4. Golongan D untuk pabrik dengan kapasitas 2700 - 4000 ton hari.
Berdasarkan pengelompokan perusahaan gula negara, pabrik gula Kwala Madu dikategorikan kelompok D, dikarenakan pabrik gula ini berkapasitas 4000
ton hari. Hal ini menunjukkan bahwa pabrik gula Kwala Madu ini merupakan pabrik gula yang berkapasitas tertinggi dalam perusahaan gula negara. Selain
pabrik gula Kwala Madu, PTPN II juga mempunyai pabrik gula yang lain yaitu pabrik gula Sei Semayang dengan kapasitas 4000 ton hari.
2.3. Lokasi Perusahaan
Lokasi pabrik gula Kwala Madu berada di Desa Kwala Begumit, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, kira-kira 36 km dari Kota Medan.
2.4. Daerah Pemasaran
PT. Perkebunan Nusantara II pabrik gula Kwala Madu memiliki sistem pemasaran yang dimulai dari proses pemesanan. Pesanan ini diterima oleh pihak
perusahaan melalui bagian pemasaran berdasarkan sistem tender, dimana selanjutnya bagian pemasaran akan memberitahukan pemesanan tersebut ke
pabrik untuk di proses. Setelah pemesanan selesai di proses, maka konsumen akan mengambil langsung ke pabrik gula Kwala Madu sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan. Pendistribusian pada pabrik gula PTPN II sampai ketangan konsumen
dapat dilihat seperti pada Gambar 2.2.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2 Diagram Pendistribusian gula di PT. Perkebunan Nusantara II Kwala Madu
Pemasaran gula ke konsumen melalui Bulog kurang memberikan keuntungan dan bahkan memberikan kerugian bagi perusahaan dikarenakan harga
jual yang ditentukan Bulog tidak dapat memenuhi biaya produksi gula.
2.5. Organisasi dan Manajemen
2.5.1. Struktur Organisasi Perusahaan
Untuk mencapai tujuan dan sasaran maka struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Perkebunan Nusantara II Kwala Madu adalah struktur
organisasi lini seperti pada gambar 5.1. Struktur organisasi lini adalah suatu struktur organisasi dimana wewenang dan kebijakan pimpinan atau atasan
dilimpahkan pada satuan-satuan organisasi di bawahnya menurut garis vertikal.
Pabrik Gula PTPN II
Bagian Pemasaran
BULOG Agen
Konsumen
Universitas Sumatera Utara
II-5
Manager Pabrik
Ka. Dinas Pengolahan
Ka. Dinas Teknik Ka. Laboratorium
Papam Ka. Tata Usaha
Asisten Boiler
Asisten Timbangan
Asisten Lab
Asisten Cane
Yard Asisten
Workshop Asisten
Listrik Asisten
Gilingan Asisten
Pemurnian Asisten
SDM Umum
Asisten Adm
Keuangan Danru
Asisten Putaran
Asisten Gudang
Hasil Asisten
Masakan Asisten
Penguapan Koordi
nator Koordi
nator Koordi
nator Koordi
nator Koordi
nator Koordi
nator Koordi
nator Koordi
nator Koordi
nator Koordi
nator Hansip
Koordi nator
Koordi nator
Koordi nator
Koordi nator
Mandor Mandor
Mandor Mandor
Mandor Mandor
Mandor Mandor
Mandor Mandor
Mandor Mandor
Mandor Mandor
Operator Karyawan Pelaksana Operator Karyawan
Pelaksana Operator Karyawan Pelaksana
Operator Karyawan Pelaksana Asisten
Instrume nt
Koordi nator
Mandor Asisten
Timbang an
Koordi nator
Mandor Ketua P2K3 Tanggap
Darurat
Gambar 2.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Universitas Sumatera Utara
2.5.2. Pembagian Tugas Tanggung Jawab
Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut:
1 Manager Pabrik
Tugas Manager pabrik adalah: a
Membantu direksi mengerjakan tugas dan kebijaksanaan yang telah digariskan oleh perusahaan.
b Melaksanakan
perencanaan, pengorganisasian,
pengendalian dan
pengawasan di pabrik, guna menunjang usaha pokok secara efektif dan efisien.
Tanggung jawab Manager pabrik adalah: a.
Manager pabrik bertanggung jawab terhadap direksi. 2
Ketua P2K3 Tanggap Darurat. Tugas Ketua Tanggap darurat adalah:
a. Menghimpun dan mengolah data mengenai Keselamatan dan Kesehatan
Kerja K3 di tempat kerja. b.
Membantu menunjukkan dan menjelaskan kepada setiap tenaga kerja mengenai:
-
Berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan gangguan K3 termasuk bahaya kebakaran dan peledakan serta cara
menanggulanginya.
-
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja.
Universitas Sumatera Utara
-
Alat Pelindung Diri APD bagi tenaga kerja yang bersangkutan.
-
Cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan pekerjaannya.
c. Membantu Pengusaha Pengurus dalam :
-
Menentukan tindakan koreksi dengan alternatif terbaik.
-
Mengembangkan sistem pengendalian bahaya terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
-
Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, penyakit akibat kerja PAK serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
-
Mengembangkan penyuluhan dan penelitian di bidang keselamatan kerja, higiene perusahaan, kesehatan kerja dan ergonomi.
-
Melaksanakan pemantauan terhadap gizi kerja dan menyelenggarakan makanan di perusahaan.
-
Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja.
-
Mengembangkan pelayanan kesehatan tenaga kerja.
-
Mengembangkan laboratorium Keselamatan dan Kesehatan Kerja, melakukan pemeriksaan laboratorium dan melaksanakan interpretasi
hasil pemeriksaan.
-
Menyelenggarakan administrasi
keselamatan kerja,
higienis perusahaan dan kesehatan kerja.
-
Membantu pimpinan perusahaan menyusun kebijaksanaan manajemen dan pedoman kerja dalam rangka upaya meningkatkan keselamatan
kerja, higiene perusahaan, kesehatan kerja, ergonomi dan gizi kerja.
Universitas Sumatera Utara
Tanggung jawab Ketua Tanggap Darurat P2K3 adalah:
-
Memimpin semua rapat pleno P2K3 ataupun menunjuk anggota untuk memimpin rapat pleno.
-
Menentukan langkah dan kebijakan demi tercapainya pelaksanaan program-program P2K3.
