51 orang 20 suku Jawa. Dengan demikian, mayoritas informan adalah suku
Lanny 20, Batak 20 dan Jawa20.
4.3 Profil Informan Mahasiswa Asal Papua Dan Mahasiswa Asal Daerah Lain.
4.3.1 Paskalis Tugomo
Paskalis Tugomo adalah salah satu mahasiswa yang berasal dari Papua yang berkuliah di Universitas Sumatera Utara, Fakultas Teknik, Departemen
Teknik Elektro. Ia telah berumur dua puluh satu tahun yang lahir di Ekago Papua Bagian Timika. Ia bersuku Ekari. Ia telah tinggal di Medan sudah satu tahun.
Salah satu alasan Paskalis untuk berkuliah di USU adalah agar bisa berkuliah di luar daerah Papua walaupun jauh dengan orangtua. Sebelumnya
Paskalis sudah mengetahui sedikit tentang USU dari saudara ia yang sedang bertugas di Medan sehingga ia memilih berkuliah di USU di pilihan kedua ketika
ujian seleksi penerimaan mahasiswa ke perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah Papua. Perasaan pertama kali yang dirasakan Paskalis ketika
sampai di USU adalah senang karena bisa berkuliah jauh dari daerah sendiri. Pertama kali Paskalis datang ke Medan bersama dengan teman-teman yang
berasal dari Papua yang juga akan berkuliah di USU. Setibanya mereka datang ke Medan, mereka mengikuti pengarahan-pengarahan yang dibuat oleh USU itu
sendiri untuk mengenal lebih dekat lingkungan yang berada disini dan mereka bertempat tinggal di asrama putra USU. Hal inilah yang menyebabkan Paskalis
berkenalan dengan senior-senior satu daerah yang sama-sama berkuliah di USU.
52 Awalnya rutinitas yang dilakukan oleh Paskalis ketika berada di sini
adalah berkeliling di lingkungan asrama seperti berjalan-jalan dan membeli makan di sekitaran USU, pergi ke kampus serta berkenalan dengan mahasiswa daerah
lain. Selain itu Paskalis juga sering berbicara dan sudah mendapatkan teman mahasiswa yang berasal dari daerah lain. Paskalis juga sering mengikuti kegiatan-
kegiatan organisasi yang diadakan oleh pihak kampus seperti mengikuti organisasi Ikatan Mahasiswa asal Papua, Ikatan Mahasiswa Teknik Elektro, bermain futsal
dengan mahasiswa yang berasal dari daerah lain serta mengikuti organisasi keagamaan. Paskalis juga sudah diperkenalkan budaya di sini oleh teman
kampusnya dan mempelajari bahasa daerah lain seperti bahasa Batak. Selain itu Paskalis juga sudah pernah berkunjung ke daerah asal teman kampusnya yaitu
Sibolga. Itulah cara dia untuk bisa beradaptasi dan berinteraksi dengan mahasiswa yang berasal dari daerah lain.
Paskalis mengakui bahwa ia merasa betah untuk tinggal disini. Ia lebih menyukai bergaul dengan mahasiswa lain walaupun kesulitan yang di hadapi oleh
Paskalis adalah cara berbicara dan budaya yang sangat berbeda. Menurut Paskalis penerimaan masyarakat sekitar adalah baik dan ramah walaupun terkadang
mahasiswa yang berasal dari daerah lain merasa asing melihat kami. Hal inilah yang membuat mereka merasa dikucilkan dari kelompok mereka. Tetapi dibalik
itu semua, ketika sudah menjalin pertemanan sebenarnya mereka mau membantu Paskalis untuk memperkenalkan lingkungan sekitar. Selain itu, dari segi makanan,
tempat tinggal dan cuaca walaupun sangat berbeda jauh dengan daerah asal tetapi
53 Paskalis masih bisa beradaptasinya dan menyukainya. Hal inilah yang disukai dan
tidak disukai oleh Paskalis selama tinggal disini. Mengenai interaksi keluarga yang dilakukan oleh Paskalis adalah Paskalis
sering berkomunikasi dengan keluarga terutama dengan orangtua minimal seminggu sekali. Orangtua Paskalis biasanya pergi ke kota daerah mereka hanya
untuk bisa berkomunikasi dengan Paskalis minimal satu minggu sekali. Karena jaringan selular baru masuk sekitar satu tahun yang lalu ujar Paskalis. Biasanya
ketika waktu liburan tiba, Paskalis pulang ke kampungnya yang di lakukan selama 2 tahun sekali. Hal ini dikarenakan membutuhkan waktu yang lama dan biaya
transportasi yang sangat mahal harganya.
4.3.2 UTA