TEKNIK PENGUKURAN VARIABEL DAN DEFINISI OPERASI

commit to user meskipun dari pertimbangan di atas lebih besar dari 10 dan lebih besar dari 30 sudah layak untuk diteliti.

C. TEKNIK PENGUKURAN VARIABEL DAN DEFINISI OPERASI

1. Pengukuran Variabel Penelitian ini mengadopsi instrumen dari peneliti dan pakar desain sebelumnya kemudian dikembangkan melalui atribut- atribut pendukung 5 dimensi kualitas desain produk. Adapun instrumen pengukuran terdiri lima dimensi kualitas desain produk yang dioperasionalisasikan, yaitu: fungsi kegunaan, ergonomi, keindahan, estetika ukiran dan finishing . Dalam penelitian ini instrumen yang dipakai adalah kuesioner dengan menggunakan skala likert 5 poin. Skala likert ini digunakan untuk menilai tingkat kepentingan dan tingkat kinerja. Untuk mengukur tingkat kepentingan sebagai berikut : - skala 1 mewakili atribut yang dianggap sangat tidak penting STP - skala 2 mewakili atribut yang dianggap tidak penting TP - skala 3 mewakili atribut yang dianggap cukup penting CP - skala 4 mewakili atribut yang dianggap penting P - skala 5 mewakili atribut yang dianggap sangat penting SP Untuk mengukur tingkat kinerja sebagai berikut : - skala 1 menunjukkan sangat tidak setuju STS - skala 2 menunjukkan tidak setuju TS - skala 3 menunjukkan cukup setuju CS - skala 4 menunjukkan setuju S - skala 5 menunjukkan sangat setuju SS commit to user 2. Definisi Operasional a. Fungsi atau kegunaan Merupakan faktor fungsi atau kegunaan dari produk kursi ukir apakah memiliki nilai guna bagi yang mengkonsumsinya. Fungsi kursi yang paling mudah disebutkan adalah sebagai sarana tempat duduk. Seiring dengan perkembangan interior dan eksterior rumah, kursi ukir memiliki fungsi lainnya. Hal ini juga diiringi dengan perkembangan model dan desain dari kursi ukir sendiri. b. Ergonomi Merupakan kesesuaian antara produk yang dihasilkan perusahan dengan bentuk tubuh atau anatomi tubuh. Konsep ergonomi pada kursi ukir pada dasarnya bagaimana menciptakan produk sedemikian rupa sehingga sehingga mampu menopang tubuh seseorang hingga merasa nyaman. Sehingga segala gerak tubuh seperti duduk, berdiskusi, rapat, makan, mengetik dapat terakomodasi secara maksimal. Dalam konsep ergonomi, masalah fungsi sangat diutamakan. Setelah fungsi itu terpenuhi, baru kemudian desain mengikuti fungsi itu. c. Keindahan Karakteristik bahan baku kayu ukir yang menampilkan bentuk kursi yang indah serta keindahan ukiran sebagai penghias atau elemen kursi. Desain kursi ukir menjadi sangat variatif. Penggunaan kursi ukir dalam berbagai suasana menjadi tampak etnik dan bernuansa tradisional. commit to user Gambar 1. Ukiran pada sandaran dan sandaran kursi kayu Doc. pribadi d. Estetika Estetika merupakan bagaimana cara produk mampu dilihat, dirasakan, diraba, terdengar atau dari bau produk itu sendiri. Sedangkan untuk produk kursi ukir, estetika bisa dilihat dari motif atau relief ukiran yang menghiasi permukaan dari kerangka kursi ukir itu sendiri. Gambar 2. Kerangka ukiran Doc. Pribadi e. Finishing Merupakan pemberian sentuhan akhir dari produk yang memberikan nilai tambah dalam mempercantik produk. Finishing meliputi pengecatan dan pemberian sentuhan akhir dalam proses pembuatan. Penampilan kursi ukir tidak hanya didukung oleh bentuk dan ukirannya. Tetapi juga warna, kehalusan rangka dan tingkat kerumitan ukiran, mudah dalam perawatannya memberikan andil dalam hasil akhir produk. commit to user

D. SUMBER DATA

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Perbaikan Rancangan Produk dengan Metode Concurrent Function Deployment dan TRIZ

3 100 53

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Qfd); (Studi Kasus Japanese Mathematics Center Sakamoto Method Cabang Multatuli Medan)

8 152 80

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227