Fungsi Kegunaan Ergonomi Keindahan Estetika ukiran

commit to user TABEL IV. 11 TINGKAT PERBAIKAN No Customer Requirement PS PD TP

A. Fungsi Kegunaan

1. Kursi ukir berfungsi sebagai tempat duduk 4 5 1,25 2. Kursi ukir sebagai perlengkapan interior 4 5 1,25 3. Kursi ukir berfungsi sebagai pembatas ruangan 3 5 1,67 4. Kursi ukir dapat diletakan dalam beberapa titik 3 5 1,67

B. Ergonomi

1. Bentuk kursi ukir mengikuti bentuk badan 4 5 1,25 2. Kursi ukir memiliki sandaran sesuai punggung 4 5 1,25 3. Dudukan kursi ukir terdapat bantalan empuk 4 5 1,25 4. Kursi ukir kuat menyangga badan saat duduk 4 5 1,25 5. Kaki menapak lantai saat duduk 4 5 1,25 6. Badan tidak pegal setelah duduk di kursi ukir 3 5 1,67

C. Keindahan

1. Desain ukiran unik 4 5 1,25 2. Motif ukiran menarik 4 5 1,25

D. Estetika ukiran

1. Ukiran up to date selalu ada yang baru 4 5 1,25 2. Ukiran memiliki bentuk rumit 4 5 1,25 E. Finishing 1. Kursi ukir memiliki tekstur yang halus 4 5 1,25 2. Mudah dalam perawatannya 5 5 1 3. Kursi kayu ukir tahan terhadap jamur 5 5 1 4. Ketebalan cat merata 5 5 1 5. Relief ukiran jelas 5 5 1 6. Relief ukiran tidak mudah lapuk 5 5 1 TP : tingkat perbaikan Data : primer diolah dengan exce l, 2010 Dari hasil tabel IV.11 diketahui terdapat 4 tingkat perbaikan yaitu 1; 1,25; dan 1,67. TP yang bernilai 1 telah dimiliki oleh 5 atribut, nilai TP 1,25 dimiliki oleh 12 atribut, dan terdapat 3 atribut dengan TP 1,67. Semakin tinggi nilai tingkat perbaikan, maka atribut tersebut perlu mendapatkan perhatian lebih dari pihak manajemen untuk mencapai kualitas desain produk yang lebih baik. Dan tetap mempertahankan dan meningkatkan atribut TR yang telah memiliki nilai 1. 5. Analisis Sales Point Tujuan dari penentuan titik penjualan sales point ini adalah untuk mengetahui seberapa besar manfaat penjualan yang mungkin diperoleh apabila terjadi perubahan-perubahan terhadap atribut –atribut tertentu. Dalam penentuan commit to user titik penjualan terhadap atribut atribut dalam penelitian ini ditetapkan oleh pihak manjemen perusahaan dalam bentuk suatu nilai. Cara penentuannya dengan menggunakan penilaian sebagai berikut Cohen, 1995 : 1 Nilai 1,0 adalah status quo , mengandung arti bahwa perubahan terhadap atribut yang bersangkutan tidak memberikan tambahan manfaat dan tidak mengurangi kualitas desain produk. 2 Nilai 1,2 mengandung arti bahwa perubahan yang terjadi terhadap atribut yang bersangkutan memberikan pengaruh yang kecil, perbaikan hanya dari segi teknik. 3 Nilai 1,5 mengandung arti bahwa perubahan yang terjadi pada atribut yang bersangkutan memberikan pengaruh yang besar terhadap penjualan dan akan ditekankan untuk program pemasaran. commit to user TABEL IV. 12 SALES POINT dari CUSTOMER REQUIREMENT No Customer Requirement 1,0 1,2 1,5

A. Fungsi Kegunaan

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Perbaikan Rancangan Produk dengan Metode Concurrent Function Deployment dan TRIZ

3 100 53

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Qfd); (Studi Kasus Japanese Mathematics Center Sakamoto Method Cabang Multatuli Medan)

8 152 80

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227