Pembahasan Sumber Bahaya Hazard

Lampiran 2 V-75 Berdasarkan pemetaan terhadap Tingkat Kehilangan Kerugian Loss Rate – Tingkat Keberhasilan Penerapan Program SMK3 yang telah dilakukan, maka di dapat tingkat penerapan program manajemen K3 berada pada Level 2 Cukup Aman. Dikarenakan pihak SMK3 perusahaan telah menetapkan standar kriteria berdasarkan PER.05MEN1996 dengan persentasi sebesar 81,32. Dalam hal ini perlu dilakukan pengawasan yang ketat agar setiap karyawan bagian produksi dapat mematuhi setiap rambu-rambu keselamatan kerja. Sehingga tingkat kehilangan kerugian loss rate pada bagian produksi dapat diminimalisasi agar karyawan dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman.

6.2. Pembahasan

6.2.1. Pembahasan Sumber Bahaya Hazard

Berdasarkan hasil analisis terhadap sumber bahaya hazard pada pembahasan sebelumnya, maka dapat diusulkan perbaikan atau solusi sebagai tindakan pencegahan terhadap resiko yang mungkin dapat terjadi. Adapun perbaikan atau solusi dari tindakan pencegahan dapat dilihat pada Tabel 6.4. sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Lampiran 2 V-76 Tabel 6.4. Tindakan pengendalian terhadap resiko yang mungkin dapat terjadi No Resiko TindakanPengendalian 1. Permukaan lantai licin dikarenakan air yang berceceran dalam penggilingan tebu. - Taburkan pasir pada daerah tumpahan, jika memungkinkan dilakukan pembersihan dengan menggunakan alat penyedot atau penghisap cairan. 2. Terdapat banyaknya peralatan yang tidak dibutuhkan dilokasi, sehingga dapat menyebabkan tersandung pada karyawan. - Kembalikan ke tempat penyimpanan peralatan yang tidak dibutuhkan pada setiap stasiun kerja. 3. Tangan dapat terluka jika terdapat benda yang tajam. - Menggunakan APD sarung tangan 4. Operator naik turun tangga yang terlalu curam. - Berikan tindakan P3K dengan segera, bila luka serius maka bawa ke RS, beri hari libur bila diperlukan. 5. Terdapat banyak zat dan gas yang berbahaya bagi tubuh karyawan seperti kapur tohor dan SO2. - Menggunakan APD masker, kacamata, dan sarung tangan, dan jubah pelindung. 6. Iritasi kulit saat penambahan konsentrat dan larutan lainnya. - Menggunakan APD Sarung tangan. 7. Kebisingan yang berlebihandapatmembuattuli - Menggunakan APD Earplug 8. Suhu yang panas dapat menyebabkan karyawan mengalami - SediakanPersediaan air minumdekatdenganlokasiproduk Universitas Sumatera Utara Lampiran 2 V-77 dehidrasi. si 9. Kurang rapatnya tungku pemanas, sehingga dapat terkena air panas pada tubuh karyawan - Tutup beri pereduksi panas pada pipa agar radiasi panas yang keluar tidak menyebabkan luka bakar pada pekerja apabila tersentuh. No Resiko TindakanPengendalian 10. Kurangnya ventilasi udara, sehingga karyawan mengalami kesulitan untuk bernafas. - Berikan bantuan pernafasan oksigen, obat sesak nafas, bila serius bawa ke RS, beri hari libur bila diperlukan. 11. Terpleset karena banyaknya cipratan air dilantai - Taburkan pasir pada daerah tumpahan, jika memungkinkan dilakukan pembersihan dengan menggunakan alat penyedot atau penghisap cairan 12. Terpleset karena banyaknya cipratan oli dilantai - Taburkan pasir pada daerah tumpahan, jika memungkinkan dilakukan pembersihan dengan menggunakan alat penyedot atau penghisap cairan 13. Kurangnya kondisi pencahayaan, seringkali mengakibatkan kaki karyawan tersandung benda-benda yang luput dari pengelihatan dan jari tangan karyawan tertusuk - Menambahkan pencahayaansesuaistandar yang berlaku. Universitas Sumatera Utara Lampiran 2 V-78 Tabel 6.4. Tindakan pengendalian terhadap resiko yang mungkin dapat terjadi Lanjutan jarum jahit kemasan. 14. Karung dapat terjatuh dan menimpa organ tubuh. - Menyusun karung jangan sampai terlalu tinggi over 15. Posisi pengangkutan yang salah berakibat cidera otot tangan dan kaki. - Berikan tindakan P3K dengan segera, bila luka serius maka bawa ke RS, beri hari libur bila diperlukan. Universitas Sumatera Utara Lampiran 2 V-79

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini antara lain: 1. Tingkat penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 berdasarkan persepsi karyawan dengan menggunakan kuesioner daftar cocok checklist maka nilai penerapan program beradapada level merah penilaian penerapan kurang dengan nilai tingkat pencapaian 57,80. 2. Tingkat penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 dengan audit SMK3 berdasarkanPP. No. 50 Tahun 2012 menunjukkan PT. Perkebunan Nusantara II Kwala Madu berhak untuk mendapatkan sertifikat bendera emas memuaskan dengan nilai pencapaian sebesar 81,32. 3. Tingkat kehilangan kerugian loss rate berdasarkan data kecelakaan kerja untuk tahun 2011 – 2015 berada pada kategori hijau kerugian kecil. 4. Terdapat 4 stasiun kerja yang berada pada kategori negligible tidak perlu diperhatikan yaitu stasiun kerja penggilingan, penguapan, stasiun putaran dan pemisahan, dan stasiun penyelesaian, selanjutnya terdapat 1 stasiun kerja yang berada pada kategori moderate bahaya sedang yaitu stasiun pengemasan dan penggudangan gula produksi, kemudian terdapat 1 stasiun kerja yang berada pada kategori minor bahaya kecil yaitu stasiun pemasakan, dan terdapat juga 1 stasiun kerja yang berada pada kategori serious bahaya serius yaitu stasiun pemurnian. Universitas Sumatera Utara