-
Mempertanggung-jawabkan pelaksanaan
K3 di
Perusahaan ke
Disnakertrans KabupatenKota setempat melalui Pimpinan Perusahaan.
-
Mempertanggung-jawabkan program-program P2K3 dan pelaksanaannya kepada Direksi.
-
Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaannya program-program K3 di Perusahaan.
3 Kepala Dinas Teknik
Tugas Kepala Dinas Teknik adalah: a
Dalam menjalankan tugas, kepala dinas teknik harus berkoordinasi dengan kepala pengolahan dibantu oleh asisten.
b Mengkoordinasikan seluruh asisten yang dibawahi untuk mencapai target
dan sasaran yang ditetapkan. c
Mengoptimalkan kerja mesin, peralatan agar proses produksi berjalan efektif dan efisien.
d Membuat laporan pertanggung jawabankerja.
Tanggung jawab Kepala Dinas Teknik adalah: a
Membuat rencana kerja jangka pendek dan jangka menengah untuk pemeliharaan dan pengoperasian mesin instalasi.
Universitas Sumatera Utara
b Mengendalikan biaya operasional di pabrik agar kegiatan berjalan efektif
dan efisien. c
Memantau, mengevaluasi, dan membuat tindakan terhadap penyimpanan operasional di Pabrik.
4 Asisten Boiler
Tugas Asisten boiler adalah: a
Stasiun boiler dipimpin oleh seorang staf dan dibantu oleh mandor, bertugas mengelola peralatan dan sumber daya lainnya pada stasiun boiler.
Tanggung jawab Asisten boiler adalah: a.
Asisten boiler bertanggung jawab kepada Kepala Dinas teknik. 5
Asisten Milling Tugas Asisten milling adalah:
a Stasiun milling dipimpin oleh seorang staf yang dibantu oleh mandor
bertugas mengelola peralatan dan tenaga kerja pada stasiun milling. Tanggung jawab Asisten milling adalah:
a Asisten milling bertanggung jawab kepada Kepala Dinas teknik.
6 Asisten Listrik Instrument
Tugas Asisten listrik Instrument adalah: a
Bidang listrik instrument dipimpin oleh staf. dan dibantu oleh mandor, bertugas mengelola peralatan listrik dan sumber daya lainnya yang
berkaitan.
Universitas Sumatera Utara
Tanggung jawab Asisten listrik Instrument adalah: a
Membantu Kepala Dinas teknik dalam melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan layout, pengoperasian seluruh peralatan pabrik,
kantor, perumahan, pembangkit yang berkaitan dengan listrik instrument. 7
Asisten Work Shop Tugas Asisten Work Shop adalah:
a Work Shop dipimpin oleh seorang staf dibantu oleh mandor serta tenaga
administrasi. Asisten work shop bertugas untuk melayani perbaikan dan pembuatan suku cadang.
Tanggung jawab Asisten Work Shop adalah: a
Asisten Work Shop bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Teknik. 8
Asisten Cane Yard Tugas asistenCane Yard adalah:
a. Asisten Cane Yard dibantu mandor dan dipimpin oleh seorang staf dan
tenaga adminstrasi. Bertugas mengatur kelancaran dalam pengolahan tebu serta memelihara lingkungan infrastruktur milik pribadi.
Tanggung jawab Asisten Cane Yard adalah: a.
Asisten Cane Yard bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Teknik. 9
Kepala Dinas Pengolahan Tugas Kepala Dinas Pengolahan adalah:
a Dalam melaksanakan tugas, Kepala Dinas Pengolahan harus berkoordinasi
dengan Kepala Dinas Teknik dibantu oleh asisten.
Universitas Sumatera Utara
b Mengkoordinasikan seluruh asisten yang dibawahi untuk mencapai target
yang sudah ditetapkan. c
Mengoptimalkan kerja mesin peralatan Tanggung jawab Kepala Dinas Pengolahan adalah:
a. Kepala Dinas Pengolahan bertanggung jawab kepada Manager Pabrik.
10 Asisten Pemurnian
Tugas Asisten Pemurnian adalah: a.
Stasiun pemurnian dipimpin oleh seorang staf yang dibantu mandor dan tenaga administrasi. Bertugas memaksimalkan rendemen, menekan
kehilangan dengan kualitas sebaik mungkin secara efisien. Tanggung jawab Asisten Pemurnian adalah:
a. Asisten pemurnian bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pengolahan.
11 Asisten Putaran
Tugas Asisten Putaran adalah: a.
Stasiun putaran dipimpin oleh seorang staf yang dibantu mandor dan tenaga administrasi. Bertugas memisahkan Kristal dan melakukan
pengeringan dengan prinsip efisien. Tanggung jawab Asisten Putaran adalah:
a. Asisten putaran bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pengolahan.
12 Asisten Penguapan
Tugas Asisten Penguapan adalah: a.
Stasiun penguapan dipimpin oleh seorang staf yang dibantu mandor dan tenaga administrasi. Bertugas untuk mengentalkan nira dengan kecepatan
Universitas Sumatera Utara
penguapan yang sesuai, tidak terjadi kerusakan dan biaya se-ekonomis mungkin.
Tanggung jawab Asisten Penguapan adalah: a.
Asisten penguapan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pengolahan. 13
Asisten Pemasakan Tugas Asisten Pemasakan adalah:
a. Stasiun pemasakan dipimpin oleh seorang staf yang dibantu mandor dan
tenaga administrasi. Bertugas melakukan pemasakan nira hingga terbentuk kristal gula dengan prinsip efisien.
Tanggung jawab Asisten Pemasakan adalah: a.
Asisten pemasakan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pengolahan. 14
Kepala Tata Usaha TugasKepala Tata Usaha adalah:
a. Administrasi pabrik kebun dikelola oleh seorang staf. dengan dibantu
tenaga kerja administrasi yang bertugas mengelola administrasi pabrik kebun secara menyeluruh.
Tanggung jawab Kepala Tata Usaha adalah: a
Mengkoordinir seluruh kegiatan administrasi kantor. b
Bersama dinas bagian lain menyusun rencana kerja tahunan. c
Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan rencana kerja. d
Pengendalian sumber dana dan penggunaan dana. e
Menyimpan uang kas dan surat-surat berharga milik perusahaan. f
Melakukan inspeksi ke kantor unit dalam lingkup pabrik kebun.
