Visi dan Misi Tata Cara Penanganan Tuna Rungu Wicara

sebagai daerah otonom maka Menteri Negara PAN mengeluarkan surat No. 49 TP. PAN. 8 2000 tanggal 2 Agustus 2000 yang menyatakan bahwa PSBRW Teratai Pematangsiantar di arahkan ke pemerintah daerah dalam hal ini provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan Perda No. 03 tahun 2001 tentang dinas-dinas daerah provinsi Sumatera Utara maka panti karya Harapan Bah Kapul dan Panti Sosial Bina Rungu Wicara “Teratatai” Pematangsiantar bergabung dan berubah menjadi unit Pelaksana Teknis Daerah UPTD “Harapan Teratai Bah Kapul” Pematangsiantar. Sasaran Garapan pelayanan adalah:  Lanjut usia terlantar  Penyandang cacat rungu wicara Selanjutnya sesuai dengan Peraturan Gubernur Sumatera Utara No. 33 tahun 2010 tentang struktur organisasi tugas dan fungsi UPT pada dinas kesejahteraan dan sosial provinsi Sumatera Utara berubah nomenklatur menjadi Unit Pelaksana Teknis UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Pematangsiantar.

4.2 Visi dan Misi

a. Visi  Terciptanya kenyamanan bagi lanjut usia dalam menikmati kehidupan di hari tua  Terwujudnya tuna rungu wicara mandiri dan terampil di masyarakat b. Misi  Memenuhi kebutuhan dasar bagi lanjut usia  Meningkatkan pelayanan kesehatan, keagamaan, dan perlindungan sosial kepada lanjut usia. Universitas Sumatera Utara  Mengembangkan sikap kemandirian dalam diri tuna rungu wicara melalui kegiatan bimbingan fisik mental dan sosial  Menyediakan sarana dan prasarana untuk pelatihan keterampilan praktis

4.3 Gambaran Umum Lembaga

UPT pelayanan sosial tuna rungu wicara dan lansia pematang siantar merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis UPT Dinas Kesejahteraan dan Sosial Propinsi Sumatera Utara, yang mempunyai tugas pokok dan fungsi memberikan pelayanan sosial kepada Penyandang Cacat Tuna Rungu Wicara dan Lansia Werda,berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Utara No.33 Tahun 2010 tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi UPT Dinas Kesejahteraan dan Sosial Sumatera Utara. UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia yang berdomisili di Jl.Sisingamaharaja No. 68 Pematang Siantar Sumatera Utara Jl. Lintas menuju kotawisata Parapat.

4.3.1 Dasar Hukum

1. Undang-undang RI No. 4 tahun 1997, tentang Penyandang cacat 2. Undang-undang RI No. 13 tahun 1998, tentang kesejahteraan sosial lanjut usia 3. Undang-undang RI No. 11 tahun 2011, tentang kesejahteraan sosial 4. Peraturan Gubernur Sumatera Utara No. 33 tahun 2010, tentang struktur organisasi dan fungsi dinas kesejahteraan sosial provinsi Sumatera Utara

4.3.2 Sasaran garapan

I. Pengertian dan Sasaran Garapan. Universitas Sumatera Utara Pengertian:  Penyandang cacat rungu wicara laki-laki dan perempuan yaitu: Seseorang yang menurut ilmu kedokteran dinyatakan mempunyai kelainan gangguan pendengaran atau wicara sehingga tidak dapat melakukan komunikasi secara wajar.  Lanjut usia terlantar laki-laki perempuan yaitu setiap warga negara yang telah mencapai usia 60 enam puluh tahun ke atas baik potensial maupun tidak potensial yang oleh karena sesuatu sebab mengalami hambatan fisik, psikologis maupun sosialnya. Sasaran Garapan:  Penyandang cacat rungu wicara:  Laki-laki dan Perempuan  Usia 15 – 35 tahun  Belum menikah  Sehat jasmani dan rohani  Tidak cacat ganda  Lanjut usia terlantar  Laki- laki dan perempuan  Usia 60 tahun ke atas  Sehat jasmani dan rohani  Tidak mempunyai penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan pokok meliputi sandang pangan dan kesehatan. II. Syarat penerimaan calon warga binaan sosial WBS 1. Calon WBS tuna rungu wicara a. Usia 15-35 tahun laki-laki dan perempuan Universitas Sumatera Utara b. Membawa surat keterangan Lurah kepala desa domisili c. Membawa surat berbadan sehat dari puskesmas d. Foto semua badan sebanyak 2 lembar berwarna e. Belum menikah f. Tidak cacat ganda g. Foto copy ijazah sekolah atau rapor bagi yang belum tamat sekolah h. Rujukan dari dinas sosial kabupaten kota, LSM dan organisasi sosial i. Bersedia di asramakan selama pembinaan maksimal 2 tahun j. Mengisi formulir seleksi pada waktu pendaftaran 2. Calon WBS lanjut usia a. Usia 60 tahun ke atas laki-laki dan perempuan b. Membawa surat keterangan dari lurah kepala desa domisili c. Sehat jasmani dan rohani d. Tidak menderita penyakit menular e. Rujukan dari dinas sosial kabupaten kota, LSM dan organisasi sosial f. Mengisi formulir seleksi pada waktu pendaftaran 3. Penerimaan calon Warga binaan sosial dilaksanakan setiap hari kerja senin sd jum’at pukul 08.00 sd 16.00

