commit to user
F. PENGUJIAN INSTRUMEN PENELITIAN
1. Uji Validitas Uji validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat
ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Pengertian valid atau tidaknya suatu alat ukur tergantung pada mampu atau tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan
pengukuran yang dikehendaki dengan tepat Setiawan, 2004. Untuk memperoleh validitas kuesioner, usaha dititikberatkan pada
pencapaian validitas isi. Validitas tersebut menunjukkan sejauh mana perbedaan yang diperoleh dengan instrumen pengukuran merefleksikan perbedaan
sesungguhnya pada responden yang diteliti. Untuk uji validitas digunakan alat uji
Pearson Correlate Coefficient
dengan menggunakan bantuan
sofware SPSS
11,5
for Windows
. 2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan Setiawan, 2004. Reliabilitas
merupakan syarat untuk tercapainya validitas suatu kuesioner dengan tujuan tertentu. Hasil dari pengujian reliabilitas ditunjukkan oleh sebuah indeks yang
menunjukkan seberapa jauh sebuah alat ukur dapat diandalkan. Untuk menguji reliabilitas digunakan nilai
Cronbach’s Alpha dengan bantuan
software SPSS
11,5
for Windows
.
G. METODE ANALISIS DATA
1. Analisis Deskriptif Yaitu analisis yang digunakan untuk mengurai hasil penelitian yang
didukung teori, berdasarkan tanggapan responden. Dari tanggapan responden, wawancara dan hasil pengamatan, dibuat kesimpulan dengan memberikan
commit to user gambaran apa saja yang diinginkan konsumen dari kursi ukir, bagaimana
technical requirement
dapat direalisasikan sesuai dengan keinginan konsumen juga menyesuaikan pada kemampuan perusahaan.
2. Analisis
Quality Function Deployment
dengan
House of Quality
Bagian yang paling penting dari QFD yaitu pembentukan
house of quality
berisikan informasi tentang kebutuhan konsumen, tingkat kepentingan konsumen serta persepsi dan tingkat kepuasan konsumen kursi ukir terhadap produk yang
dimiliki perusahaan maupun pesaingnya. Matrik HOQ terdiri dari data-data yang terkumpul diolah melalui tahap-tahap berikut :
1. Kebutuhan konsumen mebel ukir
customer requirements
Berisikan masukan mengenai apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen terhadap kursi ukir. Dari informasi yang masuk, oleh peneliti
ditentukan segala persyaratan bagi pengusaha mebel ukir untuk meningkatkan kualitas desain kursi ukir.
2. Respon secara teknik
technical response
Merupakan tahap perusahaan menggambarkan produk kursi ukir yang dikembangkan lebih lanjut. Secara umum gambaran ini didukung oleh
keinginan dan kebutuhan konsumen dari bagian 1. 3.
Keterkaitan dan prioritas
relationship
Perusahaan berusaha mengkaitkan seberapa besar hubungan antara respon teknik yang dilakukan dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.
Kemudian dikerucutkan dengan lebih memprioritaskan keinginan dan kebutuhan yang harus segera direspon.
5. Korelasi secara teknik
technical correlation
Bagian ini menganalisa hubungan yang terjadi atau dampak yang ditimbulkan antar karakteristik teknik.
commit to user 6.
Matrix secara teknik
technical matrix
Pada technical benchmarks [6A] membandingkan kualitas karakteristik teknis perusahaan dengan kondisi pesaing.
Technical targets
[6B] perusahaan menentukan standar karakteristik tertentu untuk memenuhi
keinginan dan kebutuhan konsumen kursi ukir dan memenangkan persaingan.
Gambar 3. Kerangka House of Quality
5 Korelasi
secara teknik 3
Respon secara teknik 1
4 2
[4A] Matrik perencanaan
Faktor peningkatan Pengaruh antara faktor- faktor
strategik Kualitas desain mebel
peningkatan Berdasarkan kebutuhan
kualitas desain produk dan kemanfaatan
kursi rotan dengan konsumen kursi rotan
karakteristik teknik 2A
2B Importance Performance
[4B] Prioritas respon secara teknik
[6] Matrik secara teknik [6A] Benchmarking
[6B] Target secara teknik Sumber: Lou Cohen 1995, How to Make QFD Work for You
Analisis HOQ a.
