Refleksi Refection Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Siklus I

commit to user 57 4 Tes Hasil Belajar Siswa Nilai tes hsil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran post-test siklus I disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.5 Nilai Tes Hasil Belajar siklus I N Jml. siswa Nilai Tertinggi Nilai Terendah Total Nilai Rata- rata Prosentase Ketuntasan 38 80 55 2625 69,08 55,26 Berdasarkan tabel di atas nampak bahwa hasil belajar pada siklus I hanya diperoleh taraf ketuntasan belajar 55,26, berarti tidak tuntas. Sedangkan ketuntasan siswa ditentukan 85 siswa bias menguasai materi yang telah diberikan dengan nilai kriteria ketuntasan minimal 70. Ketidak tuntasan hasil belajar siswa menunjukkan bahwa pelaksanaan pada siklus I masih perlu tindakan lanjut untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang dapat dilaksanakan pada siklus II dengan melakukan post tes yang dilaksanakan pada akhir kegiatan pembelajaran.

d. Refleksi Refection

Proses dan hasil pembelajaran pada siklus I, secara umum dapat dianalisis bahwa selama 2 jam pelajaran aktivitas siswa yang muncul bervariasi. Aktivitas guru dalam menerapkan langkah-langkah model pembelajaran GI juga masih nampak belum terarah, masih kurang tegas dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa. Secara rinci kekurangan yang nampak pada siklus I sebagai berikut: commit to user 58 1. Tahap Grouping 1 Sebagian besar siswa hanya menggunakan 1 buku teks sebagai sumber, sehingga kesulitan untuk menentukan dan memilih topik yang akan dibahas. Guru juga masih kurang dalam memberikan arahan agar siswa menggali sumber-sumber yang lebih luas. 2 Jumlah kelompok masih terlalu besar yaitu antara 6-8 orang, semestinya hanya 4-5 orang. Guru nampak kesulitan mengarahkan agar siswa membatasi jumlah kelompok maksimal 5 orang saja. 3 Siswa juga masih cenderung berkelompok dengan teman dekatnya, bukan disesuaikan dengan topik yang akan dibahas atau dipilih. 2. Tahap Planning 1 Pada umumnya siswa masih kesulitan dalam merencanakan topik yang akan dibahas. Disamping itu guru juga masih kurang dalam memberikan penjelasan atau mengarahkan siswa merencanakan topik yang akan dibahas. 2 Siswa masih cenderung bekerja sendiri-sendiri, guru tidak mengambil inisiatif untuk segera mengarahkan siswa dalam kegiatan kelompok. 3 Sebagian besar masih nampak bingung mengenai apa yang akan dilakukan. 3. Tahap Investigation 1 Pada umumnya siswa masih terbatas dalam memperoleh informasi karena memang sumber yang dimiliki juga terbatas. 2 Masih banyak anggota kelompok yang pasif. commit to user 59 3 Diskusi belum nampak intens dalam aktivitas setiap kelompok. 4. Tahap Organizing 1 Pada setiap kelompok nampak hanya 2-3 orang saja yang aktif menulis dan menentukan pesan-pesan penting dalam protek kelompok. 2 Bagaimana kelompok akan melaporkan hasil juga belum disepakati bersama, dan guru juga kurang dalam memberikan pengarahan mengenai bentuk laporannya. 3 Pembentukan tim diskusi kelas masih memrlukan campur tangan bahkan dilakukan berdasarkan tunjukan oleh guru, bukan berdasar kesepakatan siswa sendiri. 5. Tahap Presenting 1 Bentuk penyajian kelompok monoton, pada umumnya sama yaitu membacakan pokok-pokok hasil kerja kelompok. 2 Siswa yang tidak terlibat pada presentasi mewakili kelompok nampak kurang memperhatikan, bahkan membuat kegiatan lain yang kontra produktif, misalnya mengobrol. 3 Kelompok pendengar kurang responsif, tidak tanggap mengenai apa isi presentasi, sehingga terkesan tanggung jawab hanya ada pada tim presentasi saja. 6. Tahap Evaluating 1 Siswa nampak kesulitan untuk menggaungkan, mengkolaborasi hasil presentasi dari seluruh kelompok. commit to user 60 2 Siswa belum dapat mengambil manfaat secara keseluruhan dari apa yang telah dikerjakan oleh masing-masing kelompok. 3 Guru sudah melakukan evaluasi hasil belajar sesuai ketentuan. Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan tahapan-tahapan pembelajaran pada siklus I sebagaimana diuraikan di atas, secara umum dapat disimpulkan bahwa secara prinsip langkah-langkah sintak yang dituangkan dalam RPP sudah baik. Permasalahannya terletak pada bagaimana penerapannya. Sehingga yang perlu diperhatikan guru adalah bagaimana mengendalikan kegiatan pembelajaran pada setiap tahapan. Kelengkapan atau instrumen-instrumen yang dipakai juga tidak ada masalah, dan tetap akan digunakan sebagaimana dilakukan pada siklus I.

3. Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Siklus II

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMA Negeri 1 Pematangsiantar

3 43 165

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR PADA SISWA KELAS X TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 1 BALIGE TOBA SAMOSIR.

0 2 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation berbasis lingkungan untuk meningkatkan aktivitas belajar ipa pada siswa kelas iv sd ne

0 1 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SAWIT TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 2 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN SETRATEGI GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Setrategi Group Investigation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD N 01 Ngunut

0 1 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BAHAN BANGUNAN.

0 1 42

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA DIKLAT DKKTM.

0 0 64

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT KONSTRUKSI BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG - repository UPI S TB 1105927 Title

0 0 3