commit to user 34
hari semester dan akhir pendidikan yang biasanya dituangkan dalam bentuk nilai raport, nilai UAS dan UAN atau nilai pada STL dan lain-lain.
Menurut Brunner 1960, dalam proses belajar dapat dibedakan menjadi tiga fase, yaitu 1 Informasi, 2 Transformasi, 3 Evaluasi. Dalam proses belajar
ketiga fase ini selalu terdapat. Yang menjadi masalah ialah berapa banyak informasi diperlukan agar dapat ditrasformasi. Hal ini antara lain bergantung pada
hasil yang diharapkan, minat, keinginan untuk mengetahui dan dorongan untuk menemukan diri sendiri.
Informasi, dalam tiap pelajaran kita peroleh sejumlah informasi, ada yang menambah pengetahuan yang telah kita miliki, ada yang memperhalus dan
memperdalamnya, ada pula informqasi yang bertentangan dengan apa yang telah kita ketahui sebelumnya, misalnya bahwa tidak ada energi yang lenyap tetapi
berubah menjadi bentuk energi lainnya. Transformasi, informasi itu harus dianalisis, diubah atau ditransformasikan
ke dalam bentuk yang lebih abstrak atau konseptual agar dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih luas. Dalam hal ini bantuan guru sangat diperlukan.
Evaluasi, evaluasi selalu memegang peranan yang penting dalam segala bentuk pengajaran yang efektif. Dengan evaluasi diperoleh feedback yang dipakai
untuk memperbaiki dan merevisi bahan atau metode pengajaran, atau untuk menyesuaikan bahan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Evaluasi berguna
untuk mengetahui hingga manakah siswa telah mencapai tujuan pelajaran yang telah ditentukan, hal ini dapat diketahui dari prestasi belajar anak didiknya.
3.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
commit to user 35
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi suatu prestasi belajar siswa, sebagaimana disebutkan oleh Suhardjono 2002:2 yang menyatakan bahwa hasil
belajar siswa dipengaruhi oleh: a. Faktor penagruh yang berada di luar kendali guru, misalnya :
karakteristik dan latar belakang siswa, tujuan pembelajaran, kondisi dan mutu sarana-prasarana, managemen dan lain-lain.
b. Faktor yang sepenuhnya berada dalam kendali guru, yaitu metode mengajar dan evaluasi.
Dari keterangan tersebut di atas, maka kedua faktor variable tersebut baik variable kondisi maupun variable metode, kedua-duanya secara bersama-
sama menunjukkan adanya hubungan hasil belajar siswa. Jadi guru yang berhasil dalam mengajar siswa adalah bagaimana pada kondisi yang telah tertentu given,
guru mampu membuat atau melaksanakan metode sedemikian rupa, sehingga tercapai prestasi belajar efektif, efisien dan kemenarikan yang optimal.
Ada beberapa faktor dan komponen yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Hasil belajar siswa akan bergantung pada komponen-komponen
sebagai berikut: a.
faktor dari diri siswa, yang akan berpengaruh terhadap keberhasilan belajar adalah bakat, minat, kemampuan dan motivasi. Jadi siswa
merupakan masukan mentah raw input. b. Kurikulum, kurikulum ini mencakup landasan program dan
pengembangan, GBPP dan pedoman GBPP berisi materi atau bahan kajian yang telah disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa.
commit to user 36
c. Guru, guru bertugas membimbing dan mengarahkan cara belajar siswa
agar mencapai hasil yang optimal. Besar kecilnya peranan guru akan tergantung pada tingkat pengausaan materi, metodologi dan
pendekatannya. d. Metode, penggunaan metode yang tepat akan turut menentukan
efektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar. e.
Sarana prasarana, antara lain buku pelajaran, alat praktek, ruang belajar, perpustakaan dan laboratorium. Jadi kurikulum, guru, metode
dan saran prasarana merupakan “masukan instrumental” yang berpengaruh dalam proses belajar.
f. Lingkungan, lingkungan ini mencakup lingkungan sosial budaya,
lingkungan masyarakat, dan lingkungan keluarga serta lingkungan alam yang juga merupakan sumber belajar sekaligus masukan
lingkungan. Jadi pengaruh lingkungan sangat besar dalam proses belajar.
B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman peneliti hingga saat ini pembelajaran matadiklat Pemasaran di SMK PGRI 3 Kediri masih didominasi
oleh kegiatan konvensional, dimana aktivitas pembelajaran masih didominasi oleh kegiatan klasikal dengan dominasi pada peran guru. Sedangkan untuk menunjang
kompetensi siswa dalam dunia kerja diperlukan skill siswa untuk dapat mengetahui secara langsung interaksi yang terjadi pada kegiatan pemasaran.
Dimana siswa dapat secara langsung mengetahui dan mengamati kegiatan yang