26 dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam interaksi, tingkah laku maupun dari
masing-masing adat- istiadat kebudayaan yang ada. Proses adaptasi berlangsung dalam suatu perjalanan waktu yang tidak dapat diperhitungkan dengan tepat.
Kurun waktunya bisa cepat, lambat, atau justru berakhir dengan kegagalan.
2.2 Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antar orang perorangan, antar kelompok-kelompok
manusia dan antar orang dengan kelompok-kelompok masyarakat. Interaksi terjadi apabila dua orang atau kelompok saling bertemu dan pertemuan antara
individu dengan kelompok dimana komunikas terjadi diantara kedua belah pihak Yulianti, 2003: 91. Seiring dengan pemahaman interaksi sosial yang terus
berkembang maka, Bonner menyebutkan bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua orang atau lebih, sehingga kelakuan individu yang satu
mempengaruhi, mengubah, memperbaiki kelakuan orang lain, dan sebaliknya Gunawan.2000;31
Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial oleh karena itu tanpa adanya interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.
Interaksi sosial dimaksudkan sebagai pengaruh timbal balik antar individu dengan golongan didalam usaha mereka untuk memecahkan persoalan yang diharapkan
dan dalam usaha mereka untuk mencapai tujuannya Ahmadi, 2004: 100. Salah satu yang melandasi interaksi sosial adalah teori interaksi simbolik
yang dipergunakan di penilitian dalam aplikasikannya. Menurut Blumer
27 Ritzer:2007, istilah interaksi simbolik menunjuk kepada sifat khas dari interaksi
manusia. Kekhasnya adalah bahwa manusia saling menerjemahkan dan saling mendefenisikan tindakan dan bukan hanya sekedar reaksi belaka dari tindakan
orang lain. Tanggapan seseorang tidak dibuat secara langsung tetapi didasarkan atas makna yang diberikan terhadap orang lain tersebut.
Menurut Fahroni 2009, makna-makna tersebut yang diberikan oleh orang lain tersebut berasal dari cara-cara orang lain bertindak terhadapnya dalam
kaitannya dengan sesuatu. Tindakan-tindakan yang dilakukan akan melahirkan batasan bagi orang lain. Namun, dalam perkembangan Blumer, mengemukakan
bahwa aktor memilih, memeriksa, berpikir, mengelompokan, dan mengkonformir makna dalam hubungannya dengan situasi, dimana dia ditempatkan dan diarahkan
tindakannya seperti yang dikatakan Blumer, bahwa sebenarnya interprestasi seharusnya tidak dianggap sebagai proses pembentukan dimana makna yang
dipakai dan disempurnakan sebagai intruniens bagi pengarahan dan pembentukan tindakan.
Beranjak dari teori ini, maka tindakan mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang berasal dari Papua dan mahasiswa yang berasal dari daerah lainnya
merupakan suatu proses interaksi yang berada didalamnya tercakup dari simbol- simbol masing-masing pihak saling menginterprestasikan makna yang
ditangkapnya. Artinya tindakan mereka merupakan hasil dari pemaknaan masing- masing dari realitas sosial. Dengan demikian proses interaksi antara keduanya
merupakan suatu proses yang saling stimulus, merespon tindakan dan hubungan sebagai hasil proses interprestasi dari masing-masing mahasiswa tersebut.
28
2.3 Syarat Terjadinya Interaksi Sosial