas 8,868235 0,1144 Sumber Data : Lampiran 5 Berdasarkan uji heteroskedastisitas menggunakan metode Harvey dengan jenis pembobotan Standar deviasi dan variabel yang dibobot adalah Risk diperoleh nilai ObsR-squared sebesar 8,868235 dengan probabilitas Chi-Square sebesar 0,1144 yang berarti 0,1144 0,05, sehingga dapat disimpulan bahwa tidak terjadi hetoskedastiitas. 3. Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi anatara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada masalah autokorelasi. Pengujian autokorelasi dalam peneliian ini menggunakan diagnostics collegram squared residual. Dengan melihan nilai probabilitas jika nilai probabilitas 5 maka tidak terjadi autokorelasi. Hasil uji autokorelasi disajikan pada tabel 4.4.

Dokumen yang terkait

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 30 133

Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Likuiditas Perusahaan Terhadap Struktur Modal (Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2012)

0 5 132

Pengaruh karakteristik perusahaan dan kepemilikan keluarga terhadap penghindaran pajak : Studi empiris pada Perusahaan Manufaktur Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014

5 32 116

PENGARUH STRUKTUR MODAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)

0 5 24

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2012-2015)

0 4 111

PENGARUH STRUKTUR ASET, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PENDANAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014)

0 6 119

Pengaruh kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional terhadap kebijakan hutang perusahaan : studi empiris perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011.

0 1 130

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 125

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 106

PENGARUH PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, GROWTH OPPORTUNITY DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 109