17 Mahasiswa asal Papua yang datang ke Medan sebagai suatu lingkungan
baru mungkin akan menghadapi banyak hal yang berbeda seperti cara berpakaian, bertingkah laku, cara berbicara, cuaca, makanan, bahasa, orang-orang, sekolah
dan nilai-nilai yang berbeda. Apalagi, budaya tidak hanya meliputi cara berpakaian maupun bahasa yang digunakan, namun budaya juga meliputi etika,
nilai, konsep keadilan, perilaku, hubungan pria wanita, konsep kebersihan, gaya belajar, gaya hidup, motivasi bekerja, ketertiban lalulintas, kebiasaan dan
sebagainya Mulyana dan Rakhmat, 2005: 97. Tetapi dengan semua perbedaan yang ada, mereka harus tetap bisa beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda.
Adaptasi yang dilakukan oleh para mahasiswa asal Papua merupakan aktifitas yang dilakukan untuk mengarah ke suatu tujuan, yaitu proses sosialisasi untuk
terciptanya harmoni kelompok, sedangkan aktifitas untuk adaptasi merupakan aktifitas tujuannya.
Bertitik tolak dari latar belakang tersebut maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang pola adaptasi dan interaksi sosial mahasiswa yang
berasal dari Papua dengan mahasiswa dari daerah lain dengan studi deskriptif pada mahasiswa asal Papua di Universitas Sumatera Utara Medan.
1.2 Rumusan Masalah
Penelitian ini menetapkan objek penelitiannya meliputi mahasiswa yang berasal dari Papua dan mahasiswa dari daerah lain yang bermukim di Asrama
Putra Universitas Sumatera Utara Medan. Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian ini
sebagai berikut :
18 1.
Bagaimana adaptasi mahasiswa asal Papua dengan mahasiswa daerah lain di Universitas Sumatera Utara?
2. Bagaimana interaksi sosial mahasiswa asal Papua dengan mahasiswa
daerah lain di Universitas Sumatera Utara?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian adalah untuk mengetahui pola adaptasi dan interaksi sosial mahasiswa asal Papua dan mahasiswa dari daerah lain. Sedangkan
tujuan khusus penelitian adalah sebagai berikut ; 1. Untuk mengetahui dan menginterpretasikan pola adaptasi mahasiswa asal
Papua dengan mahasiswa daerah lain di Universitas Sumatera Utara 2. Untuk mengetahui dan menginterpretasikan pola interaksi sosial
mahasiswa asal Papua dengan mahasiswa daerah lain di Universitas Sumatera Utara.
1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1.
Manfaat teoritis
1. Untuk meningkatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan pada umumnya
dan ilmu Sosiologi Perkotaan khususnya terkait dengan pola adaptasi dan interaksi sosial mahasiswa asal Papua dengan mahasiswa daerah lain.
2. Untuk menambah referensi kajian penelitian yang dapat dijadikan bahan
rujukan untuk penelitian bagi mahasiswa sosiologi selanjutnya, serta dapat memberikan sumbangan bagi cakrawala pengetahuan.
19
1.4.2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pemerintah, Universitas Sumatera Utara dan pihak terkait lainnya berupa fakta-fakta di
lapangan dalam meningkatkan daya kekritisan, analisis serta berguna bagi masyarakat sehingga memperoleh pengetahuan tambahan tentang pola adaptasi
dan interaksi mahasiswa asal Papua dengan mahasiswa daerah lain di Universitas Sumatera Utara.
1.5 Definisi Konsep
Penulis berharap melalui penelitian ini, ditemukan beberapa pola adaptasi dan interaksi mahasiswa yang bermukim di tengah lingkungan komunitas
mahasiswa seperti di Universitas Sumatera Utara Medan. Agar penelitian ini tetap pada fokus penelitian dan tidak menimbulkan penafsiran ganda pada
kemudian hari maka penelitian ini perlu dibuat defenisi konsep. Beberapa konsep yang digunakan, anatara lain :
1. Mahasiswa berasal dari Papua adalah individu yang berasal dari daerah
Papua dan mengambil peran sebagai salah seorang masyarakat, yang terdaftar dalam sebuah lembaga pendidikan formal, yakni Perguruan
Tinggi Negeri di Universitas Sumatera Utara. 2.
Mahasiswa berasal dari daerah lain adalah individu yang berasal dari berbagai daerah yang sedang mengikuti program Perguruan Tinggi di
Universitas Sumatera Utara. Dalam penelitian ini mahasiswa yang
20 dimaksud adalah mahasiswa local yang umumnya beretnis Batak, Melayu
Deli, Jawa maupun Cina. 3.
Pola adaptasi adalah bentuk atau model adaptasi yang berlangsung antara mahasiswa Papua dengan mahasiswa yang berasal dari daerah lain di
Universitas Sumatera Utara Medan 4.
Pola interaksi adalah adalah bentuk atau model interaksi yang berlangsung antar mahasiswa Papua dengan mahasiswa yang berasal dari daerah lain
di Universitas Sumatera Utara Medan . 5.
Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi adalah salah stu program UP4B yang dibuat oleh pemerintah untuk memberikan kesempatan bagi putra
dan putri yang berasal dari daerah pinggiran salah satunya berasal dari Papua untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri PTN.
21
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1Pola Adaptasi
Menurut Soekanto 2006, adaptasi adalah proses penyesuaian dari individu, kelompok maupun unit sosial terhadap norma-norma, proses perubahan,
ataupun suatu kondisi yang diciptakan. Adaptasi antar budaya dalam “Stranger Adaptation” adalah penyesuaian diri oleh seseorang atau sekelompok orang saat
memasuki budaya yang berbeda Furnham, 1992. Menurut Soeharto Heerdjan 1987, “Penyesuaian diri adalah usaha atau perilaku yang tujuannya mengatasi
kesulitan dan hambatan.” Menurut Karta Sapoetra membedakan adaptasi mempunyai dua arti. Adaptasi yang pertama disebut penyesuaian diri yang
autoplastis auto artinya sendiri, plastis artinya bentuk, sedangkan pengertian yang kedua disebut penyesuaian diri yang allopstatis allo artinya yang lain,
palstis artinya bentuk. Jadi adaptasi ada yang artinya “pasif” yang mana kegiatan pribadi ditentukan oleh lingkungan, dan ada yang artinya “aktif”, yang mana
pribadi mempengaruhi lingkungan Karta Sapoetra: 1987. Pada hakekatnya adaptasi merupakan suatu proses penyesuaian diri setiap
individu untuk memasuki ke dalam suatu kelompok masyarakat sehingga adaptasi memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh setiap individu di dalam suatu
kelompok untuk tetap melangsungkan kehidupan. Menurut Suparlan 1993, adapun syarat-syarat dasar tersebut mencakup: