commit to user 113
memahami materi pelajaran. Dari data tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa tidak ada interaksi model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair Share
TPS dan
Teams Games Tournament
TGT dengan kemampuan memori siswa terhadap prestasi belajar. Hal yang sama juga terjadi pada prestasi belajar afektif atau bisa
dikatakan tidak ada interaksi model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair Share
TPS dan
Teams Games Tournament
TGT dengan kemampuan memori siswa terhadap prestasi belajar afektif. Hal ini karena tidak ada pengaruh model
pembelajaran maupun kemampuan memori. dengan prestasi belajar ranah afektif.
6. Hipotesis Keenam
Hasil analisis General Linier Model GLM untuk hipótesis keenam yang ditunjukkan pada tabel 4.34 adalah P value = 0,226, karena P value 0,05 maka
H yang menyatakan tidak ada interaksi antara aktivitas belajar dan kemampuan
memori terhadap prestasi belajar kognitif siswa diterima. Hal ini berarti H
1
ditolak. Dari tabel 4.10 Deskripsi data kemampuan memori tinggi dan rendah pada
aktivitas belajar tinggi dan 4.11 Deskripsi data kemampuan memori tinggi dan rendah pada aktivitas belajar rendah didapatkan bahwa nilai rata-rata prestasi
belajar siswa dengan kemampuan memori tinggi berturut-turut adalah 82,00 untuk aktivitas belajar tinggi; 74,29 untuk aktivitas rendah; sedangkan nilai rata-rata
prestasi belajar siswa dengan kemampuan memori rendah berturut-turut adalah 74,00 untuk aktivitas belajar tinggi; 70,23 untuk aktivitas rendah. Berdasarkan
hasil tersebut dapat dilihat bahwa untuk segala katagori aktivitas belajar baik tinggi maupun rendah yang terjadi pada siswa dengan kemampuan memori tinggi
akan mempunyai nilai prestasi yang baik dibandingkan dengan siswa yang mempunyai kemampuan memori yang rendah. Dari dari data diatas bisa
commit to user 114
disimpulkan bahwa tidak ada interaksi antara aktivitas belajar dan kemampuan memori terhadap prestasi belajar kognitf siswa. Hal yang sama juga terjadi pada
prestasi afektif atau bisa dikatakan tidak ada interaksi antara aktivitas belajar dan kemampuan memori terhadap prestasi belajar afektif. Hal ini karena tidak ada
pengaruh aktivitas belajar maupun kemampuan memori. dengan prestasi belajar ranah afektif.
7. Hipotesis Ketujuh
Hasil analisis General Linier Model GLM untuk hipótesis keenam yang ditunjukkan pada tabel 4.34 adalah P value = 0,327, karena P value 0,05 maka
H yang menyatakan tidak ada interaksi antara model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair Share
TPS dan
Teams Games Tournament
TGT, aktivitas belajar dan kemampuan memori siswa terhadap prestasi belajar kognitif diterima. Hal ini
berarti H
1
ditolak. Ini dapat dijelaskan dengan melihat tabel 4.12 Deskripsi data kemampuan memori tinggi dan rendah pada TPS danAktivitas belajar tinggi,
tabel 4.13 Deskripsi data kemampuan memori tinggi dan rendah pada TPS dan aktivitas belajar rendah, tabel 4.14 Deskripsi data kemampuan memori tinggi
dan rendah pada TGT dan aktivitas belajar tinggi tabel 4.15 Deskripsi data kemampuan memori tinggi dan rendah pada TGT dan aktivitas belajar rendah.
Dari data tersebut bisa diketahui bahwa apapun model pembelajaran yang dipakai dan berapapun tingkat aktivitasnya, maka siswa yang mempunyai kemampuan
memori tinggi akan memiliki prestasi yang tinggi. Dan siswa yang mempunyai kemampuan memori rendah akan memiliki prestasi rendah. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak ada interaksi antara model pembelajaran kooperatif tipe
commit to user 115
Think Pair Share
TPS dan
Teams Games Tournament
TGT, aktivitas belajar dan kemampuan memori siswa terhadap prestasi belajar kognitif. Untuk prestasi
afektif juga demikian atau bisa dikatakan tidak ada interaksi antara model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair Share
TPS dan
Teams Games Tournament
TGT, aktivitas belajar dan kemampuan memori siswa terhadap prestasi belajar afektif. Hal ini karena tidak ada pengaruh model pembelajaran,
aktivitas belajar maupun kemampuan memori. dengan prestasi belajar ranah afektif.
E. KETERBATASAN PENELITIAN