Pembahasan Hasil Tindakan. HASIL PENELITIAN

commit to user 74 4. Tahap Organizing Seluruh anggota kelompok telah aktif dan berusaha memberikan kontribusinya pada pekerjaan kelompok. Siswa juga sudah memahami bagaimana membuat laporan, dan telah menunjuk wakilnya secara aklamasi untuk mewakili presentasi kelas. 5. Tahap Presenting Bentuk penyajian kelompok pada presentasi kelas bervariasi, siswa pendengar sangat serius memperhatikan dengan menyampaikan pertanyaan yang cukup baik. 6. Tahap Evaluating. Siswa sudah dapat mengkolaborasi atau membuat rangkuman secara komprehensif tentang hasil presentasi dari seluruh kelompok. Siswa juga dapat mengerti mengenai apa yang mereka hasilkan dari pembahasan dalam kelompok dan diskusi kelas yang mereka lakukan. Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan tahapan-tahapan pembelajaran pada siklus III sebagaimana diuraikan di atas, secara umum dapat disimpulkan bahwa secara prinsip langkah-langkah sintak yang dituangkan dalam RPP sudah baik dan dapat diterapkan.

C. Pembahasan Hasil Tindakan.

Wina Sanjaya 2006:106 berpendapat bahwa belajar kooperatif dapat dijelaskan dari beberapa perspektif, yaitu perspektif motivasi, perspektif sosial, perspektif perkembangan kognitif dan perspektif elaborasi kognitif. Perspektif motivasi, artinya bahwa penghargaan yang diberikan kepada kelompok commit to user 75 memungkinkan setiap anggota kelompok akan saling membantu. Dengan demikian keberhasilan setiap individu pada dasarnya adalah keberhasilan kelompok. Hal semacam ini akan mendorong setiap anggota kelompok untuk memperjuangkan keberhasilan kelompoknya. Berdasarkan hasil pengamatan selama 3 siklus tindakan sebagaimana telah dikemukakan di atas, dapat dikemukakan perbandingan efektivitas tindakan masing-masing siklus sebagai berikut: Tabel 4.14 Perbandingan Hasil Tindakan Siklus I, II, III Aspek Siklus-1 Siklus-2 Siklus-3 Nilai Ktg. Nilai Ktg. Nilai Ktg. Aktivitas Siswa 58,89 K 68,89 C 80,00 B Aktivitas Guru 58,95 K 78,95 B 87,37 BS Motivasi Belajar 67,07 C 71,27 B 82,95 B Hasil Belajar 69,08 B 70,39 B 75,66 B K= kurang, C= cukup, B= baik, BS= baik sekali Tabel di atas menunjukkan adanya kemajuan yang signifikan dari siklus ke siklus, yang menandakan bahwa tindakan yang diberikan benar-benar menuju kearah lebih baik, dan memberikan pengaruh yang baik pula terhadap aktivitas guru, aktivitas siswa, motivasi belajar siswa, dan hasil belajar siswa. Data-data hasil observasi sebagaimana disajikan dalam tabel di atas, jika disajikan dengan grafik sebagai berikut: commit to user 76 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Siklus-1 Siklus-2 Siklus-3 Aktivitas Siswa Aktivitas Guru Motivasi belajar Hasil belajar Gambar 4.1: Perbandingan Hasil Tindakan Berdasarkan tabel dan grafik sebagaimana dikemukakan di atas nampak bahwa tindakan yang diberikan selama tiga siklus menunjukkan efektivitas yang cenderung meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran GI terbukti efektivitasnya untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa motivasi merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang. Wahjosumidjo 1992:174. Penerapan metode GI dalam pembelajaran terbukti memenuhi kebutuhan psikologis tersbut, karena terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Meningkatnya motivasi belajar siswa tersebut akan mempengaruhi peningkatan prestasi belajarnya. Hal ini sesuai dengan teori sebagaimana commit to user 77 dikemukakan oleh Ngalim Purwanto 1987:81 menjelaskan bahwa motivasi berfungsi mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak sebagai motor yang memberikan energikekuatan kepada seseorang, dan menentukan arah perbuatan yaitu ke arah perbuatan atau perwujudan suatu tujuan atau cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang ditempuh untuk keberhasilan pencapaian tujuan. Namun demikian agar lebih meyakinkan apakah peningkatan tersebut benar-benar signifikan, dilakukan uji statistika dinferensial menggunakan uji-t paired t-test. Hasil analisis uji-t nampak pada tabel berikut: Tabel 4.15 Hasil Uji-t Perbandingan Hasil Tindakan Siklus I, II, III Paired Samples Test -1,3158 4,74829 ,77027 -2,8765 ,2449 -1,708 37 ,096 -5,2632 3,84626 ,62395 -6,5274 -3,9989 -8,435 37 ,000 -4,2632 17,84723 2,89520 -10,1294 1,6031 -1,472 37 ,149 -11,7895 13,19123 2,13990 -16,1253 -7,4536 -5,509 37 ,000 Hasil tes siklus- Hasil tes siklus- Pair 1 Hasil tes siklus- Hasil tes siklus- Pair 2 Motivasi siklus-1 Motivasi siklus-2 Pair 3 Motivasi siklus-2 Motivasi siklus-3 Pair 4 Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper 95 Confidence Interval of the Difference Paired Differences t df Sig. 2-tailed Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa perbandingan hasil analisis uji-t data motivasi belajar dan hasil belajar menunjukkan bahwa antara siklus I dengan siklus II belum menunjukkan adanya perbedaan hasil tindakan yang signifikan. Perbedaan nilai rerata mean hanya sebesar: 1,3158. Untuk hasil belajar diperoleh nilai t-hitung sebesar: 1,708, dengan sign.: 0.096. Karena nilai signifikansinya diatas 0,05 5 berarti tidak signifikan. commit to user 78 Demikian pula untuk motivasi belajar siswa, antara hasil tindakan siklus I dengan siklus II diperoleh perbedaan mean sebesar: 4,2632, dengan nilai t-hitung sebesar: 1,472, sign. 0.149. Hasil uji-t tersebut juga menunjukkan nilai signifikansinya di atas 0,05 5 yang berarti tidak signifikan. Sedangkan perbandingan hasil belajar antara siklus II dan III diperoleh perbedaan mean sebesar: 5.2632, dan nilai t-hitung sebesar: 8,435, dengan sign.: 0,000. Karena nilai signifikansinya kurang dari 0,05 5, berarti perbedaan nilai hasil belajar tersebut adalah signifikan. Motivasi belajar siswa natara siklus II dan III juga menunjukkan hasil yang signifikan, dibuktikan dengan perbedaan mean sebesar: 11,7895 dan nilai t- hitung sebesar: 5,509, dengan sign.: 0.000. Hasil analisis uji-t ini membuktikan bahwa peningkatan motivasi belajar siswa tersebut benar-benar peningkatan yang signifikan. Berdasarkan apa yang diperoleh selama proses pelaksanaan tindakan, dan hasil diskusi reflektif mengenai pelaksanaan tindakan siklus 1,2,3 diperoleh kesimpulan bahwa sintak model pembelajaran GI sudah dapat dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan dalam RPP. Oleh karena itu tidak ada hal yang secara prinsip perlu dilakukan perubahan pada rancangan atau desain pembelajaran dan perangkatnya.

D. Kendala dan Keterbatasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMA Negeri 1 Pematangsiantar

3 43 165

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR PADA SISWA KELAS X TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 1 BALIGE TOBA SAMOSIR.

0 2 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation berbasis lingkungan untuk meningkatkan aktivitas belajar ipa pada siswa kelas iv sd ne

0 1 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SAWIT TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 2 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN SETRATEGI GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Setrategi Group Investigation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD N 01 Ngunut

0 1 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BAHAN BANGUNAN.

0 1 42

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA DIKLAT DKKTM.

0 0 64

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT KONSTRUKSI BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG - repository UPI S TB 1105927 Title

0 0 3