4.3.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubunganketerkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demi tercapainya Universitas Sumatera Utara tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur aktivitas maupun kegiatan instansi. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan instansi dapat dicapai. BAGAN 4.1 STRUKTUR ORGANISASI UPT PELAYANAN SOSIAL TUNA RUNGU WICARA LANSIA PEMATANG SIANTAR Kepala UPT Adapun uraian tugas dari Kepala Unit Pelaksana Teknis, adalah : a Menyelenggarakan pembinaan, bimbingan, arahan dan penegakan disiplin pegawai di lingkungan dinas. b Menyelenggarakan pembinaan, sinkronisasi dan pengendalian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dinas. KEPALA UPT KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL PEKERKA SOSIAL KASUB. BAG TATA USAHA STAFF Universitas Sumatera Utara c Menyelenggarakan penetapan perencanaan dan program kegiatan dinas, sesuai ketentuan yang berlaku. d Menyelenggarakan pengkajian dan menetapkan pemberian dukungan tugas atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang kesejahteraan dan sosial. e Menyelenggaraan fasilitasi penyelenggaraan program potensi sumber kesejahteraan sosial, pemberdayaan sosial, pelayanan dan rehabilitasi sosial, bantuan dan jaminan sosial. f Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan instansilembaga terkait. g Menyelenggarakan pengkoordinasian penyusunan tugas-tugas teknis serta evaluasi pelaporan yang meliputi kesekretariatan, potensi sumber kesejahteraan sosial, pelayanan dan rehabilitasi sosial, bantuan dan jaminan sosial. h Menyelenggarakan penetapan penyusunan standar, norma-norma dan kriteria-kriteria sesuai ketentuan yang berlaku. i Menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka penyelenggaraan pelayanan di bidang kesejahteraan dan sosial. j Menyelenggarakan koordinasi kegiatan dengan dinaslembaga kesejahteraan dan sosial lintas KabupatenKota. k Menyelenggarakan tugas lain, yang diberikan Gubernur sesuai tugas dan fungsinya. Pekerja Sosial Fungsional Adapun yang menjadi tugas dari pekerja sosial fungsional adalah : a Membuat kurikulum pembelajaran warga binaan sosial Universitas Sumatera Utara b Menyusun jadwal pembelajaran warga binaan sosial c Menyusun rancangan dan istrumen asesmen d Menyusun rencana bimbingan fisik, keterampilan, sosial, psikososial, advokasi e Pendampingan bimbingan pengetahuan dasar, bahasa isyarat, dan bimbingan keterampilan f Melaksanakan bimbingan sosial, psikososial, dan advokasi g Pembahasan kasus h Supervise pelaksanaan tugas i Evaluasi dan pembuatan laporan kegiatan Sub Bag Tata Usaha Adapun yang menjadi tanggung jawab Sub bag tata usaha, meliputi : a. Melaksanakan surat menyurat b. Pengusulan kenaikan pangkat, gaji berkala, dan pensiunan c. Mutasi pegawai d. Melakukan pembayaran air, listrik, dan telepon e. Mengurus gaji pegawai, honor daerah, honor lepas f. Memelihara sarana dan prasarana g. Pembinaan pegawai apel pagi dan sore, upacara hari kesadaran nasional h. Menginventarisasi barang

4.3.4 Sarana dan Prasarana Panti Tabel 4.1

Sarana dan Prasarana UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar Universitas Sumatera Utara No Nama Bangunan Luas m 2 Jumlah unit 1 Kantor 312 1 2 Aula 392 1 3 Mess 200 5 4 Wisma I 48 1 5 Wisma II, III 72 2 6 Ruang Keterampilan pertukangan kayu 184 1 7 Ruang keterampilan menjahit, salon 147 1 8 Ruang pendidikan I 100 1 9 Ruang pendidikan II 216 1 10 Ruang pendidikan III 48 1 11 Dapur dan ruang makan 213 1 12 Garasigudang 340 1 13 Asrama putra WBS Rungu Wicar 255 1 14 Asrama putri WBS Rungu Wicar 110 1 15 Asrama WBS Lanjut Usia I, II, III 74 1 16 Rumah dinas kepala 74 1 17 Rumah keshatanpoliklinik 100 1 18 Ruang perawatan 30 2 19 pos jaga 9 1 UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Pematang Siantar memiliki luas areal 56.500 m 2 .

