UTA Profil Informan Mahasiswa Asal Papua Dan Mahasiswa Asal Daerah Lain.

53 Paskalis masih bisa beradaptasinya dan menyukainya. Hal inilah yang disukai dan tidak disukai oleh Paskalis selama tinggal disini. Mengenai interaksi keluarga yang dilakukan oleh Paskalis adalah Paskalis sering berkomunikasi dengan keluarga terutama dengan orangtua minimal seminggu sekali. Orangtua Paskalis biasanya pergi ke kota daerah mereka hanya untuk bisa berkomunikasi dengan Paskalis minimal satu minggu sekali. Karena jaringan selular baru masuk sekitar satu tahun yang lalu ujar Paskalis. Biasanya ketika waktu liburan tiba, Paskalis pulang ke kampungnya yang di lakukan selama 2 tahun sekali. Hal ini dikarenakan membutuhkan waktu yang lama dan biaya transportasi yang sangat mahal harganya.

4.3.2 UTA

Uta yang memiliki nama Dwi R.P. Weriu adalah salah satu mahasiswa yang berasal dari Papua yang berkuliah di Universitas Sumatera Utara, Fakultas Pertanian, Departemen Agrobisnis. Ia lahir di Kaimana dan telah berumur dua puluh satu tahun. Ia bersuku Rarutu yang merupakan bagian Papua Barat. Ia telah tinggal di Medan sudah dua tahun lamanya. Salah satu alasan Uta lulus dari USU dikarenakan hasil pilihan ketiga dari ujian seleksi beasiswa penerimaan mahasiswa ke perguruan tinggi yang di selenggarakan oleh pemerintah Papua. Sebelumnya Uta memang tidak mengetahui tentang USU walaupun ada saudara ia yang telah tinggal lama di Medan. Walaupun kuliah jauh dari orangtua tetapi Uta sangat senang bisa 54 berkuliah di daerah lain karena menurut Uta akan banyak dapat pengalaman kalau kita tinggal jauh dari daerah kita sendiri. Pertama kali Uta datang ke Medan bersama dengan teman-teman yang lulus ujian seleksi untuk berkuliah di USU serta bersama dengan pendamping perwakilan dari provinsi. Uta mengatakan bahwa ketika kami semua telah sampai disini, pada saat itu kami diberikan motivasi dan pengenalan tentang USU baik dari fakultas masing-masing maupun di lingkungan sekitarnya dan kami bertempat tinggal di asrama putra milik USU. Hal inilah yang menyebabkan Uta dapat berkenalan dengan senior-senior baik dari satu daerah maupun senior-senior yang berasal dari daerah lain di fakultas. Mula-mula rutinitas awal yang di lakukan oleh Uta adalah masih berkeliling wilayah lingkungan asrama dan kampus. Uta berusaha untuk berbaur dan bersosialisasi dengan orang-orang yang ada baik di lingkungan kampus maupun di asrama. Uta juga mengikuti dan aktif sebagai anggota dengan kegiatan- kegiatan organisasi yang di adakan oleh pihak kampus seperti mengikuti Ikatan Mahasiswa Asal Papua dan IMASEP. Pada saat ini Uta juga sudah mendapatkan teman dekat yang berasal dari suku Melayu. Uta juga sudah diperkenalkan sedikit tentang budaya Melayu oleh teman dekatnya. Itulah cara dia untuk dapat menyesuaikan diri dan berinteraksi dengan mahasiswa yang berasal dari daerah lain. Uta mengakui bahwa ia betah untuk tinggal disini. Penerimaan masyarakat selama ini yang di rasakan oleh Uta adalah baik, selalu mau berbaur dengan orang yang berasal dari daerah lain serta mau membantu teman yang sedang kesulitan, 55 seperti pengalaman Uta yang pernah diberi pinjaman uang oleh teman dekatnya Uta. Walaupun Uta terkadang di jahili dengan teman-teman kampus ia yang berasal dari daerah lain, tetapi Uta tetap tidak peduli dan merasa kalau tidak ada kesulitan ketika bersosialisasi dengan teman-teman kampus yang berasal dari daerah lain disini. Selain itu jika dilihat dari segi makanan, Uta memulai untuk menyukai makanan yang berasal dari daerah ini karena menurut Uta selera dan rasa makanan di sini hampir sama dengan makanan disana yaitu sama-sama mempunyai selera pedas. Sedangkan dari segi cuaca, Uta bisa beradaptasi dengan cuaca di daerah ini karena menurut Uta cuaca di daerah asal dia lebih panas dibandingkan dengan cuaca di sini. Tetapi menurut Uta, ia kurang puas dengan sarana dan prasarana yang di sediakan selama berkuliah di USU. Hal inilah yang disukai dan tidak disukai oleh Uta selama tinggal di daerah ini. Mengenai interaksi dengan keluarga, walaupun sudah dua tahun Uta tidak pulang ke kampungnya, menurut Uta tidak ada halangan untuk sering berkomunikasi melalui telepon dengan orangtuanya. Uta juga mengatakan bahwa kalau ada keluarga ia yang tinggal di Medan dan sesekali ia berkunjung ke tempat saudaranya tersebut walaupun terkadang hanya seminggu sekali.

4.3.3 Elliyus Pase