Kepemilikan penyakit bergandamenular Status Tempat tinggal

1 2 15 15-35 2 20 9.09 90.91 Total 22 100 Sumber : Data primer, 2016 Tabel 5.15 menunjukkan bahwa mayoritas responden yang masuk ke dalam UPT berusia antara 15-35 tahun yakni sebanyak 20 orang 90.91. Kategori usia 15- 35 tahun merupakan kategori yang tergolong remajadewasa yang juga tergolong usia produktif. Keseluruhan responden yang adalah tuna rungu wicara dapat diartikan sebagai orang-orang yang berkebutuhan khusus yang membutuhkan pelayanan biologi, psikososial serta bimbingan spiritualkeagamaan. Meskipun usia yang sudah cukup matang jika dibandingkan dengan manusia normal tanpa kecacatan, keterbatasan dalam berkomunikasi dan berinteraksi yang dimiliki oleh remaja tuna rungu wicara menghambat mereka untuk berkembang sebagaimana remaja normal lainnya. Namun, berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.15 juga menunjukkan adanya responden yang berusia 15 tahun yakni sebanyak 2 responden 9.09 . Meskipun angka tersebut tergolong kecil, hal ini menjadi suatu permasalahan. Hal ini dikarenakan oleh standar yang dikeluarkan oleh UPT mengenai usia yang diperbolehkan untuk mendapatka pelayanan sosial berupa bimbingan biologi, psikososial serta bimbingan spiritualkeagamaan adalah antara 15-35 tahun tepat sasaran. Berdasarkan data yang disajikan tentang usia awal masuk UPT, maka nilai skala likert adalah 0.81 yang termasuk dalam kategori efektif

5.3.2.2 Kepemilikan penyakit bergandamenular

Universitas Sumatera Utara Berdasarkan penelitian dapat dilihat bahwa keseluruhan responden yang berjumlah 22 orang 100 tidak memiliki penyakit berganda ataupun penyakit menular. Penyakit menular merupakan penyakit yang cukup berbahaya dikarenakan penyakit ini dapat berpindah dari satu orang ke orang lain yang disebabkan oleh banyak faktor. Ketidakpemilikikan penyakit bergandamenular memperlihatkan bahwa UPT merupakan suatu lingkungan yang baik bagi perkembangan biologi, psikososial dan spiritualkeagamaan. Berdasarkan data yang disajikan tentang kepemilikan penyakit bergandamenular, maka nilai skala likert adalah 1 yang termasuk dalam kategori efektif

5.3.2.3 Status

Berdasarkan penelitian yang dilakukan keseluruhan responden menjawab dalam status belum menikah, sehingga dapat diketahui bahwa keseluruhan responden yang berjumlah 22 orang 100 merupakan kategori belum menikah. Hal ini cukup sesuai jika dibandingkan dengan rata-rata usia tuna rungu wicara yakni berusia 17 tahun. Kategori usia ini masih dikategorikan usia yang remajadewasa yang masih perlu belajar dan belum direkomendasikan untuk menikah. UPT yang merupakan lembaga yang memberikan pelayanan sosial bagi remaja tuna rungu wicara juga membuat aturan bahwa tuna rungu wicara yang boleh menerima pelayanan sosial berupa bimbingan biologifisik, psikososial serta bimbingan keagamaan adalah orang-orang yang statusnya belum menikah. Artinya, sasaran yang telah ditetapkan oleh UPT telah benar-benar terlaksana dan sesuai di lapangan. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data yang disajikan, maka nilai skala likert berdasarkan status menikahbelum menikah adalah 1 yang termasuk indikator efektif.

5.3.2.4 Tempat tinggal

Berdasarkan penelitian yang keseluruhan responden yang berjumlah 22 orang 100 tinggal di asrama yang disediakan oleh UPT selama dibina di UPT. Responden memperoleh tempat tinggal di asrama berkat tersedianya asrama bagi remaja tuna rungu wicara oleh pihak UPT dan merupakan kebijakan dari UPT dalam mengontrol perkembangan remaja tuna rungu wicara selama proses pembinaan. Asrama dibagi menjadi 2 bagian yakni khusus buat remaja tuna rungu wicara yang berjenis kelamin perempuan dan asrama khusus buat remaja tuna rungu wicara yang berjenis kelamin pria. Kuantifikasi skala likert tentang tempat tinggal selama dibina di UPT adalah dengan jumlah nilai dari jawaban responden yakni 22, nilai tersebut dibagi dengan jumlah responden yang berjumlah 22 orang. Nilai skala likert tentang tempat tinggal selama dibina di UPT adalah 1 termasuk dalam kategori efektif.

5.3.2.5 Surat pengantar dari pemerintah setempat Kelurahan

Dokumen yang terkait

Strategi Pekerja Sosial dalam Pelayanan Anak Tuna Rungu Wicara (Studi Kasus di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Pematang Siantar)

3 95 103

Pola Interaksi Sosial Tuna Rungu Wicara ( Studi Deskriptif Di UPTD Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara Dan Lansia Pematangsiantar )

26 167 91

Efektivitas Program Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang Cacat Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Pematang Siantar

8 67 136

Efektivitas Program Pelayanan Sosial bagi Perkembangan Biopsikososial Spiritual Remaja Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar

0 0 15

Efektivitas Program Pelayanan Sosial bagi Perkembangan Biopsikososial Spiritual Remaja Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar

0 0 2

Efektivitas Program Pelayanan Sosial bagi Perkembangan Biopsikososial Spiritual Remaja Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar

0 0 8

Efektivitas Program Pelayanan Sosial bagi Perkembangan Biopsikososial Spiritual Remaja Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar

0 1 30

Efektivitas Program Pelayanan Sosial bagi Perkembangan Biopsikososial Spiritual Remaja Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar

0 0 2

Strategi Pekerja Sosial dalam Pelayanan Anak Tuna Rungu Wicara (Studi Kasus di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Pematang Siantar)

0 0 12

Efektivitas Program Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang Cacat Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Pematang Siantar

0 0 14