4.4 Tata Cara Penanganan Tuna Rungu Wicara

Warga binaan sosial tuna rungu wicara sejumlah 36 orang, terdiri dari orang laki-laki dan orang perempuan. Proses pelayanan dilakukan dengan beberapa tahap, yakni : I. Pelayanan Bagi WBS RUNGU WICARA DAN LANJUT USIA a Pendekatan Awal 1. Sosialisasi program, Orientasi dan Konsultasi, Kegiatan ini terdiri dari Universitas Sumatera Utara a. Membuat brosur yang berisikan tentang profil UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia. b. Mengirimkan surat penerimaan WBS baru dari UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan lanjut Usia Pematang Siantar kepada Dinas Sosial se Kab Kota di Sumatera Utara. c. Melaksanakan sosialisasi di kab kota di wilayah Provinsi Sumatera Utara. 2. Identifikasi dan Motivasi Kegiatan Identifikasi adalah pengisian formulir identitas identitas calon WBS, keluarga, lembaga yang telah memberikan pelayanan. Diisi oleh orang tuawali. Serta memberikan motivasi kepada keluarga dan calon warga binaan sosial. 3. Seleksi Melakukan kegiatan wawancara terhadap calon WBS, orang tuawali berdasarkan formulir identifikasi yang telah diisi. Kegiatan ini dilaksanakan oleh staf dan pekerja Sosial, selanjutnya penempatan WBS ke asrama dilaksanakan oleh petugas asrama. b Penerimaan Dilakukan melalui kegiatan registrasi, orientasi pengenalan, penempatan program dan temu bahas kasus. c Pengungkapan dan Pemahaman Masalah Asesmen 1. Melaksanakan diagnosa psikososial wbs rungu wicara dan lanjut usia, guna untuk mengetahui seluruh kondisi obyektif dan latar belakang wbs, keluarga dan masyarakat, meliputi kondisi fisik, mental, sosial, Universitas Sumatera Utara psikologi, sosial ekonomi, sosial budaya dan keadaan lingkungannya, untuk mengetahui sejauh mana keberfungsian sosial wbs 2. Tes vocational asesmen khusus wbs rungu wicara, tujuannya untuk menelusuri bakat, minat dan kemampuan wbs.. Melaksanakan pembahasan kasus case Comprehence Pembahasan kasus dikerjakan oleh pekerja sosial dengan instruktur, pengetahuan dasar, keterampilan, pengasuh staf panti sosial rungu wicara dan lanjut usia, disaksikan para pejabat struktural II. Perencanaan Pelayanan dan rehabilitasi Kegiatan yang dilakukan dalam rencana pelayanan dan rehabilitasi sosial adalah : 1. Menetapkan tujuan pelayanan . 2. Pengelompokan wbs pada jenis program pelayanan berdasarkan rekomendasi asesmen. Jenis program tersebut adalah bimbingan fisik dan kesehatan, bimbingan pengetahuan dasar, bimbingan mental dan psikososial, bimbingan sosial, dan bimbingan latihan keterampilan. 3. Membuat kurikulum pengetahuan dasar dan keterampilan. 4. Membuat tahapan program kegiatan pemecahan masalah, meliputi : tahap pemberian motivasi, pemberian kemampuan dan penciptaan kesempatan dan mobilitasi sumber. III. Pelaksanaan Program Pelayanan 1. Bimbingan Fisik  Pemberian makanan bergizi  Pemeriksaan kesehatan Universitas Sumatera Utara  Olahraga berupa senam , bulu tangkis dan tenis meja  Kebersihan pribadi dan lingkungan  Memelihara bunga tanaman dilingkungan UPT Pelayanan sosial tuna rungu wicara dan lanjut usia pematang siantar. 2. Bimbingan Pengetahuan Dasar untuk wbs rungu wicara  Belajar membaca, tulis dan menghitung.  Belajar bina, persepsi bunyi dan irama serta bahasa isyarat SIBI. 3. Bimbingan Mental dan Spritual  Bimbingan disiplin  Bimbingan etika dan budi pekerti  Bimbingan hidup beragama  Bimbingan psikologi 4. Bimbingan Sosial  Bimbingan sosial perorangan  Bimbingan sosial kelompok  Bimbingan rekreasi  Bimbingan kehidupan keluarga dan bermasyarakat  Pertemuan orang tua wbs dengan petugas 5. Bimbingan Keterampilan  Menjahit wbs rungu wicara  Salon Kecantikan wbs rungu wicara  Pertukangan Kayu wbs rungu wicara  Bordir wbs rungu wicara  Berkebun wbs lanjut usia  Pembuatan tas dari gelas air mineral wbs lanjut usia Universitas Sumatera Utara IV. Pasca pelayanan Bantuan stimulan modal usaha paket ketrampilan untuk wbs rungu wicara dan bagi lanjut usia pemberhentian pelayanan dikarenakan di jemput oleh keluarganya atau meninggal dunia Tujuan Program Tuna Rungu Wicara 1. Terciptanya kondisi fisik, psikis, mental dan sosial penyandang cacat rungu wicara yang mandiri dan memiliki keterampilan sehingga mau dan mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dan baik di lingkungan masyarakat. 2. Terciptanya kondisi lingkungan yang mendukung para lanjut usia terlantar dapat menikmati hari tuanya dengan baik dan nyaman. Tugas Pokok dan Fungsi 1. Memberikan pelayanan rehabilitasi sosial, berupa bimbingan fisik, psikis, mental dan sosial serta keterampilan bagi penyandang cacat rungu wicara untuk hidup mandiri. 2. Memberikan pelayanan kesejahteraan dan perawatan jasmani dan rohani kepada lanjut usia terlantar agar dapat hidup secara wajar. Untuk melaksanakan tugas pokok diatas maka UPT Pelayanan sosial tuna rungu wicara dan lanjut usia Pematangsiantar mempunyai fungsi : 1. Sebagai pusat pelayanan kesejahteraan sosial melalui kegiatan  Penyusunan program pelayanan.  Pelaksanaan pelayanan.  Resosialisasi dan terminasi. terhadap penyandang cacat rungu wicara dan lanjut usia. 2. Sebagai pusat informasi masalah kesejahteraan sosial. Universitas Sumatera Utara 3. Sebagai pusat pengembangan kesejahteraan sosial. Universitas Sumatera Utara