Universitas Sumatera Utara
g Pengamanan terhadap aset perusahaan.
15 Asisten Umum
Tugas Asisten Umum adalah: a.
Membantu Kepala Tata Usaha melakukan pengawasan pada bagian umum seperti personalia dan koperasi.
Adapun tanggung jawab Asisten Umum adalah: a.
Asisten Umum bertanggung jawab kepada Kepala Tata Usaha perusahaan. 16
Asisten Kantor Tugas Asisten Kantor adalah:
a. Membantu Kepala Tata Usaha dalam pengawasan di bagian akuntansi,
finansial, dan perencanaan perusahaan. Tanggung jawab Asisten Kantor adalah:
Asisten Kantor bertanggung jawab langsung kepada Kepala Tata Usaha mengenai kondisi kantor dibantu seorang kordianator.
17 Asisten Gudang
Tugas Asisten Gudang adalah: a.
Membantu Kepala Tata Usaha dalam mengawasi bagian gudang di pabrik. Tanggung jawab Asisten Gudang adalah:
a. Asisten Gudang bertanggung jawab kepada Kepala Tata Usaha dalam
melakukan pengawasan di gudang di bantu seorang koordinator. 18
Kepala Laboratorium Tugas Kepala Laboratorium adalah:
Universitas Sumatera Utara
a. Membantu manager pabrik dalam melaksanakan pekerjaan dibidang
laboratorium sebagai alat kontrol. Tanggung jawab Kepala Laboratorium adalah:
a. Kepala Laboratorium bertanggung jawab terhadap manager.
19 Asisten Laboratorium
Tugas Asisten Laboratorium adalah: a.
Membantu tugas Kepala Laboratorium dalam pengawasan di laboratorium. Tanggung jawab Asisten Laboratorium adalah:
a. Asisten Laboratorium bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Laboratorium dibantu oleh seorang koordinator. 20
Komandan Regu Danru Tugas Komandan Regu adalah:
a. Pengawasan terhadap keamanan asset perusahaan, tenaga kerja dan
keluarga. Tanggung jawab Komandan Regu adalah:
a. Membantu perwira pengaman dalam melaksanakan tugasnya di bidang
keamanan.
Universitas Sumatera Utara
2.5.3. Jumlah Tenaga Kerja Jam Kerja 2.5.3.1 Jumlah Tenaga Kerja
Tenaga kerja di pabrik Gula Kwala Madu terdiri dari: 1.
Staf Pimpinan =
15 orang 2.
Karyawan Pelaksana =
230 orang 3.
Karyawan tidak tetap =
171 orang Jumlah
= 416 orang
Tabel 2.1. Susunan Tenaga Kerja pada Pabrik Gula Kwala Madu No.
Uraian Karyawan
Pimpinan Karyawan
Pelaksana Karyawan
Tidak Tetap Jumlah
1. Kantor Manager
a. Manager
b. TUKUmumG. Material
c. Gudang Hasil
1 -
1 -
22 6
- 8
41 1
30 48
2. Dinas Teknik
a. Kantor Dinas teknik
b. Boiler
c. Mill
d. Power HouseListrik
e. Instrument
f. Work Shop
g. Cane Yard
h. Keamanan
1 1
1 1
- 1
- -
5 18
16 19
8 14
20 14
2 6
6 8
- 8
- -
8 25
23 28
8 23
20 14
3. Dinas Pengolahan
a. Kantor Dinas
b. Pelumasan
c. Pemurnian
d. Penguapan
e. Masakan
f. Putaran
g. Pengarungan
1 1
1 1
1
- 5
5 10
14 12
12
2 7
- 8
8 9
11 18
11 6
19 23
22 24
20 23
4. Laboratorium
a. Lab. Pabrik
b. Weater Treatment
c. Instalasi Limbah
d. Timbangan
1 -
- -
12 3
3 8
15 3
3 6
28 6
6 14
Jumlah 15
230 171
416
Sumber: Data Perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Pihak perusahaan masih kurang memperhatikan bagaimana cara menentukan jumlah tenaga kerja di perusahaan tersebut. Produktivitas tenaga
kerja sangat dipengaruhi oleh pembagian beban kerja kepada masing-masing tenaga kerja yang ditentukan perusahaan tersebut.Oleh karena itu, jumlah tenaga
kerja yang optimal sangat penting ditentukan untuk memaksimalkan laba perusahaan tersebut.
2.5.3.2 Jam Kerja
Supaya Perusahaan berjalan lancar dalam melakukan tugas untuk mencapai tujuannya, maka jam kerja diatur bagian operasional menjadi tiga
shift, yaitu: 1.
Shift I : pukul 07.00
– 15.00 WIB 2.
Shift II : pukul 15.00
– 23.00 WIB 3.
Shift III : pukul 23.00 – 07.00 WIB
Pihak perusahaan membuat kebijakan agar semua tenaga kerja wanita bekerja pada shift 1, dikarenakan tenaga kerja wanita tersebut rata-rata ibu rumah
tangga.
Universitas Sumatera Utara
2.6. Proses Produksi
2.6.1. Bahan yang Digunakan 2.6.1.1.Bahan Baku
Bahan baku adalah semua bahan yang digunakan sebagai bahan utama dalam proses produksi. Adapun bahan baku yang digunakan dalam proses
produksi yang terdapat di pabrik gula Kwala Madu adalah tebu. Tebu yang akan dipanen mempunyai rendemen kadar gula rata-rata
sekitar 6,5 –7 . Pemanenan tebu dilakukan antara 10-12 bulan sejak ditanam,
dimana sebelumnya diperiksa terlebih dahulu dengan mengambil sepuluh batang tebu secara acak sebagai sampel. Tebu yang baik untuk diolah adalah yang
matang dan kandungan gula dalam batang adalah sama. Kadar gula dalam tebu dipengaruhi oleh faktor internal yaitu varietas tebu
dan faktor eksternal adalah iklim, kondisi tanah, serta perawatan dan pemeliharaan.Faktor yang paling nyata dalam kandungan gula adalah iklim,
karena itu panen dilakukan saat curah hujan sedikit yaitu antara bulan Januari sampai dengan bulan Agustus.
Salah satu alasan pabrik gula Kwala Madu beroperasi hanya 6 bulan adalah dikarenakan bahan baku tebu yang disengaja dapat dipanen saat iklim yang
curah hujannya sedikit agar kadar gula dalam tebu tetap tinggi.
