Analisa Terhadap pemeliharaan Kebersihan kesucian Analisa terhadap penerapan tidak bermewah-mewahan

commit to user BAB IV - 94 kaligrafi ini dapat juga dikombinasikan dengan dekorasi geometris yang telah diperoleh pada analisa sebelumnya. Dari seluruh anlisa yang telah dilakukan pada elemen dekorasi yang ada, penerapan dekorasi pada Pusat perdagangan perlengkapan muslim di Surakarta secara umum tidak lepas dari pakem yang ada hanya saja dipilih ornamen yang lebih rumit, modern, dan ekspresif sebagaimana ornamen yang berkembang di Mekah.

e. Analisa Terhadap pemeliharaan Kebersihan kesucian

Kebersihan menjadi salah satu hal yang mutlak dalam Arsitektur Islami Karena kebersihan merupakan salah satu hal yang ditekankan dalam Islam, baik meliputi kebersihan dalam jasad fisik, hati, pikiran. Begitupun dengan bangunan, kebersihan dalam bangunan dapat membantu mengkondisikan kita untuk selalu dalam keadaan bersih, teutama ketika kita akan beribadah. Pemeliharaan kebersihan dalam bangunan dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain : a. Membuat zona-zona di dalam bangunan yang memisahakan antara zona suci dengan zona tidak suci sesuai dengan kebutuhan, seperti yang kita lihat di masjid, sering kita jumpai adanya batas suci yang bertujuan untuk menjaga kebersihan dan kesucian di dalam masjid dari segala najis. Sebelum kita masuk ke dalam masjid terdapat sebuah kolam dangkal untuk membersihkan kaki kita, setelah melewati kolam tersebut maka kita tidak didijinkan untuk memakai alas kaki. b. Menyediakan fasilitas-fasilitas untuk menampung sampah di dalam bangunan. Bentuk fasilitas ini dapat didesain secara khusus sehingga mampu menjadi unsur dekorasi sekaligus. c. Penyediaan utilitas bangunan yang baik sesuai dengan standar- standar arsitektural yang telah ada. Perencanaan bangunan ini. Kebersihan selalu menyejukkan siapa pun yang memandang dan menikmatinya. Kebersihan meliputi kesucian jiwa, commit to user BAB IV - 95 kesucian ragawi, pakaian yang bersih, memelihara kebersihan lingkungan, dan memakan makanan yang bersih.

f. Analisa terhadap penerapan tidak bermewah-mewahan

Sebuah rumah atau suatu bangunan yang sangat megah dan mewah akan membawa kebanggaan bagi pemiliknya dan kekaguman bagi orang yang memandangnya. Namun keadaan itu justru sering membuat pemiliknya menjadi sombong, bakhil, serta lalai dari mengingat Allah. Padahal kesenangan itu hanya bersifat sementara. Terlebih untuk sebuah masjid, karena dapat melalaikan orang yang shalat. Suatu kaum atau negara yang memiliki masjid tersebut akan lebih membanggakan bangunannya daripada memakmurkan masjid dengan ibadah atau ta’lim. Arsitektur Islami tidak terlepas dari seni dan keindahan namun harus pada batas yang wajar, tidak terlalu megah dan mewah. Penerapan : Rata-rata ketinggian bangunan maksimal 4 lantai.

g. Analisa terhadap efektifitas biaya dan ruang