commit to user 21
dilakukan oleh siapa saja dan merupakan kegiatan yang paling sederhana dengan menggunakan media kertas, pensil pensil warna krayon. Menggambar
merupakan media yang paling ekspresif yang dengan langsung dapat mengekspresikan gagasan dalam diri seseorang. Di SD pelajaran menggambar
dapat dijadikan media bagi anak untuk mengungkapkan suasana hati, emosi, krativitas anak.
Menggambar menjadi bagian dari seni rupa, karena dalam penciptaanya memerlukan koordinasi mata dan tangan. Gambar diciptakan dengan mengolah
unsure-unsur seni rupa seperti titik, garis, bidang, warna, dan tekstur. Menggambar melatih keterampilan motorik halus mata dan tangan. Kegiatan
berkarya seni rupa dua dimensi merupakan salah satu kegiatan berkarya yang dapat diaplikasikan dalam pelajaran seni rupa di sekolah dasar.
g. Pembelajaran Menggambar
Pendidikan seni rupa yang terlaksana dalam bentuk kegiatan pembelajaran menggambar pada dasarnya meliputi pembelajaran teori, apresiasi,
dan keterampilan seni rupaSalam, 2001: 15. Pembelajaran teori menggambar berfokus pada pembinaan aspek kognitif pengetahuan kesenirupaan.
Pembelajaran keterampilan menggambar berfokus pada pembinaan praktik pengalaman langsung. Untuk melatih keterampilan berkarya, siswa didik
diharapkan dapat menggali dari budaya dan alam di sekitarnya sehingga secara tidak langsung mereka akan menjadi lebih inovatif untuk berkarya. Pada akhirnya
tercipta siswa didik yang mampu mengoptimalkan berbagai sumber dan media yang tersedia untuk menjadi produk karya seni yang berkualitas.
Pada pembelajaran menggambarmelukis di SD dengan menggunakan teknik, metode, tema, materi, dan pendekatan yang tidak sama satu dengan yang
lain. Tema-tema yang digunakan harus inovatif agar lebih merangsang siswa misalnya suasana sekitar sekolah, flora dan fauna, peristiwa di lingkungan siswa,
suasana kebun binatang, pasar tradisional dan modern, perayaan hari besar dan lain-lain. Sedangkan media yang digunakan adalah kertas gambar, cat air, krayon
pastel, spidol, pensil, kuas dan lain-lain. Metode yang digunakan adalah metode
commit to user 22
tanya jawab, ceramah, demonstrasi, dan karya wisata. Teknik berkarya teknik basah cat air, spidol, dan teknik kering krayon pastel, pensil berwarna, arang.
Meskipun pembelajaran menggambar di Sekolah Dasar didominasi oleh praktik atau pengalaman yang secara khusus membina keterampilan anak dalam
penciptaan karya, tidaklah berarti bahwa pengetahuan teori serta kemampuan apresiasi menggambar anak terabaikan. Dalam kegiatan penciptaan, pengetahuan
anak khususnya yang berkaitan dengan alat, bahan, dan teknik berkarya akan turut terbina demikian pula dengan kepekaan rasa keindahan murid akan secara
otomatis terbina melalui kegiatan penciptaan oleh karena dalam mencipta karya menggambar anak senantiasa diperhadapkan dengan keputusan–keputusan yang
menuntut kepekaan rasa seperti dalam memilih warna, tekstur, atau dalam menyusun komposisi Salam, 2001: 16.
Pembelajaran menggambar dalam konteks kurikulum yang sekarang adalah menggunakan kurikulum 2006 yang dikenal dengan KTSP Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan dengan mensyaratkan siswa mencapai batas KKM Kriteria Ketuntasan Minimal tertentu. Dalam pelaksanaannya kurikulum
pendidikan seni
rupa masih
adanya keterbatasan-keterbatasan
dalam pelaksanaannya, baik menyangkut kemampuan guru, keterbatasan siswa, maupun
kebijaksanaan sekolah dalam melaksanakan mata pelajaran menggambar.
h. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Menggambar di SD