2.6.1.1.Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi, yang ditambahkan dalam proses pembuatan produk sehingga dapat meningkatkan
Universitas Sumatera Utara
mutu produksi. Bahan tambahan merupakan bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk atau suatu bahan yang ditambahkan pada produk
dimana keberadaannya tidak mengurangi nilai produk tersebut. Adapun bahan tambahan padaproduksigulaadalah:
1. Air
Air digunakan untuk mempermudah dalam pemerasan kandungan gula yang terdapat pada ampas tebu secara maksimal.Volume air yang dibutuhkan
sebanyak 20 dari kapasitas tebuhari. Air yang digunakan untuk proses produksi adalah air yang didapat dari hasil water treatment.
2. Susu kapur CaOH2
Kapur tohor dibuat menjadi susu kapur yang berfungsi untuk menaikkan pH nira menjadi 8,0
–8,5. Pemilihan susu kapur sebagai bahan yang digunakan untuk menaikan pH nira didasarkan pada harganya yang murah dan mudah
membuatnya. Susu kapur dibuat dengan proses pembakaran batu kapur dan disiram dengan air.
3. Belerang
Gas belerang dibuat dari belerang yang digunakan dalam pemurnian nira. Tujuan pemberian gas belerang adalah:
a. Menetralkan kelebihan air kapur pada nira terkapur pH mencapai 7,0
–7,2. b.
Untuk memutihkan warna yang ada dalam larutan nira yang mengurangi pengaruh pada warna kristal dan gula.
Universitas Sumatera Utara
4. Flokulant
Flokulant diberikan untuk mempercepat pengendapan yang bertindak sebagai pengikat partikel halus yang tidak larut dalam nira larutan untuk membentuk
gumpalan partikel yang lebih besar dan mudahdiendapkanuntukdisaring. 5.
Talofloc dan Talofloate Talofloc atau sering disebut gamping, diberikan untuk mengikat nira,
sedangkanTalofloateuntuk mereduksi warna dari pekat menjadi warna yang lebih pucat.Kedua zat ini bertujuan untuk meningkatkan kemurnian dari nira
kental. 6.
Asam pospat Digunakan pada proses stasiun toladura yang mempunyai fungsi seperti gas
SO
2.
Bahan tambahan ini sangat berpengaruh terhadap produksi gula. Sehingga pihak perusahaan selalu membuat persediaan bahan tambahan untuk
produksi.Apabila persediaan bahan tambahan untuk produksi kurang, maka hasil produk gula tidak dapat sesuai dengan standar yang ditetapkan.
2.6.1.3.Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk atau bahan yang ditambahkan ke dalam produk dimana keberadaannya
tidak mengurangi nilai produk tersebut. Bahan-bahan penolong yang digunakan dalam produksi gula adalah:
Universitas Sumatera Utara
a. Karung plastik yang digunakan untuk mengarungi gula. Karung plastik ini
merupakan karung plastik yang sudah diberikan label pabrik gula Kwala Madu.
b. Benang jahit digunakan untuk menjahit karung plastik. Bahan penolong ini
diperlukan saat produksi gula selesai, yaitu untuk sebagai tempat penampungan gula sehingga siap untuk disimpan ke gudang produk jadi dan
juga siap untuk dipasarkan.
2.6.2. Uraian Proses Produksi
Adapun uraian proses pembuatan gula dari tebu pada pabrik gula Kwala Madu dibagi menjadi beberapa stasiun, yaitu stasiun gilingan, stasiun pemurnian,
stasiun penguapan, stasiun masakan, stasiun putaran dan penyelesaian. 1.
Stasiun gilingan Mill Station Tebu yang telah halus dipotong-potong dari Cane Cutter I dan Cane Cutter II
selanjutnya masuk ke dalam mesin giling agar lebih halus lagi sehingga mudah untuk diperas dan memperbesar kapasitas pemerasan. Fungsi dan
tujuan dari penggilingan ini adalah untuk mendapatkan air nira sebanyak mungkin. Penggilingan atau pemerasan dilakukan lima kali dengan lima unit
mesin gilingan five set three roller mill yang disusun seri dengan memakai tekanan hidrolik yang berbeda-beda.
Adapun mekanisme kerja dari stasiun pengilinggan ini adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Tebu halus setelah dicacah dibawa cane carrier elevator ke gilingan
pertama. Nira dari gilingan I ditampung pada bak penampungan I dan ampas tebu dari gilingan I masuk pada gilingan II untuk diperas lagi.
b. Nira atau air perasan dari gilingan I dan II masih terdapat ampas yang
nantinya sama-sama ditampung pada bak penampungan I, nira pada bak penampungan I disaring pada juice strainer kemudian ampasnya
dimasukkan pada gilinggan II dan nira yang disaring ditampung dalam satu tangki Raw Juice Tank dan kemudian disalurkan pada stasiun pemurnian
melalui pompa. c.
Ampas tebu bagasse dari gilingan II masuk ke gilingan III untuk diperas lagi. Kemudian nira air perasan ditampung pada bak penampung II dan
digunakan untuk menyiram ampas pada gilingan I. Demikian seterusnya sampai gilingan V.
d. Ampas tebu dari gilingan V kemudian diangkut melalui 1 unit konveyor,
dimana ampas kasar dibawa ke boiler untuk bahan bakar dan dipisahkan dengan ampas halus yang akan digunakan untuk membantu proses
penyaringan pada alat vacum filter. 2.
Stasiun pemurnian Nira yang diperoleh dari stasiun gilingan dipompakan menuju stasiun
pemurnian.Tujuan proses pada stasiun pemurnian adalah untuk memisahkan kotoran dari dalam nira sehingga nira yang dihasilkan lebih murni
mengandung sukrosa. Di dalam proses pemurnian ada beberapa tahap yang dilakukan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Timbangan nira mentah Juice Weighting Scale
b. Pemanasannira 1 Juice Heater 1
c. Tangki defekasi Defecator
d. Tangki sulfitas
e. Tangki tunggu
f. Tangki netralisasi
g. Pemanasan nira 2 Juice Heater 2
h. Tangki pengembang Flash Tank
i. Tangki pengendapan Door Clalifier
3. Stasiun penguapan Evaporator Station
Stasiun penguapan pada proses pengolahan gula di Pabrik Gula Kwala Madu menggunakan empat unit evaporator yang disebut quadruple evaporator yang
bertujuan untuk menguapkan air dan nira yang menggunakan proses vakum. Tujuan dari stasiun penguapan adalah untuk menguapkan air yang terkandung
dalam nira encer, sehingga nira lebih mudah dikristalkan.Penguapan dilakukan pada temperatur 50
C-110 C dan penurunan tekanan di dalam evaporator
dilakukan untuk
menghindari kerusakan
sakarosa maupun
monosakaridanya.Evaporator yang tersedia ada lima unit yaitu empat unit beroperasi dan satu unit sebagai cadangan bila ada pembersihan.