Analisis
Customer Requirement
CR Persyaratan pelanggan atau
customer requirement
CR merupakan pendapat pelanggan tentang atribut apa saja yang disyaratkan atau diperhatikan
oleh pelanggan dalam pemanfaatan fasilitas yang ada. Analisis ini berisi persyaratan atau masukan pelanggan yang dikelompokkan menjadi lima
commit to user dimensi, meliputi
function
,
ergonomics
, keindahan, estetika anyaman dan
finishing
. Proses pencatatan CR dilakukan melalui wawancara dengan menanyakan
hal- hal yang dianggap penting oleh konsumen melalui bagian produksi atau oleh desainer dengan pertimbangan lebih mengetahui keinginan dan kebutuhan
konsumen. Selain itu data didapatkan dari referensi penelitian terdahulu. Atribut- atribut CR yang telah didapat, diolah, disusun dalam bentuk kuesioner
dengan menggunakan skala likert, yaitu skala yang digunakan untuk menentukan bobot kepentingan dari masing- masing atribut yang berhubungan
erat dengan masalah yang diteliti.
Customer requirement
ini akan menempati sisi sebelah kiri dari matrik HOQ.
b. Analisis Tingkat Kepentingan TKe
Analisi tingkat kepentingan merupakan tindak lanjut dari CR yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kepentingan pelanggan terhadap desain
produk yang dihasilkan. Atribut- atribut persyaratan yang telah diolah selanjutnya disusun dalam bentuk kuesioner dengan menggunakan skala likert
dengan penilaian sebagai berikut : -
skala 1 mewakili atribut yang dianggap sangat tidak penting STP -
skala 2 mewakili atribut yang dianggap tidak penting TP -
skala 3 mewakili atribut yang diganggap cukup penting CP -
skala 4 mewakili atribut yang dianggap penting P -
skala 5 mewakili atribut yang dianggap sangat penting SP c.
Analisis Tingkat Kinerja TKi Analisis tingkat kinerja bertujuan untuk mengetahui sejauh mana atribut-
atribut yang diinginkan pelanggan dipenuhi oleh manajemen, sehingga dapat diketahui kinerjanya.
commit to user Penilaian skala likert tersebut adalah sebagai berikut :
- skala 1 menunjukkan sangat tidak setuju STS
- skala 2 menunjukkan tidak setuju TS
- skala 3 menunjukkan cukup setuju CS
- skala 4 menunjukkan setuju S
- skala 5 menunjukkan sangat setuju SS
d. Analisis Tingkat Perbaikan
Analisis ini mengevaluasi atribut- atribut sehingga dapat diketahui atribut mana yang belum memenuhi syarat mutu atau kualitas. Hasil analisa ini didapat
dari nilai kinerja
performance
yang diharapkan dibagi nilai kinerja dari konsumen.
e.
Sales Point
Titik penjualan ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar manfaat penjualan yang mungkin didapat. Apabila terjadi perubahan- perubahan
terhadap atribut tertentu. Dalam penentuan titik penjualan terhadap atribut- atribut dalam penelitian ditetapkan oleh pihak manajemen. Cara penentuannya
dengan menggunakan alat bantu skala penilaian sebagai berikut : 1.
Nilai 1,0 adalah status quo, yang berarti perubahan mengenai atribut yang ada tidak memberikan pengaruh tambahan manfaat dan juga tidak
mengurangi kualitas desain produk. 2.
Nilai 1,2 berarti perubahan mengenai atribut yang ada memberikan pengaruh yang kecil dan perlu perbaikan hanya dari segi teknis.
3. Nilai 1,5 berarti perubahan mengenai atribut yang ada memberikan
pengaruh yang besar terhadap penjualan dan akan ditekankan untuk program pemasaran.
commit to user f.
Analisis
Customer Requirement Score
CRS Penghitungan CRS bertujuan untuk mengetahui secara menyeluruh
terhadap tingkat kepentingan
relative
masing- masing CR, untuk menentukan CR mana yang perlu diperhatikan lebih untuk bisa dimasukkan sebagai atribut-
atribut penting dalam perancangan produk. Analisis ini dihitung dengan cara mengkalikan tingkat CR dengan
sales point
. Kemudian dinormalisasikan dalam bentuk persentase dari CRS setiap atribut dibagi CRS keseluruhan.
g. Analisis
Technical Requirement
TR Dari atribut- atribut yang diharapkan oleh konsumen sebagai
customer requirement
CR, manajemen harus menerjemahkan dalam
technical requirement
TR
.
Tujuan dari TR ini adalah untuk memenuhi persyaratan konsumen. Sehingga perusahaan harus mengusahakan spesifikasi kinerja
tertentu melalui
technical measure
TM yang sesuai dengan
technical requirement
-nya. h.
Analisis Hubungan CR dan TR Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah masing- masing
penjelasan teknik yang dibuat oleh perusahaan mempunyai hubungan yang mampu menjawab dan memenuhi CR. Ataukah penjelasan teknis tersebut
memperbarui terhadap masing- masing persyaratan konsumen. Hubungan yang terjadi dimulai dengan kategori berikut :
a. hubungan bernilai 9 apabila hubungan tersebut kuat, yang berarti TR
menjawab CR b.
hubungan bernilai 3 apabila hubungan tersebut sedang, yang berarti TR mendukung CR
c. hubungan bernilai 1 apabila hubungan tersebut lemah, yang berarti TR
mempengaruhi CR
commit to user i.
Analisis Penentuan Standar TR Analisis ini berdasarkan hasil diskusi dengan pihak perusahaan dan
melalui pengamatan penelitian secara langsung. Mengenai keadaan produk yang sesungguhnya serta didukung dengan referensi terkait. Hasil dari
penelitian ini adalah diperolehnya item- item yang merupakan ukuran dari TR perusahaan
technical measure
. j.
Analisis
Degree of Difficulty
DoD Analisis ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesulitan perusahaan
dalam penerapan TR. Terdapat 4 penilaian yang dipergunakan yaitu : 1.
nol 0, apabila tidak menemui kesulitan teknis dalam penerapannya. 2.
satu 1, apabila agak menemui kesulitan teknis dalam penerapannya. 3.
dua 2, apabila mengalami kesulitan teknis dalam penerapannya. 4.
tiga 3, apabila sangat sulit dalam penerapannya. k.
Analisis
Technical Requirement Score
TRS Analisis ini bertujuan untuk mengetahui TR yang paling penting dan perlu
lebih banyak perhatian untuk ditindaklanjuti. Analisis ini dilakukan dengan mengetahui terlebih dahulu TRS kemudian dinormalisasi. TRS diperoleh
dengan mengkalikan
normalized
CRS dengan tingkat hubungan CR dan TR kuat: 9, sedang: 3. lemah: 1. Skor ini dijumlahkan per kolom dan hasilnya
dinormalisasi dalam sehingga diketahui TR yang paling penting dan perlu perhatian lebih untuk ditindak lanjuti.
l. Analisis Sinergi atau Konflik dalam TR
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan atribut- atribut dalam TR. Hubungan dikatakan sinergi apabila satu atribut dengan atribut yang
lain mempunyai hubungan pertentangan dalam pelaksanaannya. Nilai hubuungan ini dibagi 4 :
commit to user 1.
Strong positive
+9 menunjukkan hubungan yang sangat mendukung, hubungan yang mendekati sempurna
2.
Positive
+3 menunjukkan hubungan yang mendukung 3.
Negative
-3 menunjukkan hubungan yang bertentangan 4.
Strong negative
-9 menunjukkan
hubungan yang
sangat bertentangan, hubungan yang mendekati negatif sempurna.
commit to user
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Profil Perusahaan Mulyo Furniture