Pemisahan Ruang Menghindari Ornamen Syirik, Gambar dan Patung Makhluk

commit to user BAB II - 37 perhiasannya, kecuali yang biasa tampak darinya.’” QS. An Nūr [24]: 30-31 Dari Jarir ibn ‘Abdullah radhiyall āhu ‘anhu, “Saya bertanya Rasulullah Shallallāhu alaihi wa sallam tentang pandangan kebetulan. Maka beliau bersabda: ‘Palingkanlah pandanganmu.’” HR. Ahmad, Muslim, Abu Daud, dan Turmudzi Pemisahan entrance adalah untuk menghindari adanya percampuran, berdesak-desakannya putera dan puteri, dan juga untuk menghindari kontak fisik dan pandangan antara putera dan puteri. Rasulullah Shallallāhu alaihi wa sallam memerintahkan untuk menundukkan pandangan adalah agar kehormatan dan kesucian seorang tetap terpelihara.

i. Pemisahan Ruang

Dari Amir ibn Rabi’ah radhiyall āhu ‘anhu, Rasulullah Shallallāhu alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah sekali-kali berduaan dengan perempuan yang tidak disertai mahram darinya, karena sesungguhnya pihak ketiganya adalah setan.” HR. Ahmad Islam melarang seorang laki-laki berduaan dengan wanita yang bukan mahram baik untuk sebuah urusan tertentu yang penting karena dikhawatirkan akan timbul fitnah. Maka itu, pembagian ruang antara putera dan puteri ada tiga macam tergantung tingkat kebutuhannya, yakni:  Membuat dua jenis ruangan yang terpisah. Hal ini dilihat dari jumlah pengguna dari masing-masing putera dan masing-masing puteri yang mungkin cukup banyak sehingga membutuhkan kesendirian ruang khusus bagi masing-masing gender.  Membuat sebuah ruangan yang dipisahkan oleh sebuah tabir atau partisi. Dikarenakan tingkat kebutuhan terhadap ruang tersebut tidak commit to user BAB II - 38 memungkinkan membangun ruang lebih dari satu. Namun tetap bisa berkomunikasi tanpa harus kontak pandangan.  Penggiliran penggunaan sebuah ruang dengan menyepakati kesepakatan jadwal penggunaan di antara kedua belah pihak.

j. Menghindari Ornamen Syirik, Gambar dan Patung Makhluk

Bernyawa Dari Ibn ‘Umar radhiyall āhu ‘anhu, Rasulullah Shallallāhu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya orang-orang yang membuat gambar ini makhluk bernyawa akan disiksa nanti di hari kiamat, dikatakan kepada mereka: ‘Hidupkan apa yang kalian ciptakan.’” HR. Bukhari – Muslim Dari Ibn ‘Abbas radhiyall āhu ‘anhu, Rasulullah Shallallāhu alaihi wa sallam bersabda, “Jika memang kamu harus menggambar, maka gambarlah pepohonan, dan apa yang tidak mempunyai ruh nyawa.” HR. Bukhari – Muslim Dari Abu Hurayrah radhiyall āhu ‘anhu, Rasulullah Shallallāhu alaihi wa sallam bersabda, “Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, ‘Tidak ada orang yang lebih zhalim daripada orang yang membuat gambarpatung yang menyerupai ciptaan-Ku. Buatlah gambar jagung, biji-bijian, atau gandum yang tidak bernyawa.” HR. Bukhari – Muslim Dari Abu Hurayrah radhiyall āhu ‘anhu, Rasulullah Shallallāhu alaihi wa sallam bersabda, “Malaikat tidak mau masuk rumah yang di dalamnya ada patung makhluk hidup atau gambar makhluk hidup.” HR. Muslim Dari ‘A`isyah radhiyall āhu ‘anha, “Sesungguhnya Nabi Shallallāhu alaihi wa sallam belum pernah membiarkan di dalam rumahnya sesuatu yang padanya terdapat commit to user BAB II - 39 gambar-gambar salib kecuali beliau merobek-robeknya.” HR. Bukhari Abu Daud Hadits-hadits di atas demikian tegasnya melarang menggambar atau membuat patung makhluk yang bernyawa, manusia atau hewan, atau simbol-simbol syirik karena itu adalah budaya kaum musyrik dan penyembah berhala. Islam secara tegas mengharamkannya dalam memberantas segala bentuk kemusyrikan Rasulullah Shallallāhu alaihi wa sallam menganjurkan menggambar tetumbuhan atau sesuatu yang tak bernyawa. Seperti yang banyak kita lihat dalam kemegahan bangunan-bangunan Islam, biasanya berornamen dan berhiaskan garis-garis dan bentuk-bentuk geometri, tetumbuhan atau bunga- bunga yang meliuk-liuk, serta untaian Al-Qur`an yang mulia dalam keindahan kaligrafi Islam.

k. Menghindari Bahan Sutra dan Kulit Binatang