4. Stasiun masakan
Pada stasiun masakan ini terjadi proses kristalisasi dengan tujuan untuk mencapai kualitas gula dalam nira kental. Nira dipanaskan dengan temperatur
masakan 50-65 C dengan cara menguapkan sampai berbentuk kristal. Proses
Universitas Sumatera Utara
produksi gula di Pabrik Gula Kwala Madu tergolong pada sistem 3 tiga tingkat ABD karena mempunyai HK gula sekitar 80, pada masakan A dan B
diusahakan harkat kemurnian HK yang tertinggi. Masakan D diusahakan HK gula sekitar 58-60, sedangkan untuk gula tetes HK 30. Proses masakan harus
dilakukan pada tekanan hampa supaya pemecahan sukrosa tidak terjadi, karena akan membentuk caramel yang berwarna gelap pada suhu yang tinggi
sehingga mutu gula rendah. Titik didih larutan gula lebih besar dari titik didih air murni karena adanya zat yang terlarut. Adapun langkah-langkah yang
harus yang dilaksanakan dalam proses masakan adalah sebagai berikut: a.
Menarik hampa b.
Pembuatan bibit c.
Memperbesarkristal d.
Masakan tua e.
Palung pendingin f.
Pemisahan masakan D g.
Pemisahan masakan A dan B 5.
Stasiun pemutaran pemisahan Hasil dari proses pengkristalan adalah campuran antara kristal gula, stroop
dan tetes. Stasiun pemutaran berfungsi untuk memisahkan kristal gula dari stroop dan tetes tersebut dengan menggunakan saringan sehingga dapat
mengasilkan kristal dalam bentuk murni. Alat ini bekerja berdasarkan gaya sentrifugal. Saringan untuk massa campuran ini menggunakan kekuatan
pusing. Massa dimasukan dalam alat sentrifugal, maka massa akan terlempar
Universitas Sumatera Utara
menjauhi sumbuh proses. Karena ada saringan, kristal akan tertahan, sedangkan larutan akan menembus lubang-lubang saringan. Dengan demikian
terpisahlah antara larutan dengan kristalnya. 6.
Stasiun penyelesaian Kristal gula yang diturunkan pada putaran SHS langsung ke grasshopper
conveyor untuk
penampungan, mendinginkan
kemudian disalurkan
kegrasshopper conveyoruntuk memperbesararea pendinginan dan meratakan gula SHS terhadap gula elevator.Pengeringan pendinginan perlu dilakukan
untuk mendapatkan gula SHS yang terstandar. Gula SHS tersebut dimasukkan ke dalam sugar dryfer dan cooler dimana sistem pemanasan dan pengeringan
dilakukan dengan cara mekanis dengan udara panas dan suhu kira-kira 80- 90
C yang dialirkan melalui air dryer langsung ke dryer cooler. Setelah itu gula tersebut dimasukan ke bucket elevator dan diteruskan ke vibrating
screen. Pada vibrating screen, kristal gula SHS telah mencapai kekeringan dan pendinginan.
7. Pengemasan dan penggudangan gula produksi
Penampungan gula berlangsung secara otomatis, dimana penampungan gula ini terdapat dua alat pengisi, dimana setiap alat pengisi mempunyai timbangan
dengan ketentuan 50 kgkarung.Badan metrologi danBULOG bekerjasama untuk menjamin keamanan dan keselamatan produksi gula SHS dengan
standar yang ditetapkan oleh pihak direksi.Gula produksi SHS dikemas dan dikirim ke gudang untuk penyimpanan sementara dengan suhu gudang 30-
35 C dan dengan kelembapan udara dalam ruang sekitar 73-82.Kapasitas
Universitas Sumatera Utara
gudang 12.740 ton, namun kapasitas optimum yang dipakai adalah 10.056 ton untuk pendistribusian dan pemasaran.
