Suvi Novinda : Hubungan Kenyamanan Convenience Pasien Dinas Kodam IBb Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan, 2010.
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Tk II Putri Hijau. Menurut Hakim 2008, sumber daya manusia di rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan
hendaklah menerapkan prinsip PRIMA Profesional, Ramah, iklas, bermutu dan antusias. Tidak ada artinya tarif gratis atau murah tapi pelayanan kesehatan tidak
nyaman. Kenyamanan pasien tidak lebih dari sekedar pengobatan atau perawatan yang tepat saja tetapi juga ingin pengurusan administrasi yang cepat dan tepat tanpa
berbelit-belit, sikap petugas yang profesional, ramah, bermutu dan handal. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kebanyakan responden menyatakan pengisian formulir
cenderung berbelit-belit namun kebanyakan responden mengaku bahwa waktu mengantri masih dalam batas toleransi mereka.
Dalam penelitian Hornik 1997 menyatakan bahwa konsumen cenderung mempunyai persepsi bahwa waktu tunggu mereka sering lebih lama dari pada yang
sebenarnya. Larson 1997 menyatakan bahwa ketidaknyamanan dalam bertransaksi dapat memberikan pengaruh emosional kepada konsumen yang merasa bosan dan
merasa terjebak dalam antrian yang lambat sehingga sering mengajukan keberatan dan protes.
5.4 Hubungan Benefit Convenience pasien dinas dengan pemanfaatan
pelayanan kesehatan.
Benefit Convenience merupakan jenis kenyamanan keempat yang diteliti dalam penelitian ini, jenis penelitian ini merupakan persepsi pasien terhadap biaya,
waktu dan usaha sewaktu mendapatkan manfaat inti pelayanan. Jenis kenyamanan ini
Suvi Novinda : Hubungan Kenyamanan Convenience Pasien Dinas Kodam IBb Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan, 2010.
adalah kenyamanan selama mendapatkan atau memanfaatkan pelayanan kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden merasa kurang setuju
terhadap adanya Benefit Convenience dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan Rawat Inap di Rumah Sakit Tk II Putri Hijau. Hasil analisis Bivariat bahwa pasien
yang tidak meyakini adanya Benefit Convenience dalam pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Tk II Putri Hijau, cenderung untuk menyatakan enggan untuk
memanfaatkan pelayanan kesehatan. Sebaliknya pasien yang meyakini adanya Benefit Convenience dalam pelayanan kesehatan maka akan cenderung untuk memanfaatkan
pelayanan kesehatan di rumah sakit ini. Berry et al 2002 menyatakan pelayanan kesehatan yang baik dan tidak perlu
menunggu menunda pelayanan dengan diagnosa dokter yang tepat dan merasa aman dalam perawatan kesehatan, merupakan hal yang berpengaruh terhadap kenyamanan
ini. Kondisi yang menyebabkan stress pasien selama berobat akan menyebabkan ketidaknyamanan. Ketidaknyamanan pada jenis ini dapat menyebabkan tidak
menghasilkan pelayanan yang baik. Pasien dinas yang menjadi responden pada penelitian ini kebanyakan menjawab kurang setuju pada pernyataan bahwa mereka
telah dilayani dengan baik, hal ini menunjukkan kemungkinan kriteria pelayanan kesehatan yang baik berbeda dengan harapan pasien.
Menurut hasil penelitian Ngenaria 2005, ketidaknyamanan pasien pada dimensi lingkungan yaitu salah satunya adalah kurangnya privasi pada ruang
perawatan rawat inap akan sangat mempengaruhi persepsi pasien sehingga pasien merasa tidak nyaman. Pendapat pasien dinas pada penelitian ini pada dasarnya
Suvi Novinda : Hubungan Kenyamanan Convenience Pasien Dinas Kodam IBb Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan, 2010.
menyatakan bahwa mereka merasa aman dalam perawatan. Akan tetapi kebanyakan responden merasa bahwa menerima pelayanan kesehatan di rumah sakit ini bukan
untuk meningkatkan status kesehatan tetapi sebatas memecahkan masalah kesehatan.
5.5 Hubungan Post Benefit Convenience pasien dinas dengan pemanfaatan