commit to user 61
h. Peningkatan kreatifitas siswa dalam pelajaran menggambar dengan pendektan kontekstual.
i. Penguasaan siswa dalam pelajaraan menggambar.
j. Ketepatan waktu yang digunakan siswa untuk menyelesaikan hasil
gambarnya. k. Kepuasan siswa dalam pelajaran menggambar.
d. Tahap Analisis dan Refleksi
Guru dan kepala sekolah secara bersama-sama membahas hasil pembelajaran. Hasil akan menentukan perlu ada tidaknya melaksanakan siklus
berikutnya. Apabila dalam siklus kedua sudah menunjukkan hasil seperti yang diharapkan dengan menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar dan kreatifitas
siswa dalam menggambar, maka tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Namun guru harus tetap memperhatikan kreatifitas dan minat belajar siswa serta
terus memberikan bimbingan belajar pada anak yang minat belajarnya rendah.
commit to user 62
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Tempat Penelitian
Lembaga pendidikan yang digunakan sebagai tempat penelitian ini adalah Sekolah Dasar Negeri Jelok Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo
khususnya kelas III. Pada Tahun Pelajaran 2009 2010 SD N Jelok menerapkan kurikulum KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dengan KKM Kriteria
Ketuntasan Minimal 70 untuk mata pelajaran menggambar. Siswa yang terdaftar di kelas III pada tahun ajaran 20092010 adalah
sebanyak 11 siswa. Terdiri dari 4 siswa perempuan dan 7 siswa laki-laki. Jumlah siswa di kelas III pada tahun ini menurun dari tahun sebelumnya. Hal ini karena
mobilitas dari orang tua maupun karena faktor keberhasilan program KB. Siswa- siswa ini berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda-beda. Mereka rata-rata
berasal dari keluarga miskin dan berpenghasilan rendah. Sehingga dengan kondisi finansial yang demikian orang tua kurang begitu memperhatikan fasilitas belajar
anak. Ketika anak menggambar anak hanya menggunakan alat yang seadanya,
misalnya dengan pensil saja. Terkadang pensil dan penghapus mereka masih meminjam kelas lain. Hanya 1 anak saja yang mempunyai pensil warna dan
krayon. Ketika pelajaran berlangsung mereka saling meminjam dan menunggu antrian pewarna sehingga sering kali waktu yang digunakan tidak efisien. Hasil
gambar mereka terlihat sangat sederhana hanya diwarnai dengan pensil. Keadaan lain yang lebih memprihatinkan, terlihat ada yang menggambar dengan buku tulis
karena tidak mempunyai buku gambar. Guru juga sering mengganti pelajaran menggambar dengan pelajaran lain
yang dianggap lebih penting. Disisi lain guru juga hanya memberikan pelajaran menggambar yang monoton sehingga menyebabkan siswa jenuh dan kehilangan