Hakikat dan Pengertian Pembelajaran Kooperatif.

commit to user BAB II DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Deskripsi Teori.

1. Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning.

1.1 Hakikat dan Pengertian Pembelajaran Kooperatif.

Slavin, Abrani dan Chambers dalam Sanjaya, Wina, 2006:106 berpendapat bahwa belajar melalui kooperatif dapat dijelaskan dari beberapa perspektif, yaitu perspektif motivasi, perspektif sosial, perspektif perkembangan kognitif dan perspektif elaborasi kognitif. Perspektif motivasi, artinya bahwa penghargaan yang diberikan kepada kelompok memungkinkan setiap anggota kelompok akan saling membantu. Dengan demikian keberhasilan setiap individu pada dasarnya adalah keberhasilan kelompok. Hal semacam ini akan mendorong setiap anggota kelompok untuk memperjuangkan keberhasilan kelompoknya. Pembelajaran kooperatif adalah kegiatan belajar mengajar secara kelompok-kelompok kecil. Siswa belajar dan bekerjasama untuk sampai pada pengalaman belajar yang optimal, baik pengalaman individu maupun kelompok Santoso, dalam Dinas P K Prop. Jatim, 2002:20. Menurut Kauchak dan Eggen dalam Ardiana, 2003:3, pembelajaran kooperatif itu pada hakikatnya adalah strategi di mana siswa itu saling membantu dalam proses belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif itu membuahkan hasil yang sangat baik terhadap perkembangan kognitif, afektif maupun interpersonal. commit to user 14 Sedangkan pembelajaran kelompok kecil adalah pembelajaran yang dilakukan dengan cara membagi siswa satu kelas menjadi kelompok-kelompok kecil. Pendapat lain menyatakan bahwa pembelajaran kelompok kecil adalah pembelajaran yang diberikan terhadap siswa secara berkelompok dimana tiap kelompok terdiri dari 5 sampai 8 siswa Slavin, dalam Mulyani, 2002:19. Pada dasarnya, setiap manusia berbeda, karena itu mereka dapat silih asah saling mencerdaskan. Pembelajaran kooperatif secara sadar menciptakan interaksi yang silih asah, sehingga sumber belajar bukan hanya guru atau buku ajar tetapi juga sesama siswa. Dengan pembelajaran ini, siswa yang telah memahami dapat memberi penjelasan pada siswa yang kurang memahami. Manusia juga sebagai makhluk individu, karena itu ia memerlukan manusia yang lain, sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia saling berinteraksi dan memerlukan manusia lainnya, sehingga mereka harus silih asih saling menyayangi. Manusia yang satu dengan yang lainnya berbeda. Bila perbedaan itu tidak dikelola dengan baik akan timbul kesalahpahaman. Agar tidak terjadi ketersinggungan dan kesalahpahaman, perlu interaksi yang silih asuh saling tenggang rasa. Dapat dikatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asih, dan silih asuh antar sesama siswa sebagai latihan hidup di dalam masyarakat nyata.. Abdulrahman dan Bintoro, dalam Nurhadi dkk, 2003: 59-60. Pendapat lain mengemukakan bahwa: “Cooperative learning, also called collaborative learning, occurs whenever students interact in pairs or groups to share knowledge and experiences. All activities in which students work together commit to user 15 towards a common goal, from interacting with daily partners to completing long term projects with learning communities, are cooperative activities” Joyce, dalam Ardiana, 2003:3.

1.2 Unsur–Unsur Dasar Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMA Negeri 1 Pematangsiantar

3 43 165

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR PADA SISWA KELAS X TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 1 BALIGE TOBA SAMOSIR.

0 2 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation berbasis lingkungan untuk meningkatkan aktivitas belajar ipa pada siswa kelas iv sd ne

0 1 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SAWIT TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 2 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN SETRATEGI GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Setrategi Group Investigation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD N 01 Ngunut

0 1 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BAHAN BANGUNAN.

0 1 42

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA DIKLAT DKKTM.

0 0 64

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT KONSTRUKSI BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG - repository UPI S TB 1105927 Title

0 0 3