2.7. Mesin dan Peralatan
2.7.1. Mesin Produksi
Jenis mesin produksi yang digunakan di PT. Perkebunan Nusantara II Kwala Madu dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Universitas Sumatera Utara
II-59
Tabel 2.2. Daftar Mesin yang Terdapat di Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu
No Stasiun
Nama Mesin
Merk Type
Spesifikasi Daya
Kecepatan Voltage
Frekuensi Putaran
Arus Phasa
Kapasitas Jumlah
unit Produksi
Fungsi
1 Persiapan
Penggilingan Jembatan
timbang weight
bridge Road take
scale -
- -
- -
- -
- 20 tonrun
2 Japan
Menimbang tebu yang
masuk dari trukcontainer
Meja tebu cane
feeding table
Steel Slat p = 7,5 m
l = 6 m 11kW
5 mmenit 380V
50 Hz 1450 rpm
220 A
3 4000
tonhari 2
Japan Penumpukan
tebu yang akan dipotong
Cane Cutter I
KHI Japan l = 1080 m;
jumlah pilau = 64 buah;
jarak pisau = 120 mm;
diameter = 1400 mm
1,5kW 600
mmenit 380V
50HZ 1420 rpm
220A 3
4000 tonliar
1 Japan
Memotong tebu
Cane Cutter II
KHI Japan l = 1080 m;
jumlah pilau = 64 buah;
jarak pisau = 120 mm;
diameter = 1400 mm
1,5kW 600
mmenit 380V
50HZ 3467 rpm
220A 3
4000 tonliar
1 Japan
Mencincang tebu
Cane Knifes
Blade Knife
- -
- -
- 600 rpm
- -
- 1
Japan Menarik,
mematahkan, dan memotong
tebu Cane
Carrier Elevator
Steel slat -
- 3 -15
mmenit -
- -
- -
- 1
Japan Alat pembawa
tebu dari pemotong ke
pemerasan
Universitas Sumatera Utara
II-60
Tabel 2.2. Daftar Mesin yang Terdapat di Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu Lanjutan
No Stasiun
Nama Mesin
Merk Type
Spesifikasi Daya
Kecepatan Voltage
Frekuensi Putaran
Arus Phasa
Kapasitas Jumlah
unit Produksi
Fungsi
2 Gilingan
Mill station
Mill KHI Japan
diameter = 513 mm;
diameter gilingan =
914 × 1980 mm; ukuran
lebar proses = 450 × 600
mm; tekanan kerja= 350
kgcm
- -
- -
4500 rpm -
- -
5 Japan
Menggiing tebu, memeras
tebu
Juice Stainer
Little King -
7,5 kW
- 380 V
50 Hz 960 rpm
220 A
3 -
1 -
Menyaring nira dari bak
penampungan 3
Pemurnian Timbanga
n nira mentah
juice weighting
scale Weight
Balancing Diameter =
2000 mm; tinggi =
1600 mm -
- -
- -
- -
6,5 ton 1
- Penimbangan
nira mentah
Juice heater
Colandrial Luas
pemanas = 240 m
2
; p = 4400 mm;
tinggi = 1,5 mm;
diameter = 36 min;
jumlah pipa = 484 batang
- -
- -
- -
- -
5 Kawasaki
Heavy Industrie,
Ltd Pemanas nira
mentah
Universitas Sumatera Utara
II-61
Tabel 2.2. Daftar Mesin yang Terdapat di Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu Lanjutan
No Stasiun
Nama Mesin
Merk Type
Spesifikasi Daya
Kecepatan Voltage
Frekuensi Putaran
Arus Phasa
Kapasitas Jumlah
unit Produksi
Fungsi
Weighted juice
pump Pompa
sentifugal -
45 kW -
80 V 50 Hz
1460 rpm 220
A 3
204M jam 1
TF 70 - NNR
Ebara Japan
Memompa nira yang sudah
tertimbang ke proses
berikutnya Defektor
- Diameter =
1500 mm; tinggi =
2000 mm -
500 rpm -
- -
- -
3 til 3 ill 1
- Tangki
pencampuran nira mentah
dengan susu kapur
Peti Sulfitasi
Nira Mentah
Cylindrial Diameter =
2700 mm; tinggi =
6000 mm -
18 m
3
jam -
- -
- -
- 1
Japan Tangki
pencampuran nira mentah
dengan belerang
Neutralizi ng tank
Yaskawa FEF
Diameter = 1650 mm;
tinggi = 2000 min
3,7 kW
4,7 m
3
jam 380 V
50 Hz 1420 rpm
220 A
3 -
1 -
Tangki penetral nira mentah
Flash tank Cylindrial
Diameter = 1520 mm;
tinggi = 1800 min
- -
- -
- -
- -
1 -
Tangku untuk pembuangan
gas dan nira
Continous chrifier
Rapt - door
Diameter = 10375 mm;
suhu nira masuk =
105
C; suhu nira keluar =
98 C;
- 50 m
3
jam -
- 9
– 10 rpm
- -
- 1
Kawasaki Heavy
Industrie, Ltd
Tangki pengendap
kotoran hingga pemurnian
Universitas Sumatera Utara
II-62
Tabel 2.2. Daftar Mesin yang Terdapat di Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu Lanjutan
No Stasiun
Nama Mesin
Merk Type
Spesifikasi Daya
Kecepatan Voltage
Frekuensi Putaran
Arus Phasa
Kapasitas Jumlah
unit Produksi
Fungsi
Vacuum filter
Oliver campbell
Diameter = 3048 mm;
panjang = 4878; luas
lapis= 46,5 m
- -
- -
- -
- -
2 Jord
Facum Filter
Autralis Penghisap
kotoran
Mud feed mixer
- p = 3600
mm; l = 1200 mm
- -
- -
- -
- 5 m
3
jam 1
- Tangki
pencampuran nira kotor
dengan ampas tebu
Milk of lime tank
Little king -
5,5 kW
- 380 V
50 Hz 1450 rpm
220 A
3 63 m
3
jam 1
Ebara Japan
Memompakan susu kapur ke
preliming tank dan
neutralizing tank
4 Penguapan
Evaporator Culandria
KHI Japan Volume =
1500 m
2
; diameter =
36 mm; tebal = 1,5 mm;
jumlah pipa = 5790
batang -
- -
- -
- -
- 5
Japan Tangki
penguapan nira
Condensat receiver
Little king TF 70 -
NAR Temperatur
= 10 C
- -
- -
- -
- 2 m
2
jam 1
Ebara Japan
Tempat menampung air
kondensat Syrup pump
Little king TF 70 -
NNR -
5 kW -
380 V 50 Hz
1450 rpm 220A
3 1 m
3
jam 2
Ebara japan
Memompa nira kental ke tangki
sulphitator
Universitas Sumatera Utara
II-63
Tabel 2.2. Daftar Mesin yang Terdapat di Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu Lanjutan
No Stasiun
Nama Mesin
Merk Type
Spesifikasi Daya
Kecepatan Voltage
Frekuensi Putaran
Arus Phasa
Kapasitas Jumlah
unit Produksi
Fungsi
Syrup sulphitotor
Cylinder tertutup
sulphitator 2000 mm ×
6000 mm 7,5
kW -
380 V 50 Hz
1450 rpm 220
A 3
7 m
3
jam 1
KHI Japan
Tangki pendingin nira
kental penambahan
belerang Shulphured
sytup drawing
tank 1500 mm ×
2000 mm -
- -
- -
- -
- 1
Kawasaki Heavy
Industrie, Ltd
Tangki pencampuran
nira kental dengan
belerang 5
Masakan
Dandila vacuum pan
Cylindrical Luas = 280
m
2
; tebal = 2 mm;
diameter = 4700 mm;
tinggi = 1250 mm;;
diameter ruang uap =
5200 mm -
- -
- -
- -
500 liter 3
- Tangki untuk
memasak gula
Vacuum pan wirh stirrer
Meiden TF 70
– NNR Luas
pemanas = 280 mm
2
- -
- -
- -
- 500 liter
2 Japan
Pan pengaduk masakan
Mascuite receiver
- p = 8500
mm; l = 2700 mm
- -
- -
0,5 rpm -
- 550 liter
2 -
Mengaduk nira kental
Palung pendingin
masakan Little king
p = 8000 mm; l =
2700 mm -
- -
- 0,3 rpm
- -
550 liter 2
- Pan untuk
mendinginkan masakan
Vacuum seed
crystalizes -
p = 8000 mm; l =
2350 mm 2,2
kW -
380 V 50 Hz
1450 rpm 220
A 3
300 liter 2
- Panuntuk
membentuk kristal gula
pada masakan
Universitas Sumatera Utara
II-64
Tabel 2.2. Daftar Mesin yang Terdapat di Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu Lanjutan
No Stasiun
Nama Mesin
Merk Type
Spesifikasi Daya
Kecepatan Voltage
Frekuensi Putaran
Arus Phasa
Kapasitas Jumlah
unit Produksi
Fungsi
Reheater -
Temperatur = 78
– 80 C;
luas = 50 m; jumlah pipa
= 412 batang -
13 m
3
jam -
- -
- -
80 ton 1
- Pemanasan
gula lanjutan Receiver
masakan Silnik
- -
- 380 V
50 Hz 1450 rpm
220 A
3 55 m
3
1 -
Tangki penampungan
gula yang telah masak
Vacuum pan
Little king -
30 kW -
380 V -
1450 rpm 220
A -
25 m
3jam
1 -
Pompa penarik gula halus
6 Putaran
Putaran A B
- Diameter =
1220 mm; tinggi = 760
min; sisi dalam =
178mm siklus
- -
- -
- -
- 650 kg
masakan siklus
4 Desseldof
Germany Mengaduk gula
Putaran D -
Diameter basket =
1000 mm; tinggi =
1369 nun; diameter
saringan = 0,06 × 1,66
mm; saringan = 4
segmen
- -
- -
2200 rpm -
- 10
– 12 tonjam
1 Desseldof
Germany Mengaduk gula
Universitas Sumatera Utara
II-65
Tabel 2.2. Daftar Mesin yang Terdapat di Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu Lanjutan
No Stasiun
Nama Mesin
Merk Type
Spesifikasi Daya
Kecepatan Voltage
Frekuensi Putaran
Arus Phasa
Kapasitas Jumlah
unit Produksi
Fungsi
Putaran SHS
- Diameter =
1220 mm; tinggi = 700
min; saringan = 8
mesh; tekanan =
3,5 kgcm -
- -
- -
- -
650 kgsiklus
1 Desseldof
Germany Mengaduk gula
Pencampur AB
Horizontal U
p = 3500 mm; l =
1000 rpm 5,5
kW -
- -
- -
- -
1 Desseldof
Germany Pencampur
gula a dan b Pencampur
D Horizontal
U p = 3500
mm; l = 1000 rpm
- -
- -
- -
- -
1 Desseldof
Germany Pencampur
gula d Feed
mixer AB Horizontal
U p = 7200
mm; l = 1000 rpm
3,7 kW
- -
- -
- -
- 1
Desseldof Germany
Tangki pencampur gula
a dan b
Sugar dryer
- Panjang fluit
bed = 15000 mm; lebar
fluit bed = 1500 m;
suhu awal = 50
C; suhu akhir =
45 C; jumlah
blower = 6 set; jumlah
pemanas = 5 unit; jumlah
pendingin = 1 unit
- 172
mmenit -
- -
- -
25 tonjam 1
Kawasaki Heavy
Industrie, Ltd
Pendingin gula
Universitas Sumatera Utara
II-66
Tabel 2.2. Daftar Mesin yang Terdapat di Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu Lanjutan
No Stasiun
Nama Mesin
Merk Type
Spesifikasi Daya
Kecepatan Voltage
Frekuensi Putaran
Arus Phasa
Kapasitas Jumlah
unit Produksi
Fungsi
7 Pengemasan
Mesin pengemasan
packaging -
Berat = 50 kg
- -
- -
- -
- 400
karung jam
2 -
Memasukan gula ke dalam
karung 8
Work shop Mesin bubut
112-M-4- TH
- 4 kW
- 380 V
- 1440 rpm
380 A
- -
- -
Proses pembubutan
Mesin scrap Y90L-4
- 1,5
kW -
380 V -
1400 rpm 3,7 A
- -
- -
Bor C90L-4
- 2 HP
- 380 V
- 1430 rpm
3,8 A -
- -
- Proses
pengeboran Gerinda
Y100LA-4 -
2,2 kW
- 1380 V
- 1430 rpm
8,7 A -
- -
- Proses
pengerindaan 9
Boiler Mesin boiler
H-1.6005 Temperatur
uap = 325 C
± 10 C;
tekanan = 20 kgcm
2
- -
- -
- -
- -
2 Yosihimi
ne Japan 10
Turbin uap -
Tekanan masuk = 18
kgcm
2
3600 kW
- -
- 5800 rpm
- -
- 2
11 Mesin diesel
C6DABH OS
- 480
BHP -
- -
1500 rpm -
- -
2 Kubota
Japan
Universitas Sumatera Utara
V-1
2.7.2. Peralatan
Jenis peralatan yang digunakan di Pabrik Gula PTPN II Kwala Madu adalah:
Tabel 2.3. Jenis Peralatan Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu No.
Nama Peralatan Klasifikasi
1 Saringan Gula Vibrating
Screen a.
Lebar saringan : 1800 mm b.
Paniano saringan : 3600 mm c.
Kapasitas : 30 ton jam d.
Kemiringan : 10 e.
Fungsi: menyaring gula
2 Saringan Gula Kasar
a. Jumlah : 3 segmen
b. Lubang saringan : 9 mesh
c. Diameter kawat : 0,8 mm
d. Fungsi : menyaring gula
3 Saringan Gula Normal
a. Jumlah : 3 segmen
b. Lubang saringan : 22 mesh
c. Diameter kawat : 0,4 mm
d. Fungsi : menyaring gula
4 RawJuice Tank
a. Kapasitas : 20 m
3
b. Jumlah : 1 unit
c. Fungsi : tangki penampung nira mentah
d. Ukuran : 2000 mm x 7300 mm x 1200
mm
5 Truck Tipper
a. Merk Tipe : Hidrolik Flex USA
b. Kapasitas : 15 ton
c. Jumlah : 1 unit
d. Fungsi : memindahkan tebu dari bank
truk ke feeding cane carrier 6
Magnetic Tramp Liron Seporator
a. MerkTipe : Eliez Magnetic Japan
b. Jumlah: 1 unit
c. Fungsi : membersihkan tebu dari
kotoran berupa logam
7 Cane Lifter Hilo
a. Produksi : Cameco U.S.A 19811
b. Tipe : Hilo
c. Kapasitas : 10 ton
d. Jumlah : 2 unit
e. Fungsi : mengangkat tebu dari truk
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.3. Jenis Peralatan Pabrik GulaPT.PTPN II Kwala Madu Lanjutan
No. Nama Peralatan
Klasifikasi
8 Buffer Tank
a. Volume : 30 m
3
b. Ukuran : 3450 mm x 3300 mm
c. Fungsi : tangki tunggu nira kental
d. Jumlah : 1 unit
9 Imbibisi
Water Tank a.
Kapasitas : 20 m
3
b. Jumlah : 1 unit
c. Fungsi : tangki air imbibisi
10 Bagacillo Fan
a. Kapasitas : 240 m
3
b. Jumlah : 1 unit
c. Fungsi : penyaring ampas tebu
d. Merk Type : KHI Japan
11 Cake Bunker
a. Kapasitas : 64 m
3
b. Jumlah : 1 unit
c. Fungsi : menampung ampas halus hasil
gilingan
12 Grasshopper Strainer
a. Kapasitas : 20 m
3
b. Jumlah : 1 unit
c. Fungsi : mengayak kapus agar didapat
kapur yang cukup halus d.
Merktipe : KHI Japan
2.8. Utilitas
Utilitas adalah fasilitas pendukung kelancaran proses produksi di suatu pabrik. Kebutuhan akan utilitas di Pabrik Gula Kwala Madu meliputi:
1. Penyediaan Air
Air yang digunakan untuk Pabrik Gula Kwala Madu adalah berasal dari sungai. Air tersebut tidak berlangsung digunakan untuk proses produksi
Universitas Sumatera Utara
maupun air umpan ketel, sebab air sungai itu belum memenuhi persyaratan untuk digunakan. Oleh karena itu diperlukan perlakuan terhadap air agar
memenuhi syarat untuk digunakan.Air yang telah diproses diantaranya adalah air bersih yang masuk ke dalam storage tank.Air ini dibagikan ke boiler,
stasiun gilingan, stasiun pemurnian, stasiun masakan, untuk air pendingin pada peralatan dan pompa-pompa stasiun masakan dimana air yang
digunakan ini diproses lagi.Disamping itu air dari storage tank digunakan untuk pencuci peralatan, lantai dan pemakaian lainnya.
2. Penyediaan Tenaga Listrik
Uap kering yang dihasilkan boiler masuk ke power house untuk menggerakan turbin. Turbin menggerakkan gear untuk memutar generator yang dihasilkan
arus listrik. Dalam masa giling, listrik yang dihasilkan digunakan untuk keperluan:
a. Penerangan pabrik, kantor dan komplek perumahan.
b. Penggerak alat-alat proses produksi.
Sedangkan di luar masa giling, pembangkit listrik yang digunakan adalah mesin diesel dan listrik yang dihasilkan untuk keperluan penerangan,
workshop, penggerak motor listrik dan lain-lain. 3.
Penyediaan Tenaga Uap Penyediaan tenaga uap yang terdapat di Pabrik Gula Kwala Madu berasal dari
2 unit boiler jenis pipa air dengan tipe H-1600S dengan kapasitas masing- masing 60 ton uapjam dimana uap yang dihasilkan kedua boiler ini berguna
untuk:
Universitas Sumatera Utara
a. Penggerak turbin uap generator listrik.
b. Penggerak lima unit turbin penggiling.
c. Perggerak turbin uap Feed Water Pump pengisian air ketel
d. Men-suply uap untuk keperluan proses seperti untuk pemurnian,
evaporator, masakan, putaran, sugar dryer and cooler. 4.
Workshop Kegunaan workshop adalah pelayanan teknis, produksi dan pelayanan
jasa.Pabrik Gula Kwala Madu memiliki workshop yang bertugas melayani perbaikan dan perawatan. Dalam pengoperasian, operator biasanya
mendatangi tempat-tempat dimana terjadinya kerusakan peralatan ataupun diperbaikan di workshop yang ada, antara lain BPT Bagian Pelayanan
Teknis. Bagian ini berfungsi untuk melayani pekerja-pekerja pabrik yang tidak biasa dilayani oleh workshop.
Contoh: pengangkutan tebu, pemakaianalatberat. 5.
Laboratorium Laboratorium juga memiliki peranan dalam pengawasan dan penentuan mutu
hasil produksi yang merupakan tujuan utama dari seluruh produksi. Pengawasan yang dilakukan di laboratorium adalah sebagai berikut:
a. Analisis pada proses:
1 Tebu, meliputi persentase dari pada sabut, brix, pol, kadar air dan
kotoran. 2
Nira gilingan I sampai IV, meliputi persentase brix, pol, hasil kemurnian HK.
Universitas Sumatera Utara
3 Ampas, meliputi persentase pol, zat kering, kadar air.
4 Nira mentah, meliputi persentase pol, brix, HK, kadar kapur, kadar
phospat. 5
Nira encer meliputi persentase pol, brix, HK, kadar kapur, kadar phospat.
6 Blotong, meliputi persentase pol, zat kering, air, ampas.
7 Kapur, meliputi persentase CaO aktif, suhu, bau, kotoran.
8 Nira kental, meliputi persentase brix, pol, HK, gula reduksi, sakarosa,
pH. 9
Masakan gula D1, D2, A, B, SHS, meliputi persentase brix, pol, HK, warna.
10 Tetes, meliputi persentase brix, pol, HK, sakarosa, abu, gulareduksi.
b. Analisapadautilitas yang meliputi:
1 Pengolahan air.
2 Air Boiler.
3 Air pengisi ketel.
Semua utilitas diatas cukup mendukung kelancaran proses produksi gula tersebut. Akan tetapi, penyediaan air untuk bahan tambahan produksi gula kurang
baik dikarenakan sumber airnya berasal dari sungai.Sebaiknya, air yang digunakan berasal dari air yang berasal dari dalam tanah.
Universitas Sumatera Utara
2.9. Safety and Fire Protection