99 Berdasarkan penuturan diatas bawasannya setiap berlangsungnya interaksi
sosial baik secara langsung maupun tidak langsung, sudah menjadi aktifitas dan rutinitas mahasiswa asal Papua dan juga melengkapi proses adaptasinya selama
mereka berada di sini. Lingkungan sosial yang mengambil peran dalam proses adaptasi dan interaksi sosialnya menjadikan mereka untuk bisa bertahan hidup dan
tinggal bersama-sama dengan mahasiswa dari daerah lain yang juga sedang berkuliah di Universitas Sumatera Utara. Banyak hal yang memberikan mereka
pelajaran untuk pentingnya menghargai sesama bangsa Indonesia. Apalagi ketika berbicara mengenai pendidikan, mereka jauh dari Papua sana hadir di Universitas
Sumatera Utara untuk satu nama yaitu pendidikan yang diharapkan lebih layak darimana mereka tinggal sebelumnya. Dengan demikian semua proses sosial
tersebut bisa menciptakan harmonisasi sosial seperti mereka untuk bisa memiliki teman dekat yang berasal dari daerah lain.
4.7 Interaksi Sebagai Bentuk Proses Adaptasi Mahasiswa Asal Papua.
Interaksi merupakan salah satu kunci untuk berlangsungnya suatu bentuk proses adaptasi di dalam kehidupan sosial. Manusia saling menerjemahkan setiap
tindakan orang lain. Menurut Fahroni 2009, makna-makna tersebut yang diberikan oleh orang lain tersebut berasal dari cara-cara orang lain bertindak
terhadapnya dalam kaitannya dengan sesuatu. Tindakan-tindakan yang dilakukan akan melahirkan batasan bagi orang lain.
Begitu juga dengan hal tindakan mahasiswa USU yang berasal dari Papua dan mahasiswa yang berasal dari daerah lainnya merupakan suatu proses interaksi
100 yang berada didalamnya tercakup dari simbol-simbol masing-masing pihak saling
menginterprestasikan makna yang ditangkapnya. Artinya tindakan mereka merupakan hasil dari pemaknaan masing-masing dari realitas sosial. Dengan
demikian proses interaksi antara keduanya merupakan suatu proses yang saling stimulus, merespon tindakan dan hubungan sebagai hasil proses interprestasi dari
masing-masing mahasiswa tersebut. Mahasiswa Papua di Medan adalah salah satu contoh kelompok remaja
yang melakukan migrasi dengan alasan untuk melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi. Dengan latar belakang sosial-budaya yang berbeda, mahasiswa
Papua tentu saja dituntut untuk dapat beradaptasi dan berinteraksi dengan masyarakat lokal di Medan. Dalam penelitian ini, pola adaptasi dan interaksi
sosial yang terjadi pada kalangan mahasiswa asal Papua dengan mahasiswa dari mahasiswa dari daerah lain yaitu bersifat Akomodasi toleransi dimana proses
sosial yang terjadi pada mahasiswa asal Papua dengan daerah lain berusaha untuk tidak saling menganggu dengan mencegah, mengurangi, atau menghentikan
ketegangan yang akan terjadi atau yang sudah terjadi dalam arti toleransi antar sesame suku bangsa Indonesia. Mahasiswa asal Papua adalah bagian dari
Indonesia begitu juga mahasiswa asal dari daerah lain yang berkuliah di USU. Proses sosial dalam interaksi dan adaptasi menciptakan akomodasi
toleransi terjadi dikarenakan penerimaan sosial masyarakat dan mahasiswa dari daerah lain terhadap mahasiswa asal Papua itu adalah baik. Hal ini terlihat dari
mereka untuk tetap bertahan dan berkuliah selama kurang lebih tiga tahun lamanya di Universitas Sumatera Utara. Semua hal yang berkaitan dengan
101 perlakuan yang kurang menyenangkan sudah mereka lalui selama mereka tinggal
sampai saat ini. Kehidupan sosial mereka yang dilengkapi dengan adaptasi dan interaksi
yang membuat mereka hidup nyaman serta penghargaan berupa toleransi dari masyarakat dan mahasiswa dari daerah lainnya. Hal ini seperti yang diungkapkan
oleh Elliyus, sebagai salah satu informan : “…selama kami disini bisa dibilang sudah betah tinggal disini.
Tidak ada masalah yang berarti. Semua kan tergantung individunya masing-masing, karena niat kami kesini hanya untuk
belajar…”
Berdasarkan penuturan di atas, menjadikan semua proses sosial yang terjadi dapat dikatakan mudah, jika individu di setiap kalangan mahasiswa asal
Papua bersifat terbuka dan juga memiliki rasa toleransi dengan masyarakat dan mahasiswa asal dari daerah lainnya pula.
Adaptasi dan interaksi tidak dapat dipisahkan dalam suatu proses sosial. Dalam hal ini, mahasiswa asal Papua dengan mahasiswa dari daerah lain harus
saling bertoleransi untuk menciptakan hubungan-hubungan sosial yang baik apalagi mereka satu lingkup di Universitas Sumatera Utara. Ada peraturan dan
kebijakan yang harus mereka patuhi selama mereka tinggal dan berkuliah di Universitas Sumatera Utara. Tujuan mereka sama yaitu belajar dan menempuh
pendidikan tinggi sesuai dengan disiplin ilmu mereka masing-masing yang ada di Universitas Sumatera Utara. Harapannya mereka juga bisa membawa ilmunya
kembali untuk membangun daerah masing-masing.
102
4.8 Pola dan Klasifikasi Informan Sesuai Dengan Adaptasi dan Interaksi.