Jumlah Kecelakaan Kerja Pengumpulan data

Tabel 5.3. Hasil Rekapitulasi Daftar Cocok Checklist Bagian I Pertanyaan K3 Umum Lanjutan No. Pernyataan Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 45 3 2 3 1 4 1 4 3 3 3 3 3 2 3 46 4 3 5 1 3 3 4 3 3 1 4 3 4 3 47 2 3 4 3 2 3 3 1 3 1 1 2 1 4 48 4 4 2 3 4 4 3 3 4 4 4 2 3 3 49 1 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 4 3 50 3 4 2 3 4 4 3 2 3 2 4 2 3 3 51 1 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 52 1 3 3 2 1 2 3 4 3 2 3 3 4 3 53 2 4 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2 54 2 3 3 2 2 3 3 2 4 4 3 4 4 4

5.1.3. Jumlah Kecelakaan Kerja

Data yang dikumpulkan data kualitatif hasil wawancara dengan Safety Officer OHS Occupational Safety and Health, operator lantai produksi.Berdasarkan data yang diperoleh dari PT. Perkebunan Nusantara II Kwala Madu dari tahun 2011-2015. Tabel 5.4. Rekapitulasi Jumlah Kecelakaan Kerja Tahun 2011-2015 Tahun. Jumlah Kecelakaan Kecelakaan Kerja Yang Terjadi 2011 3 1. Tergelincirterpeleset di lantai tangga area pengerjaan pendahuluan 2. Tergores besi yang tajam 3. Tergelincirterpeleset di lantai yang licin Universitas Sumatera Utara Tabel5.4. Rekapitulasi Jumlah Kecelakaan Kerja Tahun 2011-2015 Lanjutan Tahun. Jumlah Kecelakaan Kecelakaan Kerja Yang Terjadi 2012 3 1. Tertusuk jarum jahit kemasan 2. Tersandung mesin dan peralatan 3. Tergelincirterpeleset di tangga area evaporasi 2013 4 1. Tergores besi yang tajam 2. Tertusuk jarum jahit kemasan 3. Gangguan pernapasan karena debu dan gas SO2 4. Iritasi Mata akibat debu kapur tohor dan gas SO2 2014 2 1. Tergelincirterpeleset di lantai tangga area pemasakan 2. Tersandung di area penyelesaian 2015 3 1. Tergores besi yang tajam 2. Gangguan pernapasan karena debu dan gas SO2 3. Tergelincirterpeleset di tangga area evaporasi Sumber: PT.Perkebunan Nusantara II Kwala Madu Universitas Sumatera Utara

5.2. Pengolahan Data

5.2.1 Penentuan Sumber Bahaya

Dalam melakukan identifikasi bahaya hazard yang harus diperhatikan adalah aliran proses produksi pada PT. Perkebunan Nusantara Kwala Madu, kemudian pada setiap stasiun kerja dan unit kerja dimana data-data informasi diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung dilokasi kerja maupun dengan metode brainstorming dengan pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan pengamatan dan brainstorming yang dilakukan di bagian produksi PT. Perkebunan Nusantara II Kwala Madu, maka diperoleh penyebab adanya bahaya hazard pada stasiun kerja dan unit kerja yang memiliki aktivitas yang mengandung bahaya hazard atau berpotensi menimbulkan bahaya. Penyebab potensi bahaya pada tiap-tiap stasiun kerja tersebut terdapat pada tabel 5.5. adalah sebagai berikut: Tabel 5.5. Penyebab adanya potensi bahaya No Penyebab timbulnya potensi bahaya Resiko 1. Tidak adanya penutup pintu pada mesin penggilingan tebu Permukaan lantai licin dikarenakan air yang berceceran dalam penggilingan tebu 2. Operator karyawan kurang disiplin dalam mengembalikan peralatan ketika sudah selesai menggunakan peralatan Terdapat banyaknya peralatan yang tidak dibutuhkan dilokasi, sehingga dapat menyebabkan tersandung pada karyawan 3. Operator karyawan kurang Tangan dapat terluka jika terdapat Universitas Sumatera Utara