BAB V ANALISIS DATA

5.1 Pengantar

Analisis data adalah suatu proses menuntut penguasaan atas objek yang diteliti. Dalam bab ini penulis berusaha membahas objek yang diteliti dan selanjutnya melakukan analisa. Data yang diperoleh melalui observasi dan angket. Angket yang disebarkan berisi daftar pertanyaan yang sudah dibuat yang kemudian disebarkan kepada warga binaan UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar yang mengikuti program pelatihan keterampilan. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan tabel persentase. Masing-masing angket akan ditabulasi untuk membuktikan hipotesis yang telah ditetapkan. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah teknik analisa data dengan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan menggunakan skala likert. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan. Jumlah pertanyaan seluruhnya 72 butir, sebagaimana tujuan penelitian ini daftar pertanyaan yang disebarkan kepada responden berisikan pertanyaan pelaksanaan pelayanan sosial terhadap perkembangan biopsikososial dan spritual remaja tuna rungu wicara. Berdasarkan hasil penelitian melalui penyebaran angket diperoleh data mengenai identitas responden melalui nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa dan pendidikan terakhir. Selain itu diperoleh juga bagaimana efektivitas program pelayanan sosial bagi perkembangan biopsikososial spiritual remaja tuna rungu wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar. Agar pembahasan tersebut tersusun secara sistematis dan jelas, maka pembahasan data penelitian ini dilakukan dengan membagi dua subbab berikut ini: Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Strategi Pekerja Sosial dalam Pelayanan Anak Tuna Rungu Wicara (Studi Kasus di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Pematang Siantar)

3 95 103

Pola Interaksi Sosial Tuna Rungu Wicara ( Studi Deskriptif Di UPTD Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara Dan Lansia Pematangsiantar )

26 167 91

Efektivitas Program Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang Cacat Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Pematang Siantar

8 67 136

Efektivitas Program Pelayanan Sosial bagi Perkembangan Biopsikososial Spiritual Remaja Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar

0 0 15

Efektivitas Program Pelayanan Sosial bagi Perkembangan Biopsikososial Spiritual Remaja Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar

0 0 2

Efektivitas Program Pelayanan Sosial bagi Perkembangan Biopsikososial Spiritual Remaja Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar

0 0 8

Efektivitas Program Pelayanan Sosial bagi Perkembangan Biopsikososial Spiritual Remaja Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar

0 1 30

Efektivitas Program Pelayanan Sosial bagi Perkembangan Biopsikososial Spiritual Remaja Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar

0 0 2

Strategi Pekerja Sosial dalam Pelayanan Anak Tuna Rungu Wicara (Studi Kasus di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Pematang Siantar)

0 0 12

Efektivitas Program Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang Cacat Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Pematang Siantar

0 0 14