2. Rutinitas berdoasembahyang setiap hari
Data distribusi responden berdasarkan rutinitas berdoa setiap hari disajikan
dalam tabel 5.27 berikut ini: Tabel 5.27
Distribusi responden berdasarkan rutinitas berdoa setiap hari No
Kategori Frekuensi
Persentase 1
2
Ya Tidak
7 15
31.81 68.19
Total 22
100 Sumber : Data primer, 2016
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.27 dapat diketahui bahwa mayoritas responden tidak rutin dalam berdoa setiap hari. Sebanyak 15 responden
68.19 menyatakan tidak rutin berdoa setiap hari dan hanya 7 responden 31.81 yang tergolong rutin berdoa setiap hari. Berdoa merupakan cara berkomunikasi
dengan Tuhan Yang Maha Esa. Semua agama mengajarkan umatnya untuk rutin berdoa agar kehidupannya berjalan dengan baik.
Berdasarkan data yang disajikan tentang rutinitas beribadah ke mesjid atau gereja, maka nilai skala likert adalah -0.36 dan termasuk dalam kategori tidak
efektif.
3. Rutinitas beribadah ke gereja atau mesjid
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian, menunjukkan keseluruhan responden yang berjumlah 22 orang 100 menyatakan bahwa remaja tuna rungu
wicara telah memiliki kesadaran pentingnya beribadah kepada Tuhan Yang Maha
Universitas Sumatera Utara
Esa. Hal ini ditunjukkan oleh sikap remaja tuna rungu wicara yang rutin beribadah tiap hari jumat bagi yang beragama islam dan tiap hari minggu bagi yang beragama
kristen. Berdasarkan data yang disajikan tentang rutinitas beribadah ke mesjid atau
gereja, maka nilai skala likert adalah 1 dan termasuk dalam kategori efektif. Jika diukur efektifitas progam pelayanan sosial bagi perkembangan
biospsikososial spiritual remaja tuna rungu wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar sehubungan dengan tercapainya tujuan
dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Bidang biologifisik
a. Pemberian makan 3 kali sehari = 1
b. Pemberian nutrisi tambahan susu = 0.63
c. Jadwal pemberian nutrisi tambahan dalam 1 minggu = 0.36
d. Ketercukupan kebutuhan makan dan minuman = 1
e. Kondisi kesehatan = 0.27
f. Tempat berobat jika sakit = 1
g. Ketersediaan obat-obatan ketika berobat ke klinik UPT = 0.13
h. Tempat tinggal selama dibina di UPT = 1
i. Jumlah orang tinggal dalam 1 kamar = 0.18
2. Bidang psikososial
a. Sikap ketika menghadapi masalah di UPT = -0.04
b. Konsultasi dengan psikolog ketika ada masalah = -0.81
c. Ketidakpercayaan diri ketika bertemu remaja normal = 1
d. Konflik dengan teman di UPT = 1
Universitas Sumatera Utara
e. Merasakan kekeluargaan dan memperoleh kasih sayang selam di UPT
= 0.72 f.
Motivasi untuk berprestasi dalam belajar = 0.36 g.
Motivasi mengembangkan keterampilan diri = 1 h.
Lamanya waktu melatih keterampilan diri dalam 1 hari = 1 3.
Bidang spiritual a.
Ketersediaan saranaprasarana ibadah = 1 b.
Rutinitas berdoasembahyang setiap hari = -0.36 c.
Rutinitas beribadah ke gereja atau mesjid = 1 Rata-rata = 1 + 0.63 + 0.36 + 1 + 0.27 + 1 + 0.13 + 1 + 0.18 + -0.04 + -0.81 + 1 +
1 + 1 + 0.72 + 0.36 + 1 + 1 + 1 + -0.36 + 1 21
= 12.44 21
= 0.59 Dengan demikian dilihat dari tercapainya tujuan pelayanan sosial bagi
perkembangan biospsikososial spiritual remaja tuna rungu wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematang Siantar tergolong dalam kategori
yang efektif.
5.3.5 Perubahan nyata 5.3.5.1 Aspek biologi
1. Kebutuhan makanan sebelum dan sesudah mengikuti program pelayanan sosial bagi perkembangan biopsikososial spiritual remaja tuna rungu wicara
Universitas Sumatera Utara