Dimensi Person Dimensi Proces

commit to user 14 Sedangkan Eggen dan Kauchak menjelaskan bahwa ada enam ciri-ciri pembelajaran yang efektif, yaitu : 1 Siswa menjadi pengkaji yang aktif terhadap lingkungannya melalui mengobservasi, membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan serta membentuk konsep generalisasi berdasarkan kesamaan-kesamaan yang ditemukan. 2 Guru menyediakan materi sebagai fokus berfikir dan berinteraksi dalam pelajaran. 3 Aktivitas-aktivitas siswa sepenuhnya didasarkan pengkajian. 4 Guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan kepada siswa dalam menganalisis informasi. 5 Orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan keterampilan berpikir, serta 6 Guru menggunakan teknik mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan dan gaya mengajar guru. Berdasarkan definisi-definisi pembelajaran yang diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses mengatur lingkungan agar terjadi interaksi aktif antara guru dan siswa, dengan mengoptimalkan faktor internal maupun eksternal yang datang dari lingkungan individu.

e. Pengertian Kreativitas

Kreativitas dapat didefinisikan kedalam empat jenis dimensi sebagai Four P’s Creativity, yaitu dimensi Person,Proses, Press dan Product sebagai berikut :

1. Dimensi Person

Definisi kreatifitas dalam dimensi person adalah upaya mendefinisikan yang berfokus pada individu atau person dari individu yang dapat disebut kreatif.

2. Dimensi Proces

Kreatifitas dalam dimensi proses adalah upaya mendefinisikan kreatifitas yang berfokus pada proses berfikir sehingga memunculkan ide-ide unik atau kreatif. commit to user 15 Munandar, 1977 dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001 menerangkan bahwa kreatifitas adalah sebuah proses atau kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan fleksibilitas, orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi mengembangkan, memperkaya, merinci, suatu gagasan. Pada definisi ini lebih menekankan pada aspek proses perubahan inovasi dan variasi. Selain pendapat yang diuraikan diatas ada pendapat lain yang menyebutkan proses terbentuknya kreatifitas sebagai berikut : Wallas 1976 dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001 mengemukakan empat tahap dalam proses kreatif yaitu : Tahap Persiapan ; adalah tahap pengumpulan informasi atau data sebagai bahan untuk memecahkan masalah. Dalam tahap ini terjadi percobaan- percobaan atas dasar berbagai pemikiran kemungkinan pemecahan masalah yang dialami. Inkubasi ; adalah tahap dieraminya proses pemecahan masalah dalam alam prasadar. Tahap ini berlangsung dalam waktu yang tidak menentu, bisa lama berhari-har, berbulan-bulan, bertahun-tahun, dan bisa juga hanya sebentar hanya beberap jam, menit bahkan detik. Dalam tahap ini ada kemungkinan terjadi proses pelupaan terhadap konteksnya, dan akan teringat kembali pada akhir tahap pengeraman dan munculnya tahap berikutnya. Tahap Iluminasi ; adalah tahap munculnya inspirasi atau gagasan- gagasan untuk memecahkan masalah. Dalam tahap ini muncul bentuk-bentuk cetusan spontan, seperti dilukiskan oleh Kohler dengan kata-kata now, I see itu yang kurang lebihnya berarti “oh ya”. Tahap Verivikasi ; adalah tahap munculnya aktivitas evaluasi terhadap gagasan secara kritis, yang sudah mulai dicocokkan dengan keadaan nyata atau kondisi realita. Dari dua pendapat ahli diatas memandang kreatifitas sebagai sebuah proses yang terjadi di dalam otak manusia dalam menemukan dan mengembangkan sebuah gagasan baru yang lebih inovatif dan variatif divergensi berpikir.

3. Dimensi Press

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Penerapan Strategi Contextual Teaching and Learning dalam Peningkatan Pemahaman Siswa Tentang Pelajaran Akidah Akhlak di SMPI Al-Hikmah Pondok Cabe

0 26 194

Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam Peningkatan Kreativitas Matematika Siswa

0 4 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS IV SD KRISTEN MANAHAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

1 6 92

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BEGALON I LAWEYAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 4 85

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE INKUIRI KELAS III DI SD NEGERI SOMONGARI PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 11 81

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUIPENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS VA SD MUHAMMADIYAH 22 SRUNI TAHUN 2015

0 6 17

Peningkatan kemampuan menulis karangan sederhana dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning pada siswa kelas III SD N Bango semester 2 tahun ajaran 2010/2011.

0 0 97

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEWARNAI MELALUI PEMBELAJARAN KOLASE PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JELOK PURWOREJO.

1 5 179

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS III SD NEGERI PURWODADI PURWOREJO.

0 0 268