Pendekatan Pola Tata Massa Analisa Pendekatan Sirkulasi

commit to user BAB IV - 96

4.4. ANALISA PENDEKATAN MASSA BANGUNAN

4.4.1. Pendekatan Pola Tata Massa

Pola tata massa merupakan organisasi dan hubungan antar massa bangunan yang memperhatikan kondisi site dan lingkungan sekitar site. Adapun yang menjadi kriteria dalam penentuan pola tata masa bangunan adalah: - Antar massa bangunan memiliki keterikatan yang sesuai dengan aktifitas kegiatan dan fungsinya. - Pencapaian antar massa bangunan mudah dengan pola sirkulasi yang mampu mengakomodasi seluruh kegiatan. - Dalam Islam dikenal adanya konsep tawazun seimbang yang menginspirasi bentuk masa yang simetri dalam gubahannya. Berikut beberapa alternatif organisasi massa dan hubungan antar massa menurut Francis D.K. Ching 1 : Tabel.4.10. Organisasi massa dan hubungan antar massa Sumber : Francis D.K. Ching Pola tata masa yang diambil dalam Arsitektur Islami mengacu pada orientasi utama umat Muslim Dunia yakni menghadap qiblat. Dengan demikian pola yang terbentuk dari orientasi seluruh umat Muslim di berbagai belahan dunia adalah pola terpusat. Ka’bah di Makkah menjadi pedoman arah shalat Muslim berdasarkan 1 Francis D.K. Ching, Arsitektur: Bentuk, Ruang Susunannya, Erlangga, Jakarta. 1985. Hlm. 205. Alternatif Pola Tata Masa Terpusat Radial Linier Grid Cluster commit to user BAB IV - 97 petunjuk Allah Subhānahu wa Ta’ālā dan menjadi tempat berkumpulnya umat Muslim sedunia pada saat melakukan ibadah haji. Sumber:Mubarok farhan, TA.2010

4.4.2. Analisa Pendekatan Sirkulasi

Sirkulasi adalah suatu proses pergerakan dari satu titik ruang ke titik ruang yang lain, sesuai dengan arah dan kebutuhan yang ingin dicapai. Francis D.K. Ching 2 menyebutkan beberapa pola sirkulasi sebagai berikut. Tabel.4.11.Macam Pola Sirkulasi Alternatif Pola Sirkulasi Spiral Linier Radial Jaringan Grid Sumber : Francis D.K. Ching Agar segala bentuk kegiatan dapat terakomodasi dengan baik maka diperlukan suatu bentuk polasistem sirkulasi yang aman dan lancar.  Sirkulasi yang aman yaitu sirkulasi yang memungkinkan suatu proses pergerakan dari suatu rangkaian kegiatan berlangsung tanpa mendapatkan halangan serta menjauhi syubhat. Untuk mewujudkan sirkulasi yang aman diperlukan perencanaan sirkulasi dengan memerhatikan hal sebagai berikut: 2 Francis D.K. Ching, Arsitektur: Bentuk, Ruang Susunannya, Erlangga, Jakarta. 1985. commit to user BAB IV - 98 - Pembedaan jalur sirkulasi manusia dan barang, yang juga dalam hal ini adalah jalur sirkulasi utama yakni pengunjung dan jalur sirkulasi servis.  Sirkulasi yang lancar adalah kondisi dimana suatu proses pergerakan dari suatu rangkaian kegiatan dapat berlangsung tanpa henti mengalir, tak terhambat. Hal ini diwujudkan dengan cara: - Membagi jalur sirkulasi untuk masing-masing kegiatan yang ada, ditambah flow gerak yang cukup untuk kenyamanan. - Mewujudkan pola ruang yang memperhatikan hubungan antar ruang yang terbentuk sehingga dapat diketahui jalur dan arahan gerak sirkulasinya.

4.5. ANALISA PENDEKATAN SISTEM STRUKTUR