commit to user
BAB III - 49
berlangsung antara bulan Oktober-April, dan musim kemarau berlangsung antara bulan April-Oktober. Curah hujan rata-rata pertahun mencapai 2800
mm.
3. Angin
Sesuai dengan letak geografisnya, maka arah dan kecepatan angin di Surakarta berubah-ubah secara periodik, arahnya bervariasi dari Tenggara
sampai Barat Laut. Kecepatan angin mencapai 10,5 knot.
3.2. Data Non Fisik
3.2.1. Kependudukan Kota Surakarta
Proyeksi tambahan jumlah penduduk dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel.3.1.Proyeksi pertumbuhan penduduk kota Surakarta Tahun
Wilayah Luas
Km2 Jumlah
penduduk jiwa
Tk. Kepadatan
jiwaKm2 1998
Kotamadya Surakarta 44,040 568.280
12.904 2003
Kotamadya Surakarta 44,040 602.910
13.690 2008
Kotamadya Surakarta 44,040 639.650
14.524 2013
Kotamadya Surakarta 44,040 678.620
15.409 Sumber: Biro pusat statistik
Jumlah penduduk Kota Surakarta pada tahun 2008 adalah 522.935 jiwa terdiri dari 247.245 laki-laki dan 275.690 wanita, tersebar di lima
kecamatan yang meliputi 51 kelurahan. Sex ratio nya 89,68 yang berarti setiap 100 orang wanita terdapat 89 orang laki-laki.
Meningkatnya jumlah penduduk ini disebabkan oleh urbanisasi dan pertumbuhan ekonomi. Sumber : http:students.ukdw.ac.id
Persoalan kependudukan yang dialami Kota Surakarta saat ini ialah bahwa pada Kota Surakarta terjadi konsentrasi penduduk pada daerah pusat
kota dengan kepadatan mencapai ± 100 jiwaKm2. Kondisi dan kepadatan yang tinggi ini disebabkan oleh adanya kecenderungan masyarakat sekitar
commit to user
BAB III - 50
yang berkeinginan untuk mendekati lokasi kerja dan mendapat fasilitas pelayanan kota.
3.2.2. Potensi Perekonomian
Untuk melihat bagaimana keadaan struktur perekonomian si daerah Kota Surakarta dapat dilihat melalui sumbangan masing-masing kelompok
kegiatan usaha tersebut terhadap pertumbuhan PDRB Produk Domestik Regional Bruto . Dimana setiap sektor ekonomi dapat diketahui dari
peningkatan prosentase distribusinya. Makin bertambah prosentasenya berarti semakin besar pula pertumbuhannya.
Sektor perekonomian Kota Surakarta yang paling dominan dan relatif stabil mengalami kenaikan dari tahun ke tahun adalah sektor industri dan
perdagangan. Kenaikan tersebut berakibat pula kenaikan prosentase pada sektor perbankan. Maka dapat disimpulkan bahwa Kota Surakarta
merupakan daerah sentral kegiatan industri dan perdagangan, sehingga tingkat perkembangan ekonominya akan sangat ditentukan dari kedua sektor
tersebut. Sejalan dengan pertumbuhan penduduk, bidang perekonomian yang
tumbuh di Surakarta turut berkembang pesat, yang ditandai dengan meningkatnya nilai perdagangan dan didukung adanya pertumbuhan jumlah
bank dan fasilitas perdagangan. Sebagai pusat pengembangan wilayah VII Jawa Tengah dengan investasi mencapai angka Rp. 815 milyar akan sangat
mendukung perkembangan Surakarta.
Kondisi Perekonomian Surakarta
Kota Surakarta merupakan bagian dari 35 Dati II di Propinsi Jawa Tengah. Persisnya, terletak di bagian Selatan. Areal wilayah merupakan
daerah penghubung antara Propinsi Jawa Timur, DI Yogyakarta, Jawa Barat maupun DKI Jakarta. Persisnya, terletak disebelah Selatan. Daerah ini,
menempati posisi letak yang sangat strategis. Jalur transportasi darat, sebagai penghubung ibukota Dati II maupun propinsi yang lain. Jalur Kereta
Api KA, sebagai penghubung kota besar di Pulau Jawa. Belum lagi, posisi
commit to user
BAB III - 51
ini ditunjang dengan pengembangan Bandara Adi Sumarmo ditingkatkan dari penerbangan domistik menjadi ke Internasional.
3.2.3. Potensi Budaya