Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi dan persaingan bebas ini diperlukan generasi muda yang kreatif dan inovatif. Untuk menghadapi persaingan di dunia luar tidak hanya mengandalkan kepandaian saja. Anak perlu dibina dan dilatih sejak dini untuk mengembangkan potensi dan kreatifitasnya. Pembinaan kreatifitas anak dapat dilatih melalui berbagai macam pelajaran salah satunya melalui pelajaran menggambar. Mata pelajaran mengambar adalah salah satu mata pelajaran yang berperan strategis dalam perkembangan kreatifitas anak, karena mempelajari keterampilan dan kesenian sama halnya melatih pola pikir anak agar kreatif, inovatif, dan responsive dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Pelajaran menggambar juga tidak hanya berperan dalam mengolah kesiapan dan kemampuan dasar anak dalam belajar, meningkatkan kecerdasan emosi anak, tetapi juga penting untuk melatih anak mengembangkan potensi, ekspresi, dan kreativitasnya. Meskipun dinilai penting bagi perkembangan anak, namun pelajaran menggambar sering diabaikan. Dewasa ini orang tua lebih menuntut anaknya untuk memiliki nilai akademik yang tinggi tanpa memperhatikan perkembangan kreativitas anak. Anak menjadi pasif dan tidak tertarik dengan pelajaran menggambar. Anak jaman sekarang lebih banyak berlomba-lomba mengejar nilai akademis dengan mengikuti berbagai macam les privat, tanpa memperhatikan pentingnya kreativitas. Bahkan nilai yang dicapai untuk pelajaran menggambar masih di bawah KKM Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 70. Hal itu antara lain terjadi karena dalam penyampaian pelajaran menggambar hanya menggunakan metode ceramah yang mungkin dianggap para guru adalah metode paling praktis, mudah dan efisien dilaksanakan tanpa persiapan. Mengajar yang hanya menggunakan metode ceramah sangat membosankan bagi siswa kelas III SD N Jelok Purworejo. Seringnya guru commit to user 2 mengganti pelajaran menggambar dengan pelajaran lain menimbulkan persepsi pada diri siswa yang menganggap pelajaran menggambar tidak penting. Apersepsi yang kurang menarik menjadikan siswa tidak memperhatikan ketika guru menjelaskan di depan kelas. Keterbatasan fasilitas dan peralatan menggambar menjadikan siswa kurang antusias dalam mengikuti pelajaran. Begitulah kondisi yang terjadi di SD Negeri Jelok, pembelajarannya masih tradisional dimana siswa hanya menerima informasi secara pasif dan pembelajarannya tidak memperhatikan pengalaman siswa. Oleh karena itu berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pelajarana menggambar terus dilakukan. Upaya itu antara lain penggunaan pendekatan yang tepat, strategi yang tepat, dan guru yang kreatif, inovatif, sabar, serius, ulet, dan mempunyai semangat dedikasi yang tinggi dalam menghadapi dinamika siswanya. Disamping itu faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar adalah dari dalam diri siswa maupun dari luar siswa. Jika kreativitas siswa tidak ditingkatkan siswa tidak akan kreatif dalam menggambar. Pembelajaran yang dilakukan guru sebaiknya dengan pendekatan yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Selain itu juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka sendiri-sendiri. Untuk mewujudkan itu salah satu caranya adalah dengan Penerapan Pendekatan Kontekstual Contextual Teaching and Learning-CTL . Contextual Teaching Learning merupakan suatu proses pembelajaran holistik yang bertujuan untuk membelajarkan peserta didik dalam memahami bahan ajar secara bermakna meaningfull yang dikaitkan dalam konteks kehidupan nyata, baik berkaitan dengan lingkungan pribadi, agama, sosial, ekonomi, maupun kultur. Sehingga peserta didik memperoleh ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang dapat diaplikasikan dan ditransfer dari satu konteks permasalahan yang satu dengan permasalahan yang lainnya Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana, 2009: 67. Deskripsi di atas belum cukup memaparkan berbagai persoalan di balik rendahnya nilai mata pelajaran menggambar, bahkan berbagai persepsi mengenai commit to user 3 mata pelajaran tersebut menyebabkan siswa pasif dan mengabaikan pelajaran ini. Sehubungan dengan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti tentang Peningkatan Kreativitas Menggambar Melalui Pembelajaran Contextual Teaching And Learning Siswa Kelas III SD N Jelok Purworejo Tahun Pelajaran 2009 2010

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Penerapan Strategi Contextual Teaching and Learning dalam Peningkatan Pemahaman Siswa Tentang Pelajaran Akidah Akhlak di SMPI Al-Hikmah Pondok Cabe

0 26 194

Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam Peningkatan Kreativitas Matematika Siswa

0 4 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS IV SD KRISTEN MANAHAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

1 6 92

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BEGALON I LAWEYAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 4 85

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE INKUIRI KELAS III DI SD NEGERI SOMONGARI PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 11 81

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUIPENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS VA SD MUHAMMADIYAH 22 SRUNI TAHUN 2015

0 6 17

Peningkatan kemampuan menulis karangan sederhana dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning pada siswa kelas III SD N Bango semester 2 tahun ajaran 2010/2011.

0 0 97

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEWARNAI MELALUI PEMBELAJARAN KOLASE PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JELOK PURWOREJO.

1 5 179

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS III SD NEGERI PURWODADI PURWOREJO.

0 0 268