commit to user 78
Demikian pula untuk motivasi belajar siswa, antara hasil tindakan siklus I dengan siklus II diperoleh perbedaan mean sebesar: 4,2632, dengan nilai t-hitung
sebesar: 1,472, sign. 0.149. Hasil uji-t tersebut juga menunjukkan nilai signifikansinya di atas 0,05 5 yang berarti tidak signifikan.
Sedangkan perbandingan hasil belajar antara siklus II dan III diperoleh perbedaan mean sebesar: 5.2632, dan nilai t-hitung sebesar: 8,435, dengan sign.:
0,000. Karena nilai signifikansinya kurang dari 0,05 5, berarti perbedaan nilai hasil belajar tersebut adalah signifikan.
Motivasi belajar siswa natara siklus II dan III juga menunjukkan hasil yang signifikan, dibuktikan dengan perbedaan mean sebesar: 11,7895 dan nilai t-
hitung sebesar: 5,509, dengan sign.: 0.000. Hasil analisis uji-t ini membuktikan bahwa peningkatan motivasi belajar siswa tersebut benar-benar peningkatan yang
signifikan. Berdasarkan apa yang diperoleh selama proses pelaksanaan tindakan, dan
hasil diskusi reflektif mengenai pelaksanaan tindakan siklus 1,2,3 diperoleh kesimpulan bahwa sintak model pembelajaran GI sudah dapat dilaksanakan sesuai
dengan yang direncanakan dalam RPP. Oleh karena itu tidak ada hal yang secara prinsip perlu dilakukan perubahan pada rancangan atau desain pembelajaran dan
perangkatnya.
D. Kendala dan Keterbatasan
Namun demikian pada aspek implementasinya pada guru dan siswa masih perlu mendapatkan perhatian agar pembelajaran lebih terkendali dan bermakna,
commit to user 79
serta untuk lebih memperjelas dan mempertegas tujuan model pembelajaran GI yang semestinya. Sehingga perlu diperhatikan beberapa hal :
1 Permasalahan yang masih dirasakan adalah guru masih belum sepenuhnya dapat meninggalkan kebiasaan lama yaitu keinginan
menempatkan diri sebagai sumber belajar utama dan mendominasi kelas. Guru seringkali berkepanjangan dalam memberikan
tanggapan, petunjuk, atau penjelasan mengenai suatu hal. Guru juga sering intervensi terlalu jauh saat siswa sangat antusias
mendiskusikan sesuatu, sehingga sebagaian siswa kemudian menarik diri dari partisipasinya.
2 Guru masih nampak canggung ketika menerapkan langkah-langkah sintak dalam metode pembelajaran kooperatif model Group
Investigation GI yang dituangkan dalam RPP. Karena model pembelajaran ini baru dilaksanakan pada siswa jurusan Pemasaran
SMK PGRI 3 Kediri, sehingga guru masih perlu untuk memahami setiap sintak yang ada.
3 Masalah kebermaknaan pemberian penguatan dan penerapan prinsip pengelolaan kelas. Guru nampak kurang tepat dalam
menerapkan prinsip pemberian pujian dan teguran reward and punisment. Guru nampak belum dapat menempatkan diri sebagai
pengendali pembelajaran, dan masih nampak sebagai penguasa kelas selama pembelajaran.
Sedangkan jika diamati dari aspek siswa, juga masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
commit to user 80
1 Ekspresi kebebasan berpikir dan berpendapat masih nampak belum secara total ditunjukkan dalam pembelajaran. Bahkan ada kesan
beberapa siswa langsung menerima saja begitu guru menanggapi sesuatu hal. Kebiasaan mempertahankan argumentasi yang lemah ini
diduga juga akibat guru selama ini menguasai atau mendominasi kebenaran.
2 Siswa cenderung memakai satu sumber belajar yang sudah ada, sehingga terjadi keterbatasan untuk dapat memahami suatu topik
pembelajaran yang akan dibahas. 3 Masih perlu dilakukan upaya meningkatkan keterampilan menemukan
masalah dan mencari pemecahannya melalui bentuk-bentuk kegiatan pembelajaran yang lebih bermakna.
Selain hal-hal yang telah dikemukakan di atas, perlu juga disampaikan hambatan dan Keterbatasan yang dialami selama pelaksanaan tindakan.
Berdasarkan hasil analisis pelaksanaan tindakan selama tiga siklus dirasakan hambatan, keterbatasan atau kendala sebagai berikut:
1 Komitmen guru untuk menerapkan secara benar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan menjadikannya sebagai pedoman dalam
pembelajaran masih nampak sulit dilakukan. Ini berarti guru belum secara konsisten menerapkan hal-hal yang telah direncanakan dalam RPP. Hal ini
terjadi karena selama ini guru tidak menjadikan RPP sebagai pedoman saat melaksanakan pembelajaran.
2 Ada kesan bahwa guru masih belum sepenuhnya dapat meninggalkan kebiasaan lama yaitu keinginan menempatkan diri sebagai sumber belajar
commit to user 81
utama dan mendominasi kelas. Guru seringkali berkepanjangan dalam memberikan tanggapan, petunjuk, atau penjelasan mengenai suatu hal.
3 Pemahaman guru terhadap langkah-langkah sintak pembelajaran belum utuh, sehingga masih terasa kegiatan pembelajaran pada setiap tahapan
sintak seolah-olah terpisah dengan tahapan lainnya. 4 Keinginan guru untuk mendominasi kelas masih nampak, terutama pada
saat siswa mengerjakan tugas kelompoknya, guru masih saja berbicara atau memberikan penjelasan yang semestinya kurang perlu. Guru juga
sering intervensi terlalu jauh saat siswa sangat antusias mendiskusikan sesuatu, sehingga sebagaian siswa kemudian menarik diri dari
partisipasinya. 5 Petunjuk implementasi model atau panduan guru dalam menerapkan
model pembelajaran GI kurang rinci dan jelas, sehingga agak menyulitkan guru dalam memahaminya. Hal ini tentunya tidak akan terjadi jika sudah
ada buku pedoman guru yang rinci dan lengkap dalam menerapkan model pembelajaran GI.
6 Kurang sosialisasi latihan sebelum tindakan dilakukan, sehingga pada pelaksanaan tindakan siklus I guru nampak sangat canggung, sehingga
langkah-langkah pembelajaran belum dapat dilaksanakan secara benar. Sangat dapat dimengerti karena memang penerapan model pembelajaran
GI ini dapat dikatakan yang pertama kalinya, sehingga selain ada perasaan kurang percaya diri juga karena guru belum paham benar apa yang
semestinya dilakukan.
commit to user 82
Sedangkan jika diamati dari aspek siswa, juga masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1 Kurangnya kesiapan siswa dalam mempersiapkan topik pembahasan yang hanya tergantung pada satu sumber ajar
2 Siswa belum dapat menunjukkan ekspresi kebebasan berpikir dan berpendapat dimana masih ada siswa yang tidak aktif dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model Group Investigation GI
3 Beberapa siswa masih terlihat hanya ikut-ikutan dalam kelompok dan menerima saja ketika guru menanggapi sesuatu
4 Siswa masih lemah dalam mempertahankan argumentasi kelompoknya dalam menaggapi topik yang dibahas, sehingga perlu dilakukan upaya
meningkatkan keterampilan mengeksplorasikan sikap dan perasaan siswa melalui bentuk-bentuk kegiatan pembelajaran yang lebih bermakna.
Ungkapan perasaan sebagian siswa mengenai suatu hal masih nampak semu, formal, terkesan hanya diucapkan, bukan berdasar pada nilai yang
ada di hatinya. Disinilah perlunya guru mengembangkan model-model pembelajaran yang tidak sekadar membentuk kemampuan kognitif belaka.
commit to user
BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil tindakan yang telah dilakukan sebanyak 3 siklus, dapat disimpulkan:
1. Melalui siklus tindakan pembelajaran dapat ditemukan langkah-langkah yang efektif penerapan metode Group Investigation dalam matadiklat
Pemasaran. 2. Melalui siklus tindakan pembelajaran yang menerapan metode Group
Investigation GI dalam matadiklat Pemasaran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
3. Melalui siklus tindakan pembelajaran yang menerapan metode Group Investigation dalam matadiklat Pemasaran dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
B. Implikasi
Hasil penelitian ini memberikan implikasi baik teoritis maupun praktis. Secara praktis, beberapa implikasi dari hasil penelitian tindakan ini adalah:
1. inovasi pembelajaran merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan guru secara terus menerus. Hasil inovasi metode
pembelajaran GI sebagaimana dilakukan pada penelitian ini memberikan contoh bahwa inovasi tersebut memang benar dibutuhkan
dalam pembelajaran. Bentuk inovasi yang dilakukan guru akan