commit to user
BAB IV - 71
4.1.5.4. Kelompok Ibadah
Flow 40 : 11769,92 m
2
Jumlah total kebutuhan ruang : 41194,72 m
2
4.1.6. Pola Hubungan Ruang dan Organisasi Ruang
Analisis Pola Hubungan Ruang
Dasar pertimbangan ;
Fungsi pelayanan
Proses aliran kegiatan dalam perbelanjaan serta fasilitas penunjangnya
Jenis Ruang Standart satuan
Kapasitas Besaran ruang
Ruang ibadah sholat 0,8 m² 1org
800 org 640 m
2
Tempat wudhu 0,6 m² 1org
40 org 24 m
2
Lavatory 2 m
2
wc250 org 0,8 m
2
wastafelwc 2 m
2
wc100 org 0,8 m
2
wastafelwc 15 org = 1wc =2 m
2
1 wastafel = 0,8 m
2
15 org = 1 wc = 2 m
2
1 wastafel = 0,8 m
2
6 m
2
2,4 m
2
6 m
2
2,4 m
2
Tempat kitab mukena 0,1 m
2
bh 50 bh
5 m
2
Ruang takmir 1 org
8 m
2
Pelayanan zakat, infaq, sadaqah
49 m
2
Jumlah keseluruhan 742,8 m²
Nama ruang Luasan m²
Area Perdagangan 16525
R. pengelola 583,8
R. service 277,8
Zona Ibadah 742,8
Jumlah 29424,8
commit to user
BAB IV - 72
Pusat Perdagangan
Penunjang Konsultasi
Produksi Area parkir
Penjualan
Ibadah Pamer Promosi
Hall Area parkir
ME
Kantor Pengelola
commit to user
BAB IV - 73
4.1.7. Analisa Persyaratan Ruang
4.1.7.1. Pencahayaan
Tujuan utama dari system pencahayaan pada bangunan pusat perdagangan perlengkapan muslim, yang terdiri dari aktivitas perdagangan,
konsultasi, produksi, pemasaran yaitu:
Q.S.14 :1
Alif, laam raa. Ini adalah Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang
dengan izin Tuhan mereka, yaitu menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.
Memberi kenyaman bagi pengunjung dan pedagang;
Membantu kegiatan dalam pusat perdagangan yang berlangsung
Membantu pengunjung untuk memilih barang yang di pasarkan dan membantu kontrol bagi pemakai ruang terhadap peralatan dan karyawan.
Dasar pertimbangan :
Besarnya luas lantai ruang, sehingga tidak memungkinkan memanfaatkan cahaya alami secara keseluruhan.
Adanya dua system penerangan, yaitu penerangan khusus untuk obyek
utama dan pencahayaan umum untuk pencahayaan ruang keseluruhan.
Tabel. 4.1. Karakterisitik pencahayaan dalam ruangan
MACAM PENCAHAYAAN
SUMBER +
-
Pencahayaan alami
Sinar matahari daylight
melalui
menghemat biaya
diperlukan oleh vegetasi yang
Menimbulkan masalah panas dan
silau terhadap
commit to user
BAB IV - 74
jendela, ventilasi, dan
atrium berada di dalam
bangunan bangunan
Pencahayaan buatan
Berbagi jenis lampu
wall, ceiling, spot light,dll
penunjang aktifitas
malam hari
memberi karakter dan suasana
terhadap bangunan
menunjang estetika bangunan
Biaya maintenance tinggi
a. Pencahayaan alami sunnatulloh
Digunakan untuk ruang-ruang yang sifatnya publik. Pencahayaan ini digunakan dengan prinsip pembukaan samping untuk pencahayaan
ruang dengan konsekuensi makin jauh dari lubang jendela sinar makin berkurang, untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya pembentukan
ventilasi silang. b.
Pencahayaan buatan Penggunaan penerangan buatan karena tuntutan fungsi dan kondisi
sebagai berikut :
Untuk semua orang sesuai dengan kebutuhan, pada waktu malam hari.
Cuaca yang kurang kondusif untuk perdagangan jual – beli
sehingga terang cahaya alami berkurang
Untuk ruang - ruang tertutup pada siang hari atau pada kondisi cuaca redup.
Sebagai penerangan khusus untuk mengekspose suatu obyek.
Dasar pertimbangan pengaturan system dan kekuatan pencahayaan buatan adalah :
Sumber: Materi Kuliah Fisika Bangunan II, Ir. Bonny Heru Santoso, M.App.Sc
commit to user
BAB IV - 75
Jumlahkekuatan cahaya yang dibutuhkan untuk suatu
keperluan tertentu.
Tata letak penempatan lampu terhadap obyek yang membutuhkan penyinaran.
Jenis dan warna lampu yang sesuai dengan kebutuhan.
Jenis-jenis pencahayaan buatan yang digunakan :
Lampu pijar dan lampu TL
Untuk ruang-ruang yang membutuhkan kuat penerangan sedangkecil : Ruang-ruang pengelolaan, lavatory, dan ruang servis.
- Jenis TL dengan spesifikasi : suhu warna 4100 K, indeks
pencahayaan 96, arus cahaya khusus 43.
- Lampu pijar down light dipakai daya 60 watt.
Special lighting
Untuk ruang-ruang yang membutuhkan kuat penerangan khusus, serta menciptakan suasana ruang yang berbeda, digunakan lampu-lampu
spotlight. Tabel. 4.2. Standart pencahayaan dalam ruang
Tipe ruang Kuat penerangan Lux
Kantorr. Administrasi pengelolaan 150 r. pendidikan 120
r. perdagangan 120 sumber : YB Mangunwijaya, pengantar fisika bangunan
4.1.7.2. Penghawaan angin
Q.S. 25 : 48
commit to user
BAB IV - 76
Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira dekat sebelum
kedatangan rahmat-nya
hujan; dan Kami
turunkan dari langit air yang amat bersih.
Tujuan utama pengaturan system penghawaan pada bangunan, adalah: -
Menjaga temperatur udara dalam ruangan agar tidak terlalu panasdingin sehingga dapat memberikan kenyamanan.
- Mengontrol kelembaban dalam ruang.
- Membuat aliran udara dalam ruang.
Berdasarkan pertimbangan besarnya luas lantai pada ruang penjualan, yang mengakibatkan meratanya sirkulasi udara menjadi sulit dicapai jika hanya
menggunakan ventilasi penghawaan alami.
Penghawaan alami sunnatulloh
Factor-faktor yang mempengaruhi system penghawaan alami antara lain : -
Kebutuhan udara bersih 20-30 cuftorang, yang didasarkan pada tuntutan kenyamanan dan kesehatan.
- Kecepatan angin 0,1 –0,2mdet.
- Orientasi bangunan.
- Arah angin.
Dasar pertimbangan perencanaan system penghawaan secara alami adalah: -
Lebar bukaan. -
Arah hadap bukaan. Dalam kaitannya dengan system penghawaan dalam bangunan, standart
luasan bukaan minimal dalam bangunan adalah 13 luas lantai atau sesuai dengan perhitungan menggunakan rumus:
Tabel. 4.3. Perhitungan Besaran Bukaan Ventilasi Udara
Luas Lantai Luas ventilasi
commit to user
BAB IV - 77
Vi V
A
Sumber: Materi Kuliah Fisika Bangunan II, UNS Ir. Bonny Heru Santoso, M.App.Sc
Dimana: A = Luas lubang penghawaan m2
V = Kebutuhan udara rata-rata 0,085 m2det = 30 m3jam Vi= Kecepatan angin dalam ruang 1,6 – 4,8 kmjam
Teknik penghawaan yang digunakan adalah menggunakan teknik penghawaan :
-
Ventilasi Horizontal
Udara akan mengalir dari bukaan yang terletak diantara dua dinding yang berhadapan pada ketinggian yang tidak sama cross ventilation
-
Ventilasi Vertikal
Udara akan dialirkan melalui bukaan yang terletak di langit-langit dengan jarak jauh yang dialiri melalu cerobong udara efek cerobong dengan
memanfaatkan arus angin dan ketinggian bangunan. Cerobong uada ini terletak puncak atrium bagian tengah . Bukaan yang digunakan dengan
memasang pengatur udara kipas penyedot blower hingga udara yang mengalir dapat diatur.
Penghawaan Buatan
Dasar pertimbangan :
0 -50 0,4 x luas lantai
51 -100 0,5 x luas lantai
101 -200 0,6 x luas lantai
201 - 300 0,7 x luas lantai
301 - 500 0,8 x luas lantai
501 - 750 0,9 x luas lantai
750 1,0 x luas lantai
commit to user
BAB IV - 78
- Kondisi klimatologis kota Surakarta suhu rata-rata maksimum 33,6 C –
minimum 21,1 C dan kelembaban rata-rata 77. -
Syarat kenyamanan ruang maksimal sebesar 8 C. Maka dipilih penghawaan buatan :
- Sistem Air Conditioning
Digunakan pada ruang : ruang - ruang penjualan, ruang-ruang umum seperti lobby, hall, convention room, untuk ruang-ruang pengelola.
- Sistem Exhaust Fan
Dimaksudkan untuk ruang-ruang tertentu dalam bangunan yang tidak memerlukan AC dan system ventilasi khusus seperti : toilet, dapur,
gudang, locker, showers, laundry center, parkir, house keeping room. -
Blower Digunakan untuk ruang-ruang seperti maintenance sp, mekanikal-
elektrikal dan gudang umum.
4.2. ANALISA PENDEKATAN LOKASI DAN TAPAK