commit to user
BAB II - 23
mendapat pengaruh pada tempat dan zaman yang berbeda. Dengan demikian boleh dikatakan tidak ada ciri khas dalam arsitektur
Islami. Gaya Arabesque sering dikaitkan dengan arsitektur Islami semata- mata hanya mencoba untuk menciptakan suasana dimana Islam itu pertama
kali bercahaya yakni di semenanjung Arab dengan arsitektur Timur Tengahnya yang khas.
Menurut Nangkula Utaberta, dalam prinsip dasar pemikiran Arsitektur Islam, maka sumber dan dasar pemikiran Islam adalah sumber dan dasar
pemikiran yang juga di aplikasikan dalam Arsitektur Islam yaitu, Al- Qur’an dan Hadits. Beliau menjabarkan prinsip prinsip tersebut sebagai berikut:
a. Prinsip Pengingatan kepada Tuhan
Melalui berbagai firmannya Allah banyak mengingatkan kita untuk lebih banyak berkontemplasi merenungi ciptaan-Nya di alam ini.
Melalui berbagai ayat Al-Qur’an, Ia banyak mengajak kita untuk merenungi penciptaan alam dan mengambil pelajaran dari makhluk
ciptaan-Nya tersebut. Karenanya sangat penting bagi kita untuk memperlihatkan
kebesaran alam sebagai ciptaan langsung dari Allah jika dibandingkan dengan bangunan atau produk ciptaan manusia. Perancangan
bangunan dan perkotaan haruslah berusaha mendekatkan penghuninya dengan suasana yang lebih alami dan dekat dengan alam. Makhluk
ciptaan Allah seperti pepohonan, rumput dan bunga-bungaan haruslah mendominasi sebuah perancangan bangunan, perumahan atau
perkotaan yang Islami. Pada perancangan bangunan dan perancangan perkotaan dewasa
ini, prinsip yang lebih mengutamakan penjagaan terhadap alam seringkali ditinggalkan. Para pengembang dan arsitek lebih memilih
untuk meratakan lahan, menghancurkan alamnya, baru kemudian mendirikan bangunan sesuai keinginannya. Bagian yang alami
kemudian dibuat terpisah dalam bentuk taman buatan di sekitar
commit to user
BAB II - 24
bangunan.Kita akan melihat bagaimana manusia menjajah alam melalui usaha pengasingan elemen-elemen alam tersebut dari produk
ciptaan manusia. Selain perancangan dan pembentukan masa bangunan, elemen
alam seperti cahaya matahari, aliran udara, suara-suara alam dan gemericik air perlu diintegrasikan ke dalam bangunan. Bangunan
sedapat mungkin harus menggunakan sumber energi yang ramah dengan lingkungannya. Penggunaan pencahayaan dan pengudaraan
buatan yang dapat merusak lingkungan perlu dihindari dan efek negatifnya perlu diminimalisir sehingga tercipta hubungan yang serasi
antara manusia dengan alam sekitarnya sebagai sarana pembentukan kecintaan kita kepada Tuhan.
b. Prinsip Pengingatan pada Ibadah dan Perjuangan