Masa Coreng Moreng The Scribbling Stage Masa Pra-Skematik Pra- Bagan The Preschematic Stage Masa Bagan The Schematic Stage

commit to user 24 menggunakan kualitas visual untuk mengekspresikan kepercayaanya. c Mengetahui bagaimana suatu kelompok masyarakat menggunakan media untuk mengekspresikan nilai-nilai sosial. d Merasakan bentuk-bentuk visual yang ada di lingkungannya. e Menginterpretasikan bentuk-bentuk visual sebagai ekspresi social. fMenilai bentuk-bentuk visual di masyarakat.

i. Kemampuan Menggambar Anak

a. Karakteristik Perkembangan Menggambar Anak

Masa anak-anak middle childhood berlangsung antara 6-12 tahun. Masa ini sering disebut masa sekolah yaitu masa matang untuk belajar. Mereka sangat peka terhadap lingkungan. Kepekaan anak dalam mengamati lingkungan sekitarnya dapat merangsang imajinasi dan kreatifitas. Mereka selalu ingin tahu, senang mencoba, meniru dan terpacu untuk mengungkapkan isi hatinya dengan apapun salah satunya dengan menggambar. Pada usia 6-12 tahun, objek gambar anak laki-laki berbeda dengan anak perempuan. Hal ini ditegaskan oleh Fisher 1978: 5 bahwa pada umumnya anak perempuan menggambar pemandangan landscape yang dilengkapi dengan pohon, bunga, pemandangan, orang dan matahari. Sementara anak laki-laki menggambar suasana perang, mobil, perahu, atau kartun. Kemampuan anak dalam menggambar tidaklah sama, hal ini dipengaruhi berbagai faktor, latar belakang, dan karakteristik gambar anak. Guru SD perlu mengetahui taraf perkembangan gambar siswa SD secara baik dengan mempertimbangkan karakteristik gambar anak. Tahapan perkembangan gambar anak menurut Lowenfield 1982 adalah sebagai berikut :

1. Masa Coreng Moreng The Scribbling Stage

Masa coreng-moreng merupakan periode bagi anak usia 2 sampai 4 tahun masa pra sekolah. Pada masa ini anak menciptakan goresan coreng moreng yang belum terkendali dan merupakan pengalaman kegiatan motorik. Periode coreng-moreng terbagi dalam tiga tahapan, yakni dari commit to user 25 corengan tak beraturan, corengan terkendali, sampai pada tahapan corengan bernama. Pada tahapan terakhir dari periode ini anak sudah memandang goresannya sebagai gambaran dari orang, gerakan, atau sesuatu yang lain. Gambar Coreng-moreng

2. Masa Pra-Skematik Pra- Bagan The Preschematic Stage

Pada tahap ini merupakan periode bagi anak berusia 4 sampai 7 tahun kurang lebih usia pendidikan sekolah Taman Kanak-Kanak. Pada tahap ini anak sudah mulai menguasai gerakan-gerakan tangannya dan telah menyadari adanya bentuk-bentuk dari apa yang digambar dengan bentuk-bentuk yang menjadi perhatiannya. Anak mengembangkan ikatan emosional dengan apa yang digambarnya. Pada mulanya bentuk-bentuk yang diciptakan masih sulit dikenali, yang selanjutnya bersifat geometris mengarah ke bagan. Gambar orang sering digambarkan menjadi bentuk lingkaran sebagai kepala yang langsung dihubungkan dengan beberapa garis untuk tangan atau kaki. Anak sudah mulai mengerti antara hubungan gambar, pikiran, dan realita, walaupun penggunaan warna masih subjektif dan tidak mempunyai hubungan tertentu dengan objek. commit to user 26 Kepala berkaki ciri umum gambar anak usia 2-4 tahun

3. Masa Bagan The Schematic Stage

Masa bagan merupakan periode bagi anak berusia 7 - 9 tahun.Istilah bagan mengacu pada bentuk-bentuk yang diciptakan secara berulang-ulang. Bentuk-bentuk seperti segitiga, bundar, lonjong, atau segi empat digunakan untuk menggambar tubuh, bagian kaki, tangan, atau pakaian dalam menggambar manusia. Pada periode ini terdapat ciri yang menarik pada gambar anak, yakni penggunaan garis dasar atau sejumlah tempat penggambaran objek- objeknya berdiri, meskipun ada kalanya gambar tampak terbalik gambar rebahan. Selain itu juga penggambaran secara tembus pandang X-Ray yang memperlihatkan sekaligus bagian luar dan dalam sebuah gambar bangunan, benda, dan lainnya. Kesadaran anak dalam penggunaan warna sudah mulai menghubungkan dengan warna objek yang digambar. commit to user 27 Gambar rebahan, penempatan objek terletak pada garis dasar gambar base line Gambar X-Ray Idioplastik, objek yang digambar tampak tembus pandang commit to user 28

4. Masa Awal Realisme The Early Realism Stage

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Penerapan Strategi Contextual Teaching and Learning dalam Peningkatan Pemahaman Siswa Tentang Pelajaran Akidah Akhlak di SMPI Al-Hikmah Pondok Cabe

0 26 194

Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam Peningkatan Kreativitas Matematika Siswa

0 4 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS IV SD KRISTEN MANAHAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

1 6 92

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BEGALON I LAWEYAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 4 85

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE INKUIRI KELAS III DI SD NEGERI SOMONGARI PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 11 81

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUIPENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS VA SD MUHAMMADIYAH 22 SRUNI TAHUN 2015

0 6 17

Peningkatan kemampuan menulis karangan sederhana dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning pada siswa kelas III SD N Bango semester 2 tahun ajaran 2010/2011.

0 0 97

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEWARNAI MELALUI PEMBELAJARAN KOLASE PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JELOK PURWOREJO.

1 5 179

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS III SD NEGERI PURWODADI PURWOREJO.

0 0 268