Suvi Novinda : Hubungan Kenyamanan Convenience Pasien Dinas Kodam IBb Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan, 2010.
kenyamanan pasien pada pelayanan rawat inap masih menunjukkan keadaan yang kurang nyaman. Masih ada beberapa bagian pelayanan rawat inap yang dipersepsikan
kurang memenuhi harapan responden dari pasien, yaitu keterlambatan pelayanan bagian pada farmasi, kecekatan, ketelitian, dan keperdulian, seluruh aspek pelayanan
laboratorium, radiologi dan seluruh aspek pelayanan Fisioterapi. Sebayang 2004 menyatakan bahwa pelayanan kesehatan berkaitan erat
dengan kenyamanan dan kepuasan pasien. Hal ini dipengaruhi mutu masukan dan proses, kekuatan pengaruh mutu pelayanan sumber daya manusia lebih besar
pengaruhnya dari pada mutu sarana, prasarana medis atau non medis terhadap kenyamanan dan kepuasan pasien.
Menurut Simbolon 2005 proses pelayanan rumah sakit yang dimulai dari pelayanan administrasi pasien masuk sampai pasien keluar berpengaruh teerhadap
persepsi pasien. Semakin baik pelayanan yang diberikan, semakin baik persepsi pasien dan semakin sering mereka berkunjung ke rumah sakit.
2.7 Landasan Teori
Menurut Kotler 2004 kenyamanan pasien adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau
kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Dharmesto dan Supritanto 1995 menyatakan pelayanan yang cepat dan akses
yang mudah memberikan kontribusi yang besar dalam pengambilan keputusan pembelian pelayanan .
Suvi Novinda : Hubungan Kenyamanan Convenience Pasien Dinas Kodam IBb Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan, 2010.
Parasuraman 1992 menyatakan bahwa persepsi pelayanan yang diterima pelanggan adalah perbandingan antara harapan sebelum mendapatkan pelayanan
dengan selama dan sesudah mendapatkan pelayanan tersebut. Pasien memerlukan kenyamanan sehingga sikap–sikap dokter harus pula
memenuhi kualifikasi yang diidamkan. Pelayanan yang bermutu dan baik merupakan hak dan tuntutan pasien sebagai pelanggan. Didalam era dan kompetisi
yang tepat maka sebuah organisasi pelayanaan kesehatan sangat tergantung pada pasien sebagai pelanggan, kualitas yang diterima akan menciptakan pelanggan
yang sesungguhnya. Pelayanan kesehatan yang berkualitas adalah pelayanan kesehatan yang memuaskan dan menyenangkan pelanggan Ghufron, 2007.
Pelayanan kesehatan yang baik bukan hanya ditinjau dari sudut pandang aspek teknis medis yang berhubungan langsung antara pelayanan medis dan pasien
saja tetapi juga sistem pelayanan kesehatan secara keseluruhan, termasuk manajemen administrasi, keuangan, peralatan dan tenaga kesehatan lainnya Wijono, 2000.
Kenyamanan pasien dapat mempengaruhi minat untuk kembali kerumah sakit yang sama. Hal ini akan merupakan promosi dari mulut kemulut bagi calon pasien
lainnya yang diharapkan sangat positif bagi pelayanan rumah sakit Supranto, 2001. Kenyamanan pasien sebagai evaluasi pasien konsumsi bahwa suatu produk yang
dipilih setidaknya memenuhi atau melebihi harapan. Kenyamanan merupakan pengalaman yang akan mengendap didalam ingatan
pasien sehingga mempengaruhi proses pengambilan keputusan pembelian atau penggunanan ulang jasa yang sama Endang , 1998.
Suvi Novinda : Hubungan Kenyamanan Convenience Pasien Dinas Kodam IBb Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan, 2010.
Menurut Berry et al. 2002 Customer Convenience adalah persepsi pelanggan dalam menggunakan jasa dalam hal ini pelayanan kesehatan. Customer
Convenience dapat diidentifikasi dalam lima jenis yaitu: 2.7.1
Decision Convenience merupakan persepsi konsumen terhadap biaya waktu dan usaha untuk membuat keputusan pembelian atau pemakaian jasa.
2.7.2 Access Convenience adalah persepsi konsumen tcrhadap biaya waktu dan
usaha untuk menginisiasi penyampaian jasa. 2.7.3
Transaction Convenience yaitu persepsi pelanggan terhadap biaya waktu dan usaha untuk mengadakan sebuah transaksi.
2.7.4 Benefit Convenience adalah persepsi pelanggan terhadap biaya waktu dan
usaha untuk mengalami manfaat inti jasa. 2.7.5
Post Benefit Convenience yakni persepsi pelanggan terhadap biaya waktu dan usaha sewaktu mengkontak kembali jasa setelah tahap manfaat jasa Benefit
Stage. Persepsi pasien dinas Kodam IBB terhadap pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit Tk II putri Hijau dipengaruhi oleh stimuli secara eksternal dan internal, yang didapat melalui tingkat pengalaman menggunakan fasilitas kesehatan di Rumah Sakit
Tk II Putri Hijau, tingkat pengetahuan terhadap pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan dan tingkat Intensitas Informasi Pasien dinas
Kodam IBB terhadap fasilitas Kesehatan di Rumah Sakit Tk II Putri Hijau. Dengan demikian semakin tinggi pengetahuan, informasi dan pengalaman
menyenangkan untuk mencapai kenyamanan dalam menggunakan fasilitas kesehatan
Suvi Novinda : Hubungan Kenyamanan Convenience Pasien Dinas Kodam IBb Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan, 2010.
Rumah Sakit Tk II Putri Hijau maka persepsi terhadap pengggunaan fasilitas kesehatan akan meningkat. Persepsi Pasien dinas KodamIBB terhadap pelayanan
kesehatan tersebut, secara rinci akan memberikan arah pemikiran Pasien dinas upaya : a
Pengambilan keputusan dalam penggunaan pelayanan kesehatan. b
Penggunaan waktu dan usaha dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. c
Penggunaan kemampuan finansial dalam mendapatkan fasilitas kesehatan. d
Memilih manfaat dari fasilitas kesehatan. e
Memilih fasilitas kesehatan dalam mengatasi masalah kesehatan.
2.8 Kerangka Konsep