30
maupun sikap guna menyampaikan pesan yang diinginkannya. Orang tersebut kemudian memberi reaksi terhadap perasaan orang lain tersebut. Dengan adanya
komunikasi, maka sikap dan perasaan disatu pihak orang atau sekelompok orang dapat diketahui dan dipahami oleh pihak orang atau sekelompok lainnya. Hal ini
berarti, apabila suatu hubungan sosial tidak terjadi komunikasi atau saling mengetahui dan tidak saling memahami maksud masing-masing pihak, maka dalam
keadaan demikian tidak terjadi kontak sosial. Dalam komunikasi sosial masing- masing orang yang sedang berhubungan; misalnya jabatan tangan dapat ditafsirkan
sebagai kesopanan, persahabatan, kerinduan, sikap kebanggaan dan lain-lain Ibid;155.
2.4 Faktor-faktor Terjadinya Interaksi Sosial
Di dalam interaksi sosial terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi tersebut, yaitu faktor yang menentukan berhasil atau tidaknya interaksi tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial sebagai berikut :
1. Situasi sosial The nature of the social situation, memberi bentuk tingkah laku
terhadap individu yang berada dalam situasi tersebut. Misalnya, apabila berinteraksi dengan individu lain yang sedang dalam keadaan berduka, pola
interaksi yang digunakan jelas harus berbeda dengan pola interaksi yang dilakukan apabila dalam keadaan yang riang atau gembira, dalam hal ini tampak
pada tingkah laku individu yang harus dapat menyesuaikan diri terhadap situasi
yang sedang dihadapi.
2. Kekuasaan norma-norma kelompok The norms prevailing in any given social
group, sangat berpengaruh terhadap terjadinya interaksi sosial antar individu.
31
Misalkan, individu yang menaati norma-norma yang ada di dalam setiap berinteraksi individu tersebut tidak akan pernah membuat suatu kekacauan,
berbeda dengan individu tidak menaati norma-norma yang berlaku, individu tersebut pasti akan menimbulkan kekacauan dalam kehidupan sosialnya, dan
kekuasaan norma-norma itu berlaku untuk semua individu dalam kehidupan
sosialnya.
3. Their own personality trends, adanya tujuan kepribadian yang dimiliki masing-
masing individu sehingga berpengaruh terhadap perilakunya. Misalkan, di dalam setiap interaksi individu pasti memiliki tujuan, hal ini dapat dilihat
seorang anak berinteraksi dengan guru memiliki tujuan untuk menuntut ilmu di dunia sekolah, seorang pedagang sayur dengan ibu-ibu rumah tangga, memiliki
tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dan sebagainya.
4. A person’s transitory tendencies Setiap individu berinteraksi sesuai dengan
kedudukan dan kondisinya yang bersifat sementara. Pada dasarnya status atau kedudukan yang dimiliki oleh setiap individu adalah bersifat sementara,
misalnya seorang warga biasa yang berinteraksi dengan ketua RT, maka dalam hubungan itu terlihat adanya jarak antara seorang yang tidak memiliki
kedudukan yang menghormati orang yang memiliki kedudukan dalam
kelompok sosialnya.
5. Adanya penafsiran situasi The process of perceiving and interpreting a
situation, di mana setiap situasi mengandung arti bagi setiap individu sehingga mempengaruhi individu untuk melihat dan menafsirkan situasi tersebut.
Misalnya, apabila ada teman atau rekan yang terlihat murung dan suntuk, individu lain harus bisa membaca situasi yang sedang dihadapinya, dan tidak
32
seharusnya individu lain itu terlihat bahagia dan ceria dihadapannya, bagaimanapun individu harus bisa menyesuaikan diri dengan keadaan yang
sedang dihadapi, dan berusaha untuk membantu menafsirkan situasi yang tidak
diharapkan menjadi situasi yang diharapkan Santoso, 2004 : 12.
Proses interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat bersumber dari faktor imitasi, sugesti, simpati, identifikasi dan empati Setiadi: 2011 :
1. Imitasi merupakan suatu tindakan sosial seseorang untuk meniru sikap,
tindakan, atau tingkah laku dan penampilan fisik seseorang. 2.
Sugesti merupakan rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan seseorang kepada orang lain sehingga ia melaksanakan apa yang disugestikan
tanpa berfikir rasional. 3.
Simpati merupakan suatu sikap seseorang yang merasa tertarik kepada orang lain karena penampilan,kebijaksanaan atau pola pikirnya sesuai dengan nilai-
nilai yang dianut oleh orang yang menaruh simpati. 4.
Identifikasi merupakan keinginan sama atau identik bahkan serupa dengan orang lain yang ditiru idolanya
5. Empati merupakan proses ikut serta merasakan sesuatu yang dialami oleh
orang lain. Proses empati biasanya ikut serta merasakan penderitaan orang lain. Jika proses interaksi sosial tidak terjadi secara maksimal akan
menyebabkan terjadinya kehidupan yang terasing. Faktor yang menyebabkan kehidupan terasing misalnya sengaja dikucilkan dari lingkungannya, mengalami
cacat, pengaruh perbedaan ras dan perbedaan budaya. Demikian ulasan
33 tentang interaksi sosial bahwa inetraksi sosial merupakan syarat dari terjadinya
adaptasi seorang individu dalam masyarakat.
2.5 Bentuk Interaksi Sosial