Berdasarkan data yang disajikan, maka nilai skala likert berdasarkan status menikahbelum menikah adalah 1 yang termasuk indikator efektif.
5.3.2.4 Tempat tinggal
Berdasarkan penelitian yang keseluruhan responden yang berjumlah 22 orang 100 tinggal di asrama yang disediakan oleh UPT selama dibina di UPT.
Responden memperoleh tempat tinggal di asrama berkat tersedianya asrama bagi remaja tuna rungu wicara oleh pihak UPT dan merupakan kebijakan dari UPT dalam
mengontrol perkembangan remaja tuna rungu wicara selama proses pembinaan. Asrama dibagi menjadi 2 bagian yakni khusus buat remaja tuna rungu wicara yang
berjenis kelamin perempuan dan asrama khusus buat remaja tuna rungu wicara yang berjenis kelamin pria.
Kuantifikasi skala likert tentang tempat tinggal selama dibina di UPT adalah dengan jumlah nilai dari jawaban responden yakni 22, nilai tersebut dibagi dengan
jumlah responden yang berjumlah 22 orang. Nilai skala likert tentang tempat tinggal selama dibina di UPT adalah 1 termasuk dalam kategori efektif.
5.3.2.5 Surat pengantar dari pemerintah setempat Kelurahan
Data distribusi responden berdasarkan surat pengantar dari pemerintah setempat Kelurahan disajikan dalam tabel 5.16 berikut ini:
Tabel 5.16 Distribusi responden berdasarkan surat pengantar dari pemerintah setempat
Kelurahan No
Surat pengantar Frekuensi
Persentase
Universitas Sumatera Utara
1 2
Ya Tidak
5 17
23.73 77.27
Total 22
100 Sumber : Data primer, 2016
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.16 dapat diketahui bahwa mayoritas responden yang berjumlah 17 orang 77.27 tidak mempunyaimembawa
surat pengantar dari pemerintah setempat kelurahan. Keterbatasan pengetahuan responden yang mengharuskan adanya surat pengantar dari pemerintah setempat
sebagai syarat untuk dapat memperoleh pelayanan sosial di UPT menjadi penyebab rendahnya frekuensi yang membawa surat pengantar. Namun, pihak UPT
memberikan keringanan bagi remaja tuna rungu wicara untuk mengurus surat pengantar dari pemerintah setempat dengan mensosialisasikan kepada keluarga
masing-masing agar surat pengantar dilengkapi sebagai dokumen syarat remaja tuna rungu wicara dibina di UPT.
Kuantifikasi skala likert tentang ada tidaknya surat pengantar dari pemerintah setempat Kelurahan adalah dengan jumlah nilai dari jawaban responden yakni -12,
nilai tersebut dibagi dengan jumlah responden yang berjumlah 22 orang. Nilai skala likert tentang ada tidaknya surat pengantar dari pemerintah setempat Kelurahan di
UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar adalah - 0.54 dan termasuk dalam kategori tidak efektif.
Jika diukur efektifitas progam pelayanan sosial bagi perkembangan biospsikososial spiritual remaja tuna rungu wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna
Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar sehubungan dengan ketepatan sasaran dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
a.
Usia Responden Awal Masuk UPT = 0.81
Universitas Sumatera Utara
b.
Kepemilikan penyakit bergandamenular = 1
c.
Status = 1
d.
Tempat tinggal selama dibina di UPT = 1
e.
Surat pengantar dari pemerintah setempat Kelurahan = - 0.54
Rata-rata = 0.81 + 1 + 1 + 1 + -0.54 5
= 3.27 5
= 0.65
Dengan demikian dilihat dari ketepatan sasaran pelayanan sosial bagi perkembangan biospsikososial spiritual remaja tuna rungu wicara di UPT Pelayanan
Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar tergolong dalam kategori yang efektif.
5.3.3 Ketepatan waktu 5.3.3.1 Bimbingan fisik