Suvi Novinda : Hubungan Kenyamanan Convenience Pasien Dinas Kodam IBb Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan, 2010.
BAB 5 PEMBAHASAN
Pada masa ini faktor kenyamanan pasien menjadi hal yang sangat penting dan cenderung untuk meningkat kepentingannya. Kenyamanan pelanggan dalam konteks
penelitian ini berhubungan dengan bagaimana konsumen itu menghemat waktu dan usaha dalam mendapatkan pelayanan Anderson et al, 1991. Pasien setelah berobat
dan merasa nyaman dengan pelayanannya biasanya akan menceritakan kepada keluarga dan rekan dekatnya Irawan, 2007. Kenyamanan yang dirasakan pasien saat
pelayanan kesehatan akan membawa pengaruh pada pemanfaatan pelayanan kesehatan di instalasi rawat inap. Variabel yang digunakan untuk mengukur
kenyamanan Convenience pasien terhadap pelayanan kesehatan pada penelitian ini menurut Berry et al, 2002 adalah Decision Convenience, Access Convenience,
Transaction Convenience, Benefit Convenience dan Post Benefit Convenience.
5.1 Hubungan Decision Convenience pasien dinas dengan pemanfaatan
pelayanan kesehatan di instalasi rawat inap
Decision Convenience merupakan persepsi pasien terhadap waktu dan usaha yang harus dikorbankan untuk membuat keputusan untuk memanfaatkan pelayanan
kesehatan. Keputusan ini dibuat biasanya dengan membandingkan suatu pelayanan dengan lainnya dalam hal biaya, waktu dan usaha.
Suvi Novinda : Hubungan Kenyamanan Convenience Pasien Dinas Kodam IBb Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan, 2010.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa secara umum berdasarkan hasil yang diperoleh dari responden diketahui bahwa dalam memutuskan untuk memanfaatkan
pelayanan kesehatan di instalasi rawat inap Rumah Sakit Tk II Putri Hijau tedapat Decisión Convenience, yang memudahkan responden untuk memanfaatkan pelayanan
kesehatan rawat inap di rumah sakit. Hasil analisis chi-square menyatakan responden yang menyatakan setuju terhadap Decisión Convenience di rumah sakit ini juga setuju
untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan diinstalasi rawat inap di rumah sakit. Sebaliknya responden yang menyatakan kurang setuju atau tidak setuju terhadap
adanya Decisión Convenience cenderung untuk tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan di instalasi rawat inap Rumah Sakit Tk II Putri Hijau.
Kondisi ini sebenarnya sesuai dengan pendapat Berry, Seiders Grewal 2002, jenis pelayanan yang memberikan kecemasan dan keragu-raguan akan
dianggap menyebabkan ketidaknyamanan dan menyebabkan seseorang enggan untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan suatu rumah sakit.
Selanjutnya hal yang paling penting diketahui dari hasil penelitian adalah kebanyakan responden memilih berobat memanfaatkan pelayanan kesehatan di
rumah sakit setelah membandingkannya dengan rumah sakit lain. Dengan demikian, informasi mengenai pelayanan kesehatan haruslah cukup tersedia sehingga
memudahkan konsumen untuk memutuskan untuk memilih suatu rumah sakit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Rumah Sakit Tk II Putri Hijau memiliki informasi
yang cukup sehingga memudahkan pasien untuk memilih rumah sakit ini. Hal ini adalah sangat beralasan sebab pasien responden adalah pasien dinas.
Suvi Novinda : Hubungan Kenyamanan Convenience Pasien Dinas Kodam IBb Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan, 2010.
5.2 Hubungan Access Convenience pasien dinas dengan